Bali Jadi Model Atasi Kemiskinan di Indonesia  

Reporter

Editor

Budi Riza

Kamis, 13 November 2014 07:26 WIB

Masyakat penganut kepercayaan sunda wiwitan yang berada di kaki gunung cermai membawa hasil bumi dalam upacara Seren Taun 22 Rayagung 1947 di Kuningan, Jawa Barat, 17 Oktober 2014. Acara tersebut merupakan ungkapan syukur atas suka duka dalam bidang pertanian. TEMPO/Nurdiansah

TEMPO.CO, Denpasar - Sebuah lokakarya untuk mencari model pengentasan kemiskinan melalui pemberdayaan masyarakat digelar di Bali pada 14-17 November ini. Bali dipilih sebagai lokasi karena dianggap memiliki kearifan lokal yang membuat desa-desanya cukup makmur dan mampu berkembang sesuai potensinya.

Acara ini digelar LSM Sinergi Indonesia dengan Menteri Perminyakan di era Orde Baru, Subroto menjadi Ketua Dewan Pembinanya. "Kami ingin penanggulangan kemiskinan menjadi inisiatif bersama seluruh warga, bukan keinginan yang diprogramkan dari atas," kata Subroto, Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. (Baca: Jokowi: Indonesia Ingin Jadi Kunci di Pasar ASEAN )

Acara yang bertajuk IPEC 2014 (Indonesia Poverty & Empowerment Conference) ini melihat, Bali ternyata juga menyimpan kekayaan "kearifan-lokal". "Ini sangat perlu kita pelajari sebagai referensi kuat dari model yang sudah terbukti keberhasilannya," Ujar Bambang Ismawan, Ketua Dewan Pengurus Sinergi Indonesia.

Menurut Bambang, ada model yang berbeda dari 5 wilayah di Bali yang telah membuktikan proses peningkatan keberdayaan masyarakat yang berkelanjutan.

Kegiatan ini berlangsung selama 4 hari 3 malam ini akan berpusat di Desa Munduk, Singaraja. Para peserta akan mengunjungi lokasi yang berbeda sesuai dengan fokusnya, yaitu kelompok desa di Desa Pejeng, Kabupaten Gianyar, Kelompok Kelautan di Pantai Pemuteran, Kabupaten Buleleng, Kelompok Perkotaan ke Sanur, dan Desa Umabian di Tabanan untuk kelompok Social Enterpreneurship.

IPEC 2014 akan diikuti peserta dari berbagai daerah di Indonesia dengan berbagai latar belakang profesi dan institusi, namun punya minat yang sama terhadap penangulangan kemiskinan.

Mereka yang akan hadir adalah rektor, ketua LPPM Universitas, dosen dari berbagai universitas di Aceh, Medan, Padang, Palembang, Palangkaraya, dan berbagai kota di Jawa dan juga dari Bali sendiri. Lalu wakil dari berbagai lembaga swadaya masyarakat nasional dan internasional dan korporat diberbagai bidang antara lain energi, perbankan juga berpartisipasi,begitu juga dari Kementerian. (Baca: APEC, Indonesia Jadi Sasaran Investasi Para CEO)

Sinergi Indonesia juga melihat peran strategis dari perguruan tinggi di seluruh Indonesia untuk menjadi pihak yang merekatkan berbagai elemen dalam masyarakat. Karena itu, sejak pertama diselenggarakan Temunas Penanggulangan Kemiskinan selalu partisipasi dari berbagai perguruan tinggi cukup luas.

ROFIQI HASAN




Baca berita lainnya:
Terungkap, Artis yang Ditangkap BNN Berinisial VM
Pakaikan Mantel ke Istri Jinping, Putin Dikritik
FPI Pernah Ditolak di Daerah-daerah Ini
Menteri Susi Disemprot Nelayan
Pidato Jokowi Terbanyak Ditonton, Kalahkan Obama

Berita terkait

Gubernur WH : Pembangunan Untuk Kesejahteraan Masyarakat

15 November 2021

Gubernur WH : Pembangunan Untuk Kesejahteraan Masyarakat

Capaian pembangunan di Provinsi Banten mulai dari pembangunan jalan, jembatan, sekolah, rumah sakit, stadion, revitalisasi Kawasan Banten Lama dan revitalisasi Kawasan Peziarahan.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Kawasan di Kepulauan Riau Terkendala Izin

16 Januari 2018

Pembangunan Kawasan di Kepulauan Riau Terkendala Izin

Ada beberapa permasalahan dalam pembangunan kawasan pengembangan Pulau Karimun dan pengembangan Pulau Rempang, Kepulauan Riau.

Baca Selengkapnya

Bandara Internasional dan 4 Proyek yang Akan Dibangun di Karawang

28 Desember 2017

Bandara Internasional dan 4 Proyek yang Akan Dibangun di Karawang

Bappeda menyebutkan akan ada lima proyek strategis nasional yang akan dibangun di wilayah Karawang.

Baca Selengkapnya

Menteri Yasonna Yakin Indonesia Bisa Jadi 10 Negara Top di Dunia

27 Agustus 2017

Menteri Yasonna Yakin Indonesia Bisa Jadi 10 Negara Top di Dunia

Menteri Hukum dan HAM Yasona menjelaskan pentingnya gotong royong untuk membangun Indonesia.

Baca Selengkapnya

Djarot Tantang Pengerjaan Resto Apung Muara Angke Dipercepat  

20 Agustus 2017

Djarot Tantang Pengerjaan Resto Apung Muara Angke Dipercepat  

Menurut Djarot, Resto Apung Muara Angke bisa dikerjakan hanya dalam tempo sepuluh bulan.

Baca Selengkapnya

Gunakan Dana KLB Rp 65 miliar, Resto Apung Muara Angke Dibangun  

20 Agustus 2017

Gunakan Dana KLB Rp 65 miliar, Resto Apung Muara Angke Dibangun  

Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan Resto Apung Muara Angke akan mengajak masyarakat naik kelas.

Baca Selengkapnya

Hary Tanoe Bakal Sulap Kebon Sirih Jadi Kawasan Kuliner  

14 Agustus 2017

Hary Tanoe Bakal Sulap Kebon Sirih Jadi Kawasan Kuliner  

Hary Tanoe mengatakan proses pembebasan lahan seluas 30 ribu meter persegi di Kebon Sirih Barat bakal rampung Maret 2018.

Baca Selengkapnya

Perizinan Pembangunan Kota Baru

14 Agustus 2017

Perizinan Pembangunan Kota Baru

Beberapa hari ini muncul polemik tentang pembangunan kota baru. Pernyataan "salah (tidak etis) menjual sesuatu yang belum ada izin" ditanggapi oleh pengembang bahwa itu adalah praktik yang biasa dalam pemasaran properti. Polemik yang terjadi sangat menarik dibahas dari sisi perizinan dalam penataan ruang.

Baca Selengkapnya

Pemerintah dan Yayasan Independen Gelar FEII 2017

12 Juli 2017

Pemerintah dan Yayasan Independen Gelar FEII 2017

Kegiatan bertajuk Kolaborasi Pemerintah Daerah untuk
Pencapaian SDGs itu rencananya diadakan pada 19-21 Juli
mendatang di JCC.

Baca Selengkapnya

3 Menteri Bahas Sejumlah Proyek Strategis Nasional di Riau  

8 Juli 2017

3 Menteri Bahas Sejumlah Proyek Strategis Nasional di Riau  

Tiga menteri Kabinet Kerja RI menyambangi Riau untuk membahas sejumlah proyek strategis nasional di daerah tersebut.

Baca Selengkapnya