TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat politik Refly Harun menilai kisruh di tubuh Partai Golkar terjadi akibat Aburizal Bakrie atau Ical memaksakan diri kembali menjadi ketua umum. "Kunci untuk Golkar bersatu kembali, Ical harus legowo untuk mengundurkan diri, jangan ngotot jadi ketua," kata Refly saat dihubungi pada Rabu, 26 November 2014. (Baca; Begini Sikap Titiek Soeharto soal Konflik Golkar)
Menurut Refly, perpecahan di tubuh Golkar muncul karena tak ada kompetisi sehat di dalam partai. Kompetisi yang ada dirancang untuk memenangkan orang tertentu. Pengamat dari Universitas Indonesia ini juga menganggap Ical bersikeras menjadi ketua partai dengan cara tidak demokratis. (Baca; Golkar Kisruh, Agung 'Panggil' JK dan Surya Paloh)
Meski demikian, Refly berujar, fenomena seperti ini bukan hal baru dalam Partai Golkar. Sebelumnya, momen pemilihan ketua di Golkar selalu berujung pada terpecahnya partai. Misalnya ketika Jusuf Kalla terpilih, muncul Partai Hanura dan Partai Gerindra dengan pendiri Wiranto dan Prabowo Subianto, yang saat itu kalah pada pemilihan ketua partai. (Baca: Nurul Arifin Anggap Pemecatan Ical Tak Sah)
Begitu juga saat Ical menjadi ketua pada periode sebelumnya. Surya Paloh yang mencalonkan diri sebagai pemimpin partai kemudian mendirikan Partai Nasdem. "Tapi konflik kali ini bisa berujung pada munculnya dua versi kepengurusan partai seperti yang terjadi pada PPP," kata Refly. (Baca: Ical Vs Presidium Golkar: Siapa Bakal Menang?)
Refly mengimbau partai untuk memperbaiki sistem demokrasinya. Partai, kata Refly, selalu berkoar-koar menuntut negara yang demokratis, sementara di internalnya tidak. Menurut dia, tak ada satu pun partai di Indonesia yang sistem demokrasi internalnya berjalan baik. "Paling hanya PKS, tapi itu juga tidak bisa dibilang demokratis." (Baca juga: Agung Ngadu ke Menteri Laoly, Golkar Bernasib seperti PPP?)
MOYANG KASIH DEWIMERDEKA
Topik terhangat:
Golkar Pecah | Interpelasi Jokowi | Ritual Seks Kemukus | Susi Pudjiastuti
Berita terpopuler lainnya:
Chatib Basri Bocorkan Cerita BBM Naik Era SBY
Adnan Buyung Minta KPK Dibubarkan Saja
Jokowi: Siapa Bilang Melarang Menteri ke DPR
Berita terkait
Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo
8 hari lalu
"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.
Baca SelengkapnyaMomen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?
18 hari lalu
Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?
Baca SelengkapnyaPengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029
27 hari lalu
Ujang pun menyampaikan bahwa para tokoh itu memiliki modal yang cukup untuk dikatakan sebagai calon unggulan di Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaAirlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi
27 hari lalu
Menurut Airlangga, dukungan dari ormas merupakan salah satu kunci agar dirinya dapat kembali terpilih untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaAirlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar
28 hari lalu
Airlangga menyatakan dukungan itu merupakan amanah yang harus dijaga.
Baca SelengkapnyaAirlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024
29 hari lalu
Ketua Umum Golkar menargetkan partainya mampu menang lebih dari 50 persen dalam kontestasi Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaDisebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?
31 hari lalu
Presiden Jokowi membantah dirinya sempat ingin merebut posisi Ketua Umum Partai Golkar maupun Ketua Umum PDI Perjuangan.
Baca SelengkapnyaPrabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat
37 hari lalu
Menurut Prabowo, keinginan itu bisa dilakukan bila ada dukungan untuk memberi nasihat. Prabowo meminta Golkar mendukungnya membangun pemerintahan.
Baca SelengkapnyaPrabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024
37 hari lalu
Prabowo meminta maaf karena belum sempat mendatangi semua kader-kader Golkar di daerah dalam tahapan kampanye pemilu.
Baca SelengkapnyaPartai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot
43 hari lalu
Partai Golkar dan kadernya mengambil langkah tepat memilih Ijeck
Baca Selengkapnya