TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 140 personel polisi dari satuan tugas Formed Police Unit VII akan diberangkatkan ke Darfur, Sudan, pada Ahad, 8 Desember 2014. Ratusan personel tersebut bertugas menjaga perdamaian di Sudan.
"Penugasan ini berdurasi selama satu tahun," kata Kapolri Jenderal Sutarman dalam upacara pemberangkatan Satgas FPU VII di Lapangan Baharkam Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Rabu, 26 November 2014.
Sutarman mengatakan Satgas FPU wajib mengendalikan ketertiban umum, perlindungan personel, dan fasilitas PBB. "Termasuk melindungi warga sipil dan pengungsi korban konflik," ucap Sutarman.
Sebanyak 140 personel tersebut terdiri dari 100 pasukan taktis dan sisanya pasukan pendukung. Mereka berasal dari 26 Kepolisian Daerah dan 7 satuan kerja Mabes Polri. Sutarman mengatakan mereka itu telah dibekali beberapa keterampilan.
"Pelatihan kemampuan bahasa, teknis kepolisian, dan kemampuan spesifik sesuai perannya dalam satgas serta kemampuan menampilkan seni budaya khas Indonesia," ucap mantan Kabareskrim Polri itu.
Indonesia telah berpartisipasi dalam mengirim pasukan perdamaian dunia ke Sudan sejak 2008 lalu. Total personel yang sudah dikirim sekitar 1513 anggota. Tercatat ada 171 personel yang masih aktif bertugas, baik perorangan atau ikatan satuan tugas.
SINGGIH SOARES
Topik terhangat:
Golkar Pecah | Interpelasi Jokowi | Ritual Seks Kemukus | Susi Pudjiastuti
Berita terpopuler lainnya:
Pleno Golkar Pecat Ical dan Idrus Marham
Enam Tokoh Ini Disebut-sebut Bakal Jadi Wakil Ahok
3 Perseteruan Heboh Presiden Jokowi Versus DPR
Tiga Politikus Ini Doyan Bikin Interpelasi
Berita terkait
Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech
9 jam lalu
Bos Polus Tech mengakui kesulitan untuk mengawasi penggunaan alat sadap oleh pembeli.
Baca SelengkapnyaTPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya
10 jam lalu
Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.
Baca SelengkapnyaCara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita
22 jam lalu
Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk
Baca SelengkapnyaSyarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya
1 hari lalu
Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.
Baca SelengkapnyaAmnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware
2 hari lalu
Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM
Baca SelengkapnyaInvestigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia
2 hari lalu
Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSoal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan
2 hari lalu
Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.
Baca SelengkapnyaKata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan
3 hari lalu
Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.
Baca SelengkapnyaKorlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap
3 hari lalu
Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.
Baca SelengkapnyaKorlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri
3 hari lalu
Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.
Baca Selengkapnya