Garis polisi melintang di depan mobil Toyota Harier milik Amien Rais, tokoh Koalisi Merah Putih usai ditembak orang tak dikenal, di depan rumahnya di Pandeansari, Condongcatur, Depok, Sleman, 6 November 2014, dini hari. TEMPO/Muh Syaifullah
TEMPO.CO, Yogyakarta - Teror penembakan ke kediaman Ketua Majelis Tinggi Partai Amanat Nasional Amien Rais, Kamis, 6 November 2014, ikut menggerakkan simpati dari pengurus partai lain di wilayah Yogyakarta.
Salah satunya adalah Partai Persatuan Pembangunan Kota Yogyakarta. Dalam keterangannya kepada Tempo, pengurus partai berlambang Ka'bah itu langsung menerjunkan organisasi sayap partainya, Gerakan Pemuda Kakbah (GPK), untuk mengamankan rumah Amien Rais beberapa hari ke depan hingga situasi kondusif. (Baca juga: Mobil Amien Ditembak, PAN Se-Yogya Diminta Waspada)
“Pak Amien merupakan tokoh KMP (Koalisi Merah Putih). Jadi kami merasa perlu ikut menjaga dengan mengirim personel GPK ke sana,” kata Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang PPP Kota Yogyakarta Bambang Haryono kepada Tempo, Kamis, 6 November 2014. (Baca juga: Kronologi Penembakan di Rumah Amien Rais)
Pada Kamis dinihari, terjadi penembakan terhadap kediaman Amien Rais. Mobil milik Amien yang diparkir di garasi ditembak orang tak dikenal. Saat kejadian, Amien Rais masih tidur. Amien sempat menjadi kontroversi terutama terkait dengan pernyataan-pernyataannya selama pemilu presiden lalu.
Bambang mengaku mendapatkan instruksi dari Ketua Dewan Pimpinan Wilayah PPP DI Yogyakarta Syukri Fadholi untuk menerjunkan organisasi masyarakat partainya itu guna mengamankan kediaman Amien Rais. “Ada dua mobil sudah ke sana (rumah Amien Rais), sekitar sepuluh orang,” katanya.
Bambang mengatakan pengamanan terhadap kediaman Amien Rais ini bukan permintaan dari Partai Amanat Nasional atau Amien Rais sendiri, yang merupakan rekan satu kubu saat mengusung calon presiden Prabowo Subianto. Namun, kata Bambang, itu inisiatif dari partainya.