Kata Desmond Mahesa Soal Jaksa Agung dan Jokowi

Reporter

Editor

Budi Riza

Rabu, 5 November 2014 05:49 WIB

Wakil Ketua F-Gerindra Sadar Subagjo (kanan) dan Komisi III Desmond. ANTARA/Yudhi Mahatma

TEMPO.CO, Jakarta: Wakil Ketua Komisi Hukum Desmond J. Mahesa menganggap Presiden Joko Widodo memiliki kepentingan politik tertentu jika memilih kandidat Jaksa Agung dari internal Kejaksaan.

Desmond beralasan, Jokowi berkepentingan mengamankan posisinya dalam kasus dugaan korupsi bus Transjakarta yang melibatkan mantan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono. (Baca: Tantangan Jaksa Agung Baru, Berantas Mafia Hukum)

"Di kasusnya Udar, Jokowi belum dipanggil tiba-tiba Kejaksaan sudah memutuskan Jokowi tak terlibat," kata Desmond ketika di Kompleks Parlemen, Senayan, Selasa, 4 November 2014. Desmond menduga ini ada keterlibatan Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Andhi Nirwanto yang saat ini menjabat Wakil Jaksa Agung.

Desmond mengatakan orang yang menjadi Jaksa Agung tidak perlu dari internal. Desmond mengatakan eksternal boleh saja asal mampu menangani kasus sampai tuntas. Tidak seperti sekarang, kata Desmond, Jaksa Agung Basrief Arief dinilai tidak tegas dan banyak kasus yang berakhir ke Surat Penghentian Penyidikan. (Baca: Calon Jaksa Agung Diminta Revolusi Mental)

"Saya ingin Jaksa Agung seperti Baharuddin Lopa, beliau ada ketegasan, terobosan, dan harapan," ujar Desmond. Baharuddin Lopa meninggal hanya beberapa bulan sejak menjabat sebagai Jaksa Agung. Lopa wafat saat berada di tanah Arab Saudi. Hingga kini kematian Lopa menyisakan tanda tanya besar. Belum diketahui penyebab pasti meninggalnya Lopa.

Menurut Desmond, nama yang paling mendekati Baharuddin Lopa adalah Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan Muhammad Yusuf. Ketika Yusuf menjabat kepala PPATK, Desmond melihat lembaga itu mampu membantu pemberantasan korupsi lewat temuan-temuan rekening yang mencurigakan. Selain itu, Yusuf dianggap tepat karena bukan berasal dari partai sehingga relatif tak terikat kepentingan politik.

SUNDARI

Berita Terpopuler

Teman Jadi Menteri, Dhani Tetap Tak Suka Jokowi
Tjahjo Kumolo: Paling Enak Jadi Anggota DPR
Ini Tersangka Baru Kasus Korupsi Transjakarta
Hujan Deras, Longsor dan Banjir Menerjang Aceh

Berita terkait

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

11 jam lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

1 hari lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

2 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

2 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

2 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

3 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

4 hari lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

4 hari lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

7 hari lalu

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

7 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya