Ini Solusi Kisruh Golkar  

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Jumat, 28 November 2014 03:50 WIB

Ketua Dewan Pembina Gerindra, Prabowo Subianto, (kiri) bersama Ketum Partai Golkar, Aburizal Bakrie, dalam acara pembekalan anggota DPR terpilih periode 2014-2019 Koalisi Merah Putih, di Jakarta, 26 September 2014. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat politik Refly Harun menilai kisruh di tubuh Partai Golkar terjadi akibat Aburizal Bakrie atau Ical memaksakan diri kembali menjadi ketua umum. "Kunci untuk Golkar bersatu kembali, Ical harus legowo untuk mengundurkan diri, jangan ngotot jadi ketua," kata Refly saat dihubungi pada Rabu, 26 November 2014. (Baca; Begini Sikap Titiek Soeharto soal Konflik Golkar)

Menurut Refly, perpecahan di tubuh Golkar muncul karena tak ada kompetisi sehat di dalam partai. Kompetisi yang ada dirancang untuk memenangkan orang tertentu. Pengamat dari Universitas Indonesia ini juga menganggap Ical bersikeras menjadi ketua partai dengan cara tidak demokratis. (Baca; Golkar Kisruh, Agung 'Panggil' JK dan Surya Paloh)

Meski demikian, Refly berujar, fenomena seperti ini bukan hal baru dalam Partai Golkar. Sebelumnya, momen pemilihan ketua di Golkar selalu berujung pada terpecahnya partai. Misalnya ketika Jusuf Kalla terpilih, muncul Partai Hanura dan Partai Gerindra dengan pendiri Wiranto dan Prabowo Subianto, yang saat itu kalah pada pemilihan ketua partai. (Baca: Nurul Arifin Anggap Pemecatan Ical Tak Sah)

Begitu juga saat Ical menjadi ketua pada periode sebelumnya. Surya Paloh yang mencalonkan diri sebagai pemimpin partai kemudian mendirikan Partai Nasdem. "Tapi konflik kali ini bisa berujung pada munculnya dua versi kepengurusan partai seperti yang terjadi pada PPP," kata Refly. (Baca: Ical Vs Presidium Golkar: Siapa Bakal Menang?)

Refly mengimbau partai untuk memperbaiki sistem demokrasinya. Partai, kata Refly, selalu berkoar-koar menuntut negara yang demokratis, sementara di internalnya tidak. Menurut dia, tak ada satu pun partai di Indonesia yang sistem demokrasi internalnya berjalan baik. "Paling hanya PKS, tapi itu juga tidak bisa dibilang demokratis." (Baca juga: Agung Ngadu ke Menteri Laoly, Golkar Bernasib seperti PPP?)

MOYANG KASIH DEWIMERDEKA

Topik terhangat:
Golkar Pecah | Interpelasi Jokowi | Ritual Seks Kemukus | Susi Pudjiastuti

Berita terpopuler lainnya:
Chatib Basri Bocorkan Cerita BBM Naik Era SBY
Adnan Buyung Minta KPK Dibubarkan Saja
Jokowi: Siapa Bilang Melarang Menteri ke DPR

Berita terkait

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

8 hari lalu

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

18 hari lalu

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

27 hari lalu

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

Ujang pun menyampaikan bahwa para tokoh itu memiliki modal yang cukup untuk dikatakan sebagai calon unggulan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

27 hari lalu

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

Menurut Airlangga, dukungan dari ormas merupakan salah satu kunci agar dirinya dapat kembali terpilih untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

Baca Selengkapnya

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

28 hari lalu

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

Airlangga menyatakan dukungan itu merupakan amanah yang harus dijaga.

Baca Selengkapnya

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

29 hari lalu

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

Ketua Umum Golkar menargetkan partainya mampu menang lebih dari 50 persen dalam kontestasi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

31 hari lalu

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

Presiden Jokowi membantah dirinya sempat ingin merebut posisi Ketua Umum Partai Golkar maupun Ketua Umum PDI Perjuangan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

37 hari lalu

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

Menurut Prabowo, keinginan itu bisa dilakukan bila ada dukungan untuk memberi nasihat. Prabowo meminta Golkar mendukungnya membangun pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

37 hari lalu

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

Prabowo meminta maaf karena belum sempat mendatangi semua kader-kader Golkar di daerah dalam tahapan kampanye pemilu.

Baca Selengkapnya

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

43 hari lalu

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

Partai Golkar dan kadernya mengambil langkah tepat memilih Ijeck

Baca Selengkapnya