Hendropriyono Dimintai Keterangan Senin Pekan Depan
Reporter
Editor
Senin, 30 Mei 2005 18:40 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:Tim Pencari Fakta (TPF) Munir memastikan akan memanggil mantan Kepala Badan Intelijen Negara (Ka BIN) AM Hendropriyono, Senin (6/6) pekan depan, untuk dimintai keterangan berkaitan dengan kasus terbunuhnya Munir.Kepastian ini disampaikan oleh Ketua TPF Munir Brigadir Jenderal Marsudhi Hanafi kepada wartawan hari ini Senin (30/5). "Tepatnya pukul 10 pagi, di kantor Komnas Perempuan (Komisi Nasional Perempuan),"katanya.Surat undangan dari TPF, menurut Marsudhi, akan dikirim langsung kepada Hendropriyono. Marsudhi optimis, Hendropriyono akan memenuhi panggilan TPF. "Pasti mau dong, beliau (Hendropriyono), kan, orang terhormat,"ujarnya. Mengenai pengaduan Hendropriyono ke Mabes Polri atas dugaan pencemaran nama baik yang dilakukan oleh dua anggota TPF, Usman Hamid dan Rachland Nashidik, Menurut Marsudhi hal itu sepenuhnya hak Hendro. Namun, Marsudhi mempertanyakan Kapasitas Hendropriyono yang mengadukan dua anggota TPF yang notabene adalah aparat negara. "Memangnya dia (Hendropriyono) bisa melaporkan petugas, atas dugaan pencemaran nama baik?"kata Marsudhi.Pemanggilan Hendropriyono oleh TPF ini lebih dipercepat dari rencana sebelumnya. Menurut Anggota TPF Usman Hamid, awalnya Mantan Ka BIN akan dipanggil 15 Juni, kemudian diajukan 10 juni, dan akhirnya diajukan lagi 6 Juni.Usman Hamid menolak menyebutkan jika percepatan pemanggilan terhadap Hendropriyono dikaitkan dengan pengaduan pencemaran nama baik terhadap dirinya. Percepatan ini, menurut Usman, berkaitan dengan akan berakhirnya masa tugas TPF 23 Juni yang akan datang. "Pemanggilan terhadap Pak Hendro akan dipercepat sehingga tidak menimbulkan presepsi macam-macam,"katanya. Erwin Dariyanto
Ibu Kota Nusantara, Wajah Baru Indonesia Menyongsong Era Global
6 hari lalu
Ibu Kota Nusantara, Wajah Baru Indonesia Menyongsong Era Global
Pembangunan tahap pertama IKN Nusantara mencapai 80,82 persen. Klaster pendidikan untuk mendukung kebutuhan pertumbuhan dan inovasi dalam klaster ekonomi di masa depan.