KPK Endus Modus Baru Koruptor, Apa Saja?  

Reporter

Selasa, 4 November 2014 17:44 WIB

Johan Budi. TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Pencegahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Johan Budi Sapto Prabowo mengatakan ada sederet modus baru yang digunakan koruptor untuk mengelabui aparat. Jika sebelumnya banyak koruptor menjalankan aksinya dengan memanfaatkan perbankan, Johan mengatakan cara itu kini dihindari. "Pengiriman uang lewat perbankan itu mudah terdeteksi KPK, jadi sekarang banyak yang lebih canggih," kata Johan di Plaza Mandiri, Selasa, 4 November 2014.

Modus koruptor dalam menjalankan operasinya terus berkembang. Menurut Johan ada beberapa modus baru, salah satu contohnya adalah menyimpan uang tunai di dalam kendaraan yang akan dibawa oleh si penerima. Praktek ini terungkap saat KPK menangkap seorang tersangka di lapang parkir Terminal III Bandara Cengkareng. (Baca juga: Afganistan Minta Bantuan KPK)

KPK menangkap pelaku dengan barang bukti uang pecahan dolar Singapura dan Amerika Serikat yang disimpan di dalam mobil di sebuah parkiran. "Mobilnya ditinggal, kunci dan karcisnya itu diberikan kepada si penerima. Mobil itu diambil keesokan hari," ujarnya. Untung KPK keburu mengendus aksi itu.

Modus lainnya, kata Johan, yakni melalui transaksi di hotel mewah. Transaksi semacam ini biasanya dilakukan pada dinihari dengan harapan bisa mengelabui pantauan KPK. Namun KPK juga bisa mengendus praktek ini dan menangkap pelakunya. (Baca: Johan Budi Sebut Korupsi di Indonesia Meningkat)

Johan mengatakan praktek korupsi di Indonesia sudah sangat mengkhawatirkan. Selain modus, korupsi juga sudah menjarah berbagai sektor termasuk agama. Satu contoh lain, kata Johan, adalah modus koruptor yang menjalankan umrah ke Tanah Suci. Namun di sana mereka justru melakukan praktek suap menyuap. (Baca: Cegah Gratifikasi, Bank Mandiri Gandeng KPK)

Dengan kondisi itu, Johan berharap pemerintah dan masyarakat terus berperang menghentikan praktek korupsi, termasuk memperbaiki sistem yang ada saat ini. "Kejahatan menang bukan karena kuatnya orang jahat, namun karena orang baik banyak diam," katanya.

JAYADI SUPRIADIN

Berita Terpopuler
Anak Menteri Susi Balas Cuitan Putra Jokowi
Ahok Pernah Diperas oleh @TrioMacan2000
Proyek Jembatan Selat Sunda Dihentikan

Berita terkait

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

48 menit lalu

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

Nurul Ghufron mengatakan tak hadir dalam sidang etik Dewas KPK karena sengaja meminta penundaan sidang.

Baca Selengkapnya

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

57 menit lalu

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

KPK menyita kantor Partai NasDem di Labuhanbatu, Sumatera Utara, dalam perkara korupsi yang menjerat Bupati Erik Atrada Ritonga.

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

1 jam lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

4 jam lalu

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

6 jam lalu

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

PT Sriwijaya Air didirikan oleh Chandra Lie, Hendry Lie, Johannes Bunjamin, dan Andy Halim pada 28 April 2003.

Baca Selengkapnya

Dewas KPK Tunda Sidang Etik Dua Pekan karena Nurul Ghufron Tak Hadir

7 jam lalu

Dewas KPK Tunda Sidang Etik Dua Pekan karena Nurul Ghufron Tak Hadir

Dewas KPK menunda sidang etik dengan terlapor Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron pada Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kantornya Digeledah KPK, Ini Kasus yang Menyeret Sekjen DPR Indra Iskandar

9 jam lalu

Kantornya Digeledah KPK, Ini Kasus yang Menyeret Sekjen DPR Indra Iskandar

Penyidik KPK menggeledah kantor Sekretariat Jenderal DPR atas kasus dugaan korupsi oleh Sekjen DPR, Indra Iskandar. Ini profil dan kasusnya.

Baca Selengkapnya

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

15 jam lalu

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

Gugatan praperadilan Bupati Sidoarjo itu akan dilaksanakan di ruang sidang 3 Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pukul 09.00.

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

20 jam lalu

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

Modus penyalahgunaan dana BOS terbanyak adalah penggelembungan biaya penggunaan dana, yang mencapai 31 persen.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

1 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya