Mahasiswa Unsoed Tolak Rektor Baru

Reporter

Editor

Selasa, 31 Mei 2005 21:15 WIB

TEMPO Interaktif, Purwokerto:Keluarga Mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Purwokerto, Jawa Tengah, menggelar aksi menolak Rektor baru yang dipilih oleh Senat Universitas, 23 Mei lalu. Penolakan itu dilakukan karena pemilihan Rektor yang dimenangi oleh Dr Ir Sudjarwo, mantan Pembantu Rektor I itu, tidak melibatkan mahasiswa.Dalam aksi itu mahasiswa hampir bentrok dengan petugas Satuan Pengamanan karena mahasiswa tidak dioperbolehkan masuk menemui Rektor yang sekarang, Prof Drs RubijantoMisman. Aksi diikuti sekitar 500 mahasiswa. Mereka datang kegedung Rektorat pukul 10.00 WIB, Selasa (31/5). Merekalangsung menggelar mimbar bebas berisi kecamanterhadap pemilihan rektor yang terkesan sembunyi-sembunyi dilakukan anggota Senat Universitas sepekan sebelumnya. Koordinator aksi Didik Arimenyatakan, proses pemilihan juga dianggap konspiratif dan tidak demokratis karena tidak didahului sosialisasi kepada seluruh mahasiswa dan karyawan Unsoed. "Pemilihan pemimpin kok tidak diketahui khalayak yang bakal dipimpin,"katanya. Namun kekesalan mahasiswa paling besar karena tidakdilibatkan dalam proses pemilihan. "Kami ini komunitasterbesar di lingkungan civitas akademika, kenapa kamitidak diberi ruang dalam proses ini? Ini pemilihanyang tidak demokratis,"teriak Didik. Keluarga mahasiswa Unsoed menyatakan, mereka baru akanmau menerima hasil pemilihan jika Rektor Unsoed yangsekarang Prof Drs Rubijanto bersedia menandatangani 10poin kontrak politik yang dibuat mahasiswa. Selain itumassa mahasiswa juga menuntut dialog terbuka denganrektor di depan massa. Isi 10 kontrak politik ituantara lain bersedia melibatkan mahasiswa dalampengambilan keputusan, bersedia menyelenggarakanpendidikan yang murah untuk rakyat, menutup Programstudi yang belum memeiliki kejelasan fakultas diUnsoed. Permintaan mahasiswa tidak dipenuhi, Pembantu Rektor III Unsoed Komari, yang mewakili Rektor menemui mahasiswa dan menyatakan, Rektor sedang tidak bisa meninggalkan pekerjaan dan hanya bisa berjanji untuk memberikan lembaran kontrak politik pada rektor. "Tapi saya tidak bisa menjamin apakah rektor bersedia tanda tangan atau tidak?"katanya. Usai happening art, Rubijanto Misman tetap tidakmau keluar, memancing emosi maahsiswa. Ratusanmahasiswa bersiap untuk menyerbu masuk ke gedungrektorat. Namun puluhan Satpam membangun barikade dualapis di depan pintu rektorat. Hampir saja terjadibentrokan karena satpam menghalangi massa yang hendakmasuk pintu. Namun, akhirnya massa bisa meredakan emosisehingga tidak terjadi bentrok. Dicapai kesepakatan,sehari setelah aksi itu Rektor akan membuka dialogdengan lima orang mahasiswa sebagai perwakilanKeluarga Mahasiswa.Ini adalah demonstrasi kedua memrotes proses pemilihanrektor Unsoed. Sepekan sebelumnya, bersamaan denganrapat senat universitas menentukan rektor penggantiRubijanto, para mahasiswa terlibat bentrok denganSatpam kampus yang menghalangi mahasiswa menemuirektor mereka. Meski demikian prose spemilihan tetapberjalan hingga terpilih Dr Ir Sudjarwo yang bakalmenjadi rektor Unsoed periode 2005-2009 menggantikanRubijanto Misman yang bakal lengser sebulan lagi. "Pelantikan rektor baru biasanya dilakukan dua bulan setelah terpilih,"ujar Sudjarwo beberapa hari lalu.Rencananya, Sudjarwo bakal dilantik Bulan Julimendatang.Ari Aji HS

Berita terkait

Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

13 jam lalu

Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

Psikolog menyebut pendidikan karakter perlu contoh nyata dari orang tua dan guru kepada anak karena beguna dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Selengkapnya

Mayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan

14 jam lalu

Mayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan

Hasil riset Serikat Pekerja Kampus: sebagian besar dosen terpaksa kerja sampingan karena gaji dosen masih banyak yang di bawah Rp 3 juta.

Baca Selengkapnya

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

1 hari lalu

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

Sebelum memperjuangkan pendidikan, Ki Hadjar Dewantara adalah wartawan kritis kepada pemerintah kolonial. Ia pun pernah menghajar orang Belanda.

Baca Selengkapnya

Makna Logo Pendidikan Tut Wuri Handayani, Ada Belencong Garuda

1 hari lalu

Makna Logo Pendidikan Tut Wuri Handayani, Ada Belencong Garuda

Makna mendalam dibalik logo pendidikan Indonesia, Tut Wuri Handayani

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

1 hari lalu

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

Modus penyalahgunaan dana BOS terbanyak adalah penggelembungan biaya penggunaan dana, yang mencapai 31 persen.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

1 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

6 hari lalu

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

Program USAID ini untuk mempertemukan pimpinan universitas, mitra industri, dan pejabat pemerintah

Baca Selengkapnya

Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

6 hari lalu

Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

Gibran mengatakan para penerima sepatu gratis itu sebagian besar memang penerima program Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Surakarta.

Baca Selengkapnya

KPPU: Penegakan Hukum Pinjol Pendidikan Masih Tahap Penyelidikan Awal

6 hari lalu

KPPU: Penegakan Hukum Pinjol Pendidikan Masih Tahap Penyelidikan Awal

Pada Februari 2024, KPPU menyatakan memanggil empat perusahaan pinjol yang berikan pinjaman pendidikan kepada mahasiswa.

Baca Selengkapnya

Kemendikbudristek Buka Pendaftaran Calon Pendidik Tetap di Malaysia

12 hari lalu

Kemendikbudristek Buka Pendaftaran Calon Pendidik Tetap di Malaysia

Tenaga pendidik akan ditempatkan Kemendikbudristek di CLC yang berlokasi di perkebunan atau ladang dengan masa penugasan selama 2 tahun.

Baca Selengkapnya