Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo (tengah, batik) dengarkan paparan dari petugas saat meninjau amblesnya oprit Jembatan Comal di Jalur Pantura, Pemalang, Jateng, 18 Juli 2014.
TEMPO.CO, Semarang - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengajak aktivis antikorupsi untuk ikut membahas postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Menurut dia, partisipasi publik akan meminimalkan penyelewengan. (Baca: Cara Ganjar Berantas Calo di Samsat)
"Jadi teriaknya jangan di luar, tapi juga perlu teriak di dalam," katanya pada Senin, 10 November 2014, di Semarang. Dia menuturkan, dengan melibatkan publik, program yang direncanakan pun akan lebih tepat sasaran.
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini menuturkan, saat masih menjadi anggota dewan, dirinya juga sering mengajak aktivis untuk membahas anggaran. Syaratnya, mereka mesti paham dulu cara membaca dan menelaah APBD.
Direktur Pusat Telaah dan Informasi Regional (Pattiro) Semarang Dini Inayati menuding proses perencanaan anggaran di Jawa Tengah masih lemah. Dia mengatakan ruang partisipasi publik saat pembahasan rendah.
Menurut dia, anggaran Jawa Tengah kerap tidak mencerminkan cita-cita dan visi-misi Gubernur. Ia mencontohkan konsep ketahanan pangan di APBD acap kali tak terlihat. "Makanya partisipasi publik penting," ujarnya.