Polisi Telusuri Jaringan Cipacing Soal Mobil Amien  

Reporter

Editor

Budi Riza

Jumat, 7 November 2014 13:50 WIB

Sejumlah anggota kepolisian memeriksa mobil milik politikus Amien Rais di kediamannya, Sleman, 6 November 2014. ANTARA/Regina Safri

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Reserse dan Kriminal Mabes Polri Komisaris Jenderal Suhardi Alius menduga penembak mobil politikus PAN, Amien Rais, Kamis dinihari lalu, mendapatkan senjatanya dari jaringan perakit senjata ilegal Cipacing, Sumedang, Jawa Barat. Ini mengacu pada temuan terbaru bahwa senjata yang digunakan penembak adalah senjata rakitan. (Baca: Penembakan Mobil Amien, Perbatasan Yogya Dirazia)

"Bisa jadi senjata didapatkan dari jaringan Cipacing karena penyebaran senjata ini sudah mencapai berbagai provinsi, salah satunya Yogyakarta," ujar Suhardi saat ditemui di Rupattama Mabes Polri, Jumat, 7 November 2014.

Sebelumnya, Suhardi mengungkapkan senjata yang digunakan untuk menembak mobil Amien adalah senjata rakitan. Hal itu, kata Suhardi, mengacu pada berbagai temuan Tim Lab dan Forensik Mabes Polri yang ia terima.

Satu bukti senjata yang digunakan merupakan buatan pabrikan adalah proyektil yang pecah. Selain itu, alur peluru yang tidak rapi serta ukuran selongsong yang tidak standar, yaitu 1,5 sentimeter, dibanding buatan pabrik yang 4,5 sentimeter. (Baca: Penembakan Mobil Amien Rais Bangkitkan Trauma)

Suhardi mengaku akan memastikan dugaannya ini dengan memeriksa tersangka-tersangka jaringan pedagang senjata rakitan Cipacing yang sudah ditangkap Mabes Polri. Kebetulan, September lalu, Polri berhasil menangkap tujuh tersangka dari 14 industri rumahan senjata rakitan ilegal di Cipacing.

"Dari jaringan ini, kami bisa memeriksa mereka jual senjata ke siapa saja dan ke mana saja. Bisa jadi penembak mobil Amien dapat dari jaringan ini," ujar Suhardi.

Suhardi mengatakan, menghubungkan jaringan ini dengan penembak mobil Amien akan lebih mudah ketika sudah tersangka. Karena itu, Suhardi mengaku mengirimkan tim tambahan ke Polda DIY untuk membantu dan mempercepat proses penyelidikan.

ISTMAN M.P.




Berita Lain:
9 Perempuan Berpengaruh Versi Forbes
Polusi Penyebab 670 Ribu Orang Cina Meninggal
Insiden Kecelakaan di Yerusalem Diduga Aksi Teror

Berita terkait

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

1 hari lalu

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

Bos Polus Tech mengakui kesulitan untuk mengawasi penggunaan alat sadap oleh pembeli.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

1 hari lalu

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

1 hari lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

2 hari lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

2 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

3 hari lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

3 hari lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

3 hari lalu

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

3 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

4 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya