Hadapi Kekeringan, Kementerian PU Bangun 6 Waduk  

Reporter

Sabtu, 25 Oktober 2014 06:07 WIB

Sebuah sampan terlantar di pinggir sungai Citarum menuju Waduk Saguling mengering di Bandung Barat, Jawa Barat, 13 Oktober 2014. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Bina Operasi dan Pemeliharaan Kementerian Pekerjaan Umum Hari Suprayogi mengatakan Kementerian PU akan melakukan beberapa langkah untuk mengantisipasi bencana kekeringan. Salah satunya adalah membangun waduk atau bendungan. "Untuk menanggulangi kemarau pemerintah harus membangun banyak waduk," ujar Hari di Kementerian Pekerjaan Umum, Jakarta, Jumat, 24 Oktober 2014.

Menurut Hari, dengan membangun banyak waduk, maka air hujan tidak akan terbuang percuma. Walhasil, ketika terjadi bencana kekeringan, sawah-sawah masih bisa diairi melalui irigasi dari waduk.

Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, curah hujan di bulan Oktober tahun ini diperkirakan secara umum masih rendah sampai dengan menengah (51-200 milimeter). Sifat hujan di atas normal (>200 persen) diperkirakan terjadi di Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, sebagian kecil Kalimantan Timur, sebagian kecil Maluku Utara, serta Papua. Sedangkan untuk curah hujan menengah (151-200 milimeter) diperkirakan terjadi pada wilayah Indonesia bagian utara seperti di Aceh dan Sumatera Utara. (Baca: Atasi Kekeringan, Jawa Tengah Kucurkan Rp 9 Miliar)

Sementara itu, berdasarkan data Kementerian PU, dari 16 waduk utama di Tanah Air, 11 waduk dalam kondisi normal, 4 waduk dalam kondisi defisit, serta 1 waduk dalam kondisi kering. Empat waduk yang dalam kondisi kering ialah Waduk Keuliling di Aceh, Waduk Batutegi di Lampung, Waduk Saguling dan Cirata di Jawa Barat. Sedangkan Waduk Wonogiri di Jawa Tengah dalam kondisi kering.

Hari menjelaskan pada tahun ini terdapat 16 waduk yang masih dalam status pembangunan, 5 dalam status pengadaan, serta 6 waduk baru yang akan dibangun pada tahun depan.

Pembangunan keenam waduk baru itu menghabiskan dana sekitar Rp 2.668.000.000, dengan rincian pembangunan Waduk Estuari Sei Gong dengan dana Rp 200.000.000; Waduk Tanju menghabiskan dana Rp 108.066.381; Waduk Mila dengan nilai Rp 189.110.856, Waduk Bintang Bani dengan nilai Rp 1.152.000.000; Waduk Passeloreng dengan nilai Rp 439.384.317; serta Telaga Waja yang menghabiskan dana sebesar Rp 580.000.000. (Baca: Warga Pinrang Jalan 2 Kilometer untuk Mandi)

"Keenam waduk itu akan dibangun di Riau, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, dan Bali," ujar Hari.

GANGSAR PARIKESIT

Terpopuler
Ujian CPNS, Anak Jokowi Dapat Nilai 300

Di Singapura, Kaesang Jokowi Dikira Petugas MRT

Ini Beberapa Calon Baru Kabinet Jokowi

Saat Kaesang Jokowi Tukar Menu Ayam Si Bapak

Berita terkait

Kilas Balik Tragedi Brexit 2016, Sedikitnya 12 Pemudik Tewas dalam Arus Mudik Lebaran

21 hari lalu

Kilas Balik Tragedi Brexit 2016, Sedikitnya 12 Pemudik Tewas dalam Arus Mudik Lebaran

Tragedi macet terparah mudik pada 2016. Kilas balik tragedi Brexit yang tewaskan belasan orang.

Baca Selengkapnya

Kominfo Siapkan Jaringan dalam World Water Forum, Harapkan Solusi Pengelolaan Air

38 hari lalu

Kominfo Siapkan Jaringan dalam World Water Forum, Harapkan Solusi Pengelolaan Air

Kominfo bertugas memastikan jaringan telekomunikasi di Forum Air Sedunia pada 18-25 Mei 2024 di Bali.

Baca Selengkapnya

Kajian Peneliti BRIN Ihwal Kekeringan Ekstrem di Kalimantan, Greenpeace: Dipicu Deforestasi

44 hari lalu

Kajian Peneliti BRIN Ihwal Kekeringan Ekstrem di Kalimantan, Greenpeace: Dipicu Deforestasi

Wilayah yang paling terdampak risiko kekeringan ekstrem, adalah Ibu Kota Negara atau Nusantara.

Baca Selengkapnya

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

48 hari lalu

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

Menurut BMKG, El Nino akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli dan setelah triwulan ketiga berpotensi digantikan La Nina.

Baca Selengkapnya

Imbas Banjir dan Longsor, 874 Hektare Sawah di Jawa Barat Gagal Panen

50 hari lalu

Imbas Banjir dan Longsor, 874 Hektare Sawah di Jawa Barat Gagal Panen

Bencana akibat krisis iklim membuat 874 Ha sawah di Jawa Barat gagal panen pada musim tanam 2023/2024. Lahan tergerus banjir, kering, dan longsor.

Baca Selengkapnya

Destinasi Liburan di Spanyol Ini Terancam Mengalami Kekeringan

2 Maret 2024

Destinasi Liburan di Spanyol Ini Terancam Mengalami Kekeringan

Kepulauan Canary, khususnya Pulau Tenerife, di Spanyol menghadapi kekeringan parah yang semakin memburuk,

Baca Selengkapnya

Selain Indonesia, Ini Daftar Negara Lain yang Masih Alami El Nino

29 Februari 2024

Selain Indonesia, Ini Daftar Negara Lain yang Masih Alami El Nino

Berbagai pihak menyebut fenomena El Nino masih akan berlanjut. Berikut ini daftar negara yang masih mengalami El Nino, selain Indonesia.

Baca Selengkapnya

Meski El Nino Melemah, Tren Bulan-bulan Terpanas Tak Patah di Januari 2024

8 Februari 2024

Meski El Nino Melemah, Tren Bulan-bulan Terpanas Tak Patah di Januari 2024

Walau fenomena El Nino sudah melemah, peningkatan suhu permukaan laut global masih tercatat tinggi dan melampaui rekor global.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Bantuan Rp 8 Juta per Hektare ke Petani Korban El Nino, Begini Penjelasan BNPB

24 Januari 2024

Jokowi Beri Bantuan Rp 8 Juta per Hektare ke Petani Korban El Nino, Begini Penjelasan BNPB

BNPB memberi penjelasan soal bantuan Jokowi sebesar Rp 8 juta per hektare yang diberikan untuk petani terdampak banjir dan El Nino.

Baca Selengkapnya

BMKG Prediksi 5 Wilayah Indonesia Kekeringan di 2024 akibat Curah Hujan Rendah

5 Januari 2024

BMKG Prediksi 5 Wilayah Indonesia Kekeringan di 2024 akibat Curah Hujan Rendah

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG memprediksi di tahun 2024 curah hujan berada di kondisi normal.

Baca Selengkapnya