5 Terduga Ebola di Indonesia Dinyatakan Negatif

Reporter

Minggu, 16 November 2014 07:33 WIB

Ilustrasi virus Ebola. ISAAC KASAMANI/AFP/Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Lima orang terduga virus ebola dinyatakan bebas terjangkit virus. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan Tjandra Yoga Aditama menuturkan kesimpulan itu diambil setelah pemerintah melakukan pemeriksaan labolatoriun dan memantau perkembangan kondisi pasien selama tiga pekan terakhir. "Hasilnya, negatif," ujarnya ketika dihubungi, Ahad, 17 November 2014.

Lima pria tersebut adalah MA, 32 tahun, asal Ghana, NN (57) asal Sumatera Utara, AN (31) asal Jawa Tengah, MS (29) asal Jawa Timur, dan G (46) asal Jawa Timur. Kelimanya sempat menjalani perawatan tak lama setelah pulang dari negara yang menjadi endemik ebola: Liberia. "Kelimanya punya riwayat kunjungan dari negara endemik," kata Tjandra. (Baca juga: Terduga Ebola Asal Madiun Kini Beraktivitas Normal)

Tjandra menuturkan kelimanya mulanya diduga terjangkit ebola lantaran memperlihatkan gejala demam. Ada pula yang mengeluhkan gangguan pencernaan. "Dua gejala itu adalah indikasi penyebaran virus, selain nyeri otot dan manifestasi pendarahan. Tapi hasil pemeriksaan sampel darah terhadap kelimanya tidak memperlihatkan indikasi penyebaran virus," katanya. (Baca: Masih Masa Inkubasi, Pasien Terduga Ebola Madiun Dipulangkan)

Pasca-pemeriksaan labolatorium, ujar Tjandra, pemerintah tetap memantau perkembangan kondisi pasien. Langkah itu diambil guna memastikan ada-tidaknya proses inkubasi virus yang biasanya terjadi dalam waktu 21 hari. "Hasilnya tetap negatif." (Baca: Pasien Terduga Ebola di Kediri Dibolehkan Pulang)

Dengan temuan itu, Indonesia bisa dibilang bebas terjangkit dari penyebaran ebola. "Tapi pemerintah perlu tetap waspada," tuturnya. (Baca: Malang Buka Posko Layanan Cegah Ebola)

Berdasarkan data WHO, setidaknya ada 14.072 kasus penderita ebola di seluruh dunia. Sebanyak 5.151 atau 36,60 persen di antaranya meninggal. Kasus yang paling banyak ditemukan di empat negara terjangkit di Afrika Barat, Amerika, Spanyol, dan Kongo. Di Afrika, kasus ini ditemukan di Guinea sebanyak 1.919 kasus dengan 1.166 kematian (60,80 persen).

Sementara itu, di Liberia tercatat ada 6.878 kasus dengan 2.812 kematian (41,57 persen). Kasus di Sierra Leone ada 5.586 dengan 1.169 kematian (21,77 persen). Di Mali ada empat kasus, tiga di antaranya meninggal. Amerika menjadi negara terjangkit ebola dengan empat kasus, salah seorang di antaranya meninggal. Sedangkan Spanyol dengan satu temuan dengan nol kematian. Dan di Kongo ditemukan 66 kasus, 49 di antaranya meninggal (74,24 persen).

RIKY FERDIANTO

Berita lain:
Kecelakaan di Puncak, Bogor, Lima Orang Tewas
Ini Kesepakatan Kubu Jokowi-Prabowo Soal UU MD3
Misteri Mahasiswi Nyabu Bareng Wakil Rektor Unhas







Berita terkait

Kelompok Petani Singgung Janji Reforma Agraria Jokowi yang Tak Tuntas di Demo Hari Buruh

5 menit lalu

Kelompok Petani Singgung Janji Reforma Agraria Jokowi yang Tak Tuntas di Demo Hari Buruh

Dewi mempertanyakan jumlah tanah yang sudah dikembalikan kepada rakyat dalam agenda reforma agraria Jokowi.

Baca Selengkapnya

Kena Modus Salah Transfer dari Pinjol Ilegal? Ini Penjelasan Pakar Hukum

6 menit lalu

Kena Modus Salah Transfer dari Pinjol Ilegal? Ini Penjelasan Pakar Hukum

Layanan pinjol ilegal PundiKas menstransfer sejumlah uang tanpa persetujuan yang diklaim sebagai utang.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Penyebab Aplikasi UTBK Mati, Panitia UTBK Sediakan Kemeja, Janji Microsoft

12 menit lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Penyebab Aplikasi UTBK Mati, Panitia UTBK Sediakan Kemeja, Janji Microsoft

Topik tentang kendala teknis mewarnai hari pertama pelaksanaan UTBK SNBT 2024 menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Hari Ini di PN Jaksel

16 menit lalu

Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Hari Ini di PN Jaksel

Penyidik mempunyai bukti bahwa Panji Gumilang pada tahun 2019 telah menerima pinjaman dari bank sejumlah Rp 73 miliar.

Baca Selengkapnya

Belanda Jajaki Peluang Kerja Sama di IKN

16 menit lalu

Belanda Jajaki Peluang Kerja Sama di IKN

Sejumlah perusahaan dan lembaga penelitian di Belanda, telah memberikan dukungan kepada Indonesia, termasuk terkait IKN

Baca Selengkapnya

Kuartal Pertama 2024, Laba Bersih Bukit Asam Melorot 31,9 Persen

16 menit lalu

Kuartal Pertama 2024, Laba Bersih Bukit Asam Melorot 31,9 Persen

Bukit Asam membukukan laba bersih kuartal I 2024 sebesar Rp 790,9 miliar atau anjlok 31,9 persen secara tahunan dari Rp 1,16 triliun.

Baca Selengkapnya

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

16 menit lalu

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

Sebelum memperjuangkan pendidikan, Ki Hadjar Dewantara adalah wartawan kritis kepada pemerintah kolonial. Ia pun pernah menghajar orang Belanda.

Baca Selengkapnya

AJI Gelar Indonesia Fact Checking Summit dan Press Freedom Conference

16 menit lalu

AJI Gelar Indonesia Fact Checking Summit dan Press Freedom Conference

AJI menilai kedua acara ini jadi momentum awal bagi jurnalis di Indonesia dan regional untuk mempererat solidaritas.

Baca Selengkapnya

Cerita Sepupu saat Memandikan Jenazah Brigadir RA

22 menit lalu

Cerita Sepupu saat Memandikan Jenazah Brigadir RA

Sepupu Brigadir Ridhal Ali Tomi (Brigadir RA), Rudi Dagong, bercerita saat dia memeriksa jenazah hingga memandikannya

Baca Selengkapnya

Timnas U-23 Indonesia vs Irak di Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U-23 2024, Rafael Struick Bisa Dimainkan Lagi

23 menit lalu

Timnas U-23 Indonesia vs Irak di Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U-23 2024, Rafael Struick Bisa Dimainkan Lagi

Duel timnas U-23 Indonesia vs Irak pada perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024 akan digelar Kamis, mulai 22.30 WIB.

Baca Selengkapnya