Walhi Tolak Ide Menteri Susi Mengebom Kapal Liar
Editor
Maria Yuniar Ardhati tnr
Selasa, 11 November 2014 12:28 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Manajer Kampanye Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Edo Rakhman tidak mendukung ide Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, untuk mengebom kapal-kapal yang secara ilegal menangkap ikan di perairan Indonesia. "Itu dapat merusak ekosistem dan biota laut di sekitarnya," ucapnya saat dihubungi Tempo, Selasa, 11 November 2014. (Baca juga: Menteri Susi Guyon Mau Mengebom Kapal Pencuri Ikan)
Menurut dia, ada cara lain untuk menindak tegas kapal-kapal nakal tersebut. Tindakan tersebut bisa berupa teguran, penyitaan oleh aparat keamanan di laut, hingga penahanan awak kapal. Jika awak kapal ditahan, negara pemilik kapal akan datang menjemput dan membayar uang tebusan untuk membebaskan warga negaranya yang melanggar batas negara. (Baca juga: Menteri Susi Kecewa Ikan Indonesia Diolah Negara Lain)
Jika langkah-langkah itu tak membuat jera, pengeboman menjadi jalan keluar terakhir untuk menunjukkan keseriusan pemerintah Indonesia dalam memberantas penangkapan ikan ilegal. Namun, kata Edo, hal tersebut bukan pilihan utama untuk menyelesaikan masalah. (Baca juga: Duta Besar Ini Kesengsem dengan Menteri Susi)
"Ancaman bom dapat memicu adanya 'perang' antar negara," ujarnya. (Baca juga: Menteri Susi Bahas Ekosistem Laut dengan Dubes AS)
Meski demikian ia mengapresiasi ide Menteri Susi yang ingin meningkatkan kualitas dan kuantitas pengamanan serta pengawasan wilayah perairan Indonesia. Edo juga mengatakan, kunci mewujudkan perairan yang berdaulat adalah dengan mempersiapkan para pengawas lapangan dan patroli laut secara reguler agar tak kecolongan.
<!--more-->
"Jika masalah keamanan di laut sudah dapat diatasi, mengebom kapal tak harus dilakukan lagi," kata dia.
Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, geram melihat banyaknya hasil laut Indonesia yang dicuri oleh kapal asing. Dia mengakui, hal itu terjadi karena laut Indonesia luas sehingga terjadi kekurangan pengawasan.
Susi mengatakan, Indonesia juga kekurangan kapal pengawas. "Jadi akan kami cari solusinya," ujar dia dalam acara Chief Editors Meeting di Hotel Grand Hyatt Jakarta, Jumat, 7 November 2014.
Sebelumnya, saat acara berlangsung, seorang peserta diskusi menuturkan keresahannya terhadap pencurian hasil laut di Indonesia. Menurut peserta itu, dia kenal seorang marinir laut yang sering menangkap kapal ilegal. Namun, kapal itu bisa kembali berlayar. "Karena kesal, sekarang marinir tidak menangkap kapal ilegal lagi ,namun membomnya," ujar peserta itu.
Menanggapi pertanyaannya, Susi terlihat setuju dengan cara tersebut. "Kalau bisa, saya kasih nelayan kecil bom untuk membom kapal ilegal yang mencuri hasil laut itu," ujar dia dengan disambut tawa oleh peserta diskusi.
YOLANDA RYAN ARMINDYA
Berita lainnya:
Bahasa Inggris Jokowi Dipuji
Bertemu Obama, Jokowi Berbahasa Indonesia
Hasut Massa Tolak Ahok, Bos FPI Terancam Pidana
FPI Siapkan Pengganti Ahok, Namanya Fahrurrozi