Seorang anak ikut peduli terhadap kekerasan terhadap perempuan dan anak saat melakukan aksi di Bunderan Hotel Indonesia, Jakarta, Selasa (29/1). Mereka menuntut adanya perhatian lebih dari pemerintah dan elemen masyarakat terhadap kejahatan seksual pada anak dan perempuan. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO.CO, Yogyakarta - Polisi menelisik rekaman kamera pena (pencam) yang dipasang di kamar mandi sebuah rumah kos putri di Umbulharjo Kota Yogyakarta. Akun media sosial milik tersangka AD, 27 tahun, pemasang kamera tersebut pun ditelisik.
Polisi memeriksa akun media sosial tersangka untuk mencari tahu apakah tersangka sudah mengunggah gambar-gambar cabul hasil rekamannya. "Kami masih terus menelusuri," kata Kepala Kepolisian Sektor Umbulharjo Kota Yogyakarta Komisaris Ahmad Nanang Wibowo, Selasa, 25 November 2014. (Baca juga: Ada Kamera Tersembunyi di Kamar Mandi Kos-kosan di Yogya)
Tersangka diduga merekam aktivitas di kamar mandi dengan motif ingin melihat perempuan tanpa busana. Pemasangan kamera tersembunyi dilakukan pada Jumat, 21 November 2014. Baru dipasang beberapa saat, kamera tersebut diketahui mahasiswi penghuni rumah kos saat masuk ke kamar mandi.
Saat berada di dalam kamar mandi, mahasiswi penghuni rumah kos curiga karena tampak kerlap-kerlip lampu kecil dari sebuah pena. Setelah diamati, pena itu adalah kamera tersembunyi dalam keadaan merekam. VF kemudian berteriak dan menceritakan temuannya kepada penghuni rumah kos lainnya.
Para penghuni rumah kos kemudian menyampaikan temuan itu kepada pemilik kos. Namun tak ada titik temu, sehingga mereka melapor kepolisi. Polisi kemudian memeriksa sejumlah saksi dan menangkap tersangka di toko tempatnya berjualan pakaian.
Kepala Bidang Humas Polda Daerah Istimewa Yogyakarta Ajun Komisaris Besar Anny Pudjiastuti menyatakan, kasus seperti ini jarang terjadi di Yogyakarta. Termasuk jika ada kamera tersembunyi yang dipasang di tempat privat seperti kamar mandi. "Kalau ada tindakan yang mengganggu orang lain bisa dilaporkan ke polisi," katanya.
