TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Nusron Wahid mengatakan ada beberapa langkah prioritas yang akan dilakukannya.
Di antaranya, Nusron akan membenahi sistem pengiriman TKI, pengawasan TKI di luar negeri, dan bantuan hukum bagi para TKI. (Baca: Merasa Awam, Nusron Minta Masukan Soal TKI)
"Kami akan terapkan early warning system atau sistem deteksi dini supaya dapat memonitor TKI di luar negeri," kata Nusron seusai pidato serah terima jabatan di kantor BNP2TKI, Jakarta, Jumat, 28 November 2014.
Nusron menjelaskan langkah tersebut dapat dilakukan dengan mengoptimalkan pemanfaatan Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri (KTLN). Selama ini KTLN berfungsi pada saat pemberangkatan saja. (Baca: Kenapa Jokowi Angkat Nusron Jadi Kepala BNP2TKI?)
Sistem tersebut dilaksanakan dengan mencatat semua nomor TKI, pengguna jasa, dan lembaga penyaluran jasa. Dengan demikian, BNP2TKI dapat mengetahui nasib para TKI di luar negeri.
"Apa mereka dibayar utuh atau tidak, sakit apa tidak, bagaimana sikap bosnya, supaya tahu sumber masalahnya," kata Nusron.
Selain soal pembenahan sistem, Nusron akan terlebih dahulu melakukan pendataan TKI yang bermasalah. Misalnya seperti jatuh tempo, upah yang tidak dibayarkan, dan sebagainya.
Mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat itu juga akan mengevaluasi banyaknya TKI ilegal. Menurutnya, TKI ilegal marak karena proses yang rumit dan biaya mahal. Oleh karenanya, Nusron berjanji akan mempermudah proses pendaftaran dengan biaya yang murah.
"Kuncinya, apa pun itu, yang penting TKI merasa nyaman dan aman. Supaya tidak ada yang ilegal atau disiksa di luar negeri," kata Nusron.
DEWI SUCI RAHAYU
Terpopuler:
BBM Naik, Chatib: Alhamdulillah, Benar Sekali
Kelanjutan Petral Ditentukan Enam Bulan Lagi
Iklan Mastin Jadi Guyonan, Apa Kata Produsen?
Lelang Jabatan di ESDM Mulai Awal Desember
Berita terkait
PDIP Gugat KPU ke PTUN, TKN Prabowo-Gibran: Apa yang Mau Digugat?
6 hari lalu
Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid, mempertanyakan alasan PDIP menggugat ke PTUN Jakarta. Tak berdampak pada legitimasi hasil pilpres.
Baca SelengkapnyaKata Gerindra Soal KIM Jika Ada Parpol Lain Gabung setelah Putusan MK
7 hari lalu
Gerindra menganggap partai yang baru bergabung setelah putusan MK sama pentingnya dengan anggota lama KIM.
Baca SelengkapnyaPemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya
12 hari lalu
Sebelumnya, pemerintah membatasi barang TKI atau pekerja migran Indonesia, tetapi aturan ini sudah dicabut. Begini isi aturannya.
Baca SelengkapnyaKata Nusron Wahid dan Airlangga Hartarto soal Jatah 5 Menteri dari Golkar di Kabinet Prabowo
42 hari lalu
Nusron Wahid dan Airlangga akhirnya buka suara terkait narasi jatah 5 menteri dari Golkar di Kabinet Prabowo. Begini katanya.
Baca SelengkapnyaBeredar Bocoran Susunan Kabinet Prabowo-Gibran, TKN: Spekulatif
20 Februari 2024
Ahmad Muzani mengatakan beredarnya informasi susunan kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran hanya bersifat spekulatif.
Baca SelengkapnyaDepartemen Imigrasi Malaysia Tangkap 130 WNI Tak Berdokumen
19 Februari 2024
Kementerian Luar Negeri mengatakan KBRI belum menerima notifikasi kekonsuleran tentang penangkapan 130 WNI di Selangor, Malaysia.
Baca SelengkapnyaMenang Versi Quick Count, TKN Prabowo-Gibran Tetap Minta Rekapitulasi Suara Dikawal Ketat
15 Februari 2024
Sekretaris TKN Prabowo-Gibran menginstruksikan tim pemenangan untuk mengawal ketat rekapitulasi suara. Apa alasannya?
Baca SelengkapnyaTanggapi Komentar soal Jokowi Tak Bisa Kerja, Nusron Wahid: Ahok Kerjanya Ngomong
9 Februari 2024
Nusron mengatakan, ucapan itu tidak perlu dibahas lantaran menurut dia, sejak dulu Ahok sudah dikenal gemar berbicara di depan publik.
Baca SelengkapnyaNusron Wahid Bantah Bayar Massa untuk Hadiri Kampanye Akbar Prabowo-Gibran
9 Februari 2024
Nusron Wahid membantah kubu Prabowo-Gibran membuka pendaftaran peserta kampanye akbar dengan iming-iming bayaran dan makan siang.
Baca SelengkapnyaTKN Respons Survei Prabowo-Gibran 52,5 Persen: Hilal Sekali Putaran Sudah Tampak
8 Februari 2024
Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Nusron Wahid mengomentari hasil survei Populi Center yang menyebut Prabowo-Gibran sudah mencapai 52,5 Persen.
Baca Selengkapnya