TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widoo mulai resah atas maraknya pemerasan terhadap tenaga kerja Indonesia. Melalui akun Facebook-nya, Jokowi mengatakan pemeras TKI telah melakukan perbuatan tidak manusiawi.
"Amat tidak manusiawi bila ada oknum-oknum yang memeras mereka, menjadikan mereka seolah sapi perah yang bisa dijadikan tambang uang, terkutuklah mereka yang memeras para TKI, memeras hasil keringat dari mereka yang bekerja," kata Jokowi lewat Facebook, Senin, 1 Desember 2014. (Baca: Pemerintah Diminta Batasi Swasta di Bisnis TKI)
Karena itu, Jokowi memerintahkan Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri untuk membereskan masalah pemerasan terhadap tenaga kerja Indonesia yang bekerja di luar negeri.
"Saya perintahkan kepada Menteri Tenaga Kerja untuk membereskan bandit-bandit pemeras tenaga kerja, kita harus menjamin TKI aman dari bandara sampai depan rumahnya. Negara harus hadir untuk menjamin keamanan itu."
Menurut Jokowi, TKI merupakan pahlawan devisa. Jokowi menganggap para TKI itu sebagai keluarga yang bekerja di luar Indonesia. "Penyebutan pahlawan tidak boleh basa-basi, mereka adalah bagian dari keluarga kita yang bekerja di luar negeri. Sudah selayaknya kita mengalungkan 'Bunga Selamat Datang' pada mereka di bandara, bukan todongan pemerasan oleh oknum." (Baca: KPK Akan Panggil BNP2TKI Terkait Pemerasan TKI)
TKI, Jokowi melanjutkan, memiliki keberanian dan keteguhan dalam menghadapi tantangan hidup agar dapat berhasil di negeri asing. Hasil kerja itu, kata Jokowi, merupakan devisa yang diterima negara. Selain itu, menurut Presiden, TKI adalah tulang punggung keluarganya.
"Banyak anak-anak terpisah dari ibunya yang bekerja, atau terpisah dari bapaknya. Banyak orang tua yang menggantungkan hidupnya pada kerja anak-anaknya yang bekerja di luar negeri," tulis Jokowi dalam komentarnya yang dikirim 50 menit lalu itu.
Pembunuhan terhadap TKI di luar negeri memang kerap terjadi. Terakhir kali, kasus pembunuhan itu menimpa Sumartiningsih dan Seneng Mujiasih, yang dibunuh oleh pria asal Inggris. (Baca: Layanan Pembuatan Kartu TKI di Soekarno-Hatta Dihapus)
Ada juga Satinah, tenaga kerja asal Indonesia di Arab Saudi, yang sempat dijatuhi hukuman mati karena membela diri. Pemerintah telah mengupayakan peringanan hukuman Satinah, yang akhirnya berujung pada kesediaan keluarga korban memberi maaf kepadanya.
PERSIANA GALIH
Berita Lain:
Aksi Tolak Hujan Akan Iringi Festival Film 2014
Alex Asmasoebrata Bangga Berbesankan Muchdi
Disunting Anak Muchdi PR, Alexandra Tetap Balapan?
Berita terkait
Akhir Politik Jokowi di PDIP
1 jam lalu
Kiprah politik Joko Widodo atau Jokowi di PDI Perjuangan sudah tamat. Mantan Wali Kota Solo itu butuh dukungan partai politik baru.
Baca SelengkapnyaMenteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara
5 jam lalu
Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menyerahkan 300 sertifikat tanah secara simbolis untuk masyarakat Sulawesi Tenggara.
Baca SelengkapnyaKaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024
7 jam lalu
Kaesang mengingatkan kader PSi untuk ikut berpartisipasi dalam Pilkada 2024 pada wilayah dengan potensi jumlah kursi terbanyak.
Baca Selengkapnya1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata
8 jam lalu
Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.
Baca SelengkapnyaJokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya
20 jam lalu
Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional.
Baca SelengkapnyaTerkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram
20 jam lalu
Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.
Baca SelengkapnyaJokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam
21 jam lalu
Presiden Jokowi menerima laporan hasil lawatan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ke Vietnam beberapa hari lalu.
Baca SelengkapnyaUsai Tak Lagi Dianggap Kader PDIP, Gibran Bilang Belum Bergabung Kemana-Mana
21 jam lalu
"Kami berteman dengan semua, semua partai kami anggap rumah ya," ujar Gibran.
Baca SelengkapnyaJokowi hingga Ma'ruf Amin Dukung Rencana Prabowo-Gibran Rangkul Semua Kalangan
22 jam lalu
Jokowi memastikan pemerintah mendukung proses peralihan pemerintahan ke Prabowo-Gibran dapat berjalan baik dan lancar.
Baca SelengkapnyaMenlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional
22 jam lalu
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menilai penting penanganan judi online dapat diselesaikan secara bekerja sama.
Baca Selengkapnya