TEMPO.CO, Kediri - Siswa Sekolah Dasar Muhammadiyah Assalam, Gurah, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, diajari mengolah dan mengkonsumsi ketela. Bahan pokok alternatif itu dihadirkan kembali karena kondisi negara sedang memprihatinkan sehingga harus menaikkan harga bahan bakar minyak.
Sebelum memasuki kelas untuk mengikuti pelajaran, para siswa dikumpulkan di lapangan sekolah. Di tengah lapangan sudah berdiri guru kelas yang menyiapkan alat pembakaran. Di sampingnya terdapat tumpukan ketela pohon untuk dibakar bersama-sama. "Kalian harus tahu bahwa ekonomi bangsa sedang memprihatinkan," kata guru tersebut, Kamis, 20 November 2014.
Menurut Kepala SDM Assalam Yousy Kurnia, program pengenalan ketela dilakukan untuk melatih kemandirian pangan anak-anak. Apalagi tantangan ekonomi bangsa Indonesia ke depan makin besar sehingga memerlukan kemampuan bertahan di kalangan generasi muda. "Anak harus mulai mengenal makanan alternatif pengganti beras," katanya. (Baca: Pemerintah Jawa Timur Akan Tambah Jatah Raskin.)
Yousy berharap pemerintah Presiden Joko Widodo bisa menjadikan bangsa lebih baik. Setelah menaikkan harga BBM, pemerintah dituntut untuk memperhatikan perekonomian masyarakat, terutama di perdesaan. Sebab, akibat kenaikan BBM, berbagai kebutuhan pokok termasuk beras ikut naik.