Capres PDIP Jokowi Widodo berbisik dengan Puan Maharani (kiri), saat deklarasi Kerjasama PDIP, Partai Nasdem dan PKB, di DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan (14/5).TEMPO/Imam Sukamto
TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Ikrar Nusa Bhakti, meragukan kapasitas Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani. Kemampuan putri Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri tersebut, menurut Ikrar, belum teruji. (Baca: Latar Belakang Menteri Jokowi dari Parpol dan Profesional)
Ikrar mengatakan masih terlalu dini bagi Puan untuk menduduki posisi menteri koordinator. "Dia harus bisa menangani para menteri dari elite-elite partai dan profesional," ujar Ikrar ketika dihubungi Tempo, Ahad, 26 Oktober 2014. (Baca: Tujuh Pertanyaan Ibas Kepada Jokowi)
Menurut Ikrar, Puan seharusnya menduduki kursi Menteri Sosial lebih dulu, tidak langsung menjadi menteri koordinator. "Ini jabatan menteri pertama Puan," katanya. (Baca: Golkar Ragu Menteri Jokowi Bisa Imbangi DPR)
Puan yang juga merupakan Ketua Fraksi PDIP di DPR akan membawahi Kementerian Agama, Kementerian Sosial, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kementerian Kesehatan, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Ristek dan Pendidikan Tinggi, Kementerian Pemuda dan Olahraga, serta Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal. (Baca juga: Jadi Menteri Karena Megawati? Puan: Jangan Dibawa-bawa)
Wacana Pertemuan Prabowo-Puan, Pakar: Hanya Soal Waktu
23 hari lalu
Wacana Pertemuan Prabowo-Puan, Pakar: Hanya Soal Waktu
Menurut Ujang Komarudin, pertemuan Prabowo-Puan merupakan pertemuan pendahuluan sebelum Prabowo bertemu dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri.