TEMPO.CO, Maros - Peternak di Kabupaten Maros kembali resah menyusul kematian mendadak enam ekor sapi di Dusun Batunapara, Desa Baruga, Kecamatan Bantimurung, Selasa lalu. Sapi-sapi itu diduga mati akibat terjangkit bakteri Bacillus anthracis (antraks), wabah yang pernah melanda pada Oktober dan November 2013. "Ada enam ekor sapi warga yang mati mendadak," kata Kepala Desa Baruga Hasir, Rabu, 22 Oktober 2014.
Hasir mengaku telah melaporkan kejadian itu ke Dinas Perikanan, Kelautan, dan Peternakan Maros. "Semua sapi yang mati telah kami kubur. Saya jamin tidak ada daging sapi itu yang dijual oleh pemiliknya," ujarnya. Semua sapi yang diduga terserang bakteri antraks itu mati dengan mulut berbusa. Awalnya, dia dan warganya menduga sapi itu diracun. (Baca juga: Antraks Jangkiti Ternak di Kabupaten Maros)
Salah satu pemilik sapi, Pati, mengaku tidak melihat ada gejala hewan peliharaannya itu terserang penyakit. Sehari sebelumnya, sapi miliknya masih terlihat sehat dan mencari makan di lahan sawah kering. "Saya tidak memelihara sapi di dalam kandang. Mulut sapi mengeluarkan busa seperti keracunan," tuturnya.
Kepala Dinas Perikanan, Kelautan, dan Peternakan Maros Hansarullah mengatakan pihaknya telah menurunkan tim kesehatan hewan untuk mengambil sampel darah sapi yang mati. Dia mengaku pihaknya belum bisa menyimpulkan penyebab kematian sapi tersebut. "Kami akan teliti penyebab kematian sapi itu."
Menurut Hansarullah, virus antraks biasanya muncul saat musim kemarau. Jika benar sapi-sapi itu terserang antraks, ini seperti mengulang kasus serupa tiga tahun lalu. Untuk mengantisipasi penyebaran antraks, ia telah mengimbau peternak agar menghentikan sementara perdagangan sapi ke luar Maros sambil menunggu hasil pemeriksaan laboratorium terhadap sapi-sapi yang mati itu. Dinas Perikanan juga segera menyuntikkan vaksin antraks ke hewan ternak di Maros.
Kepala Bidang Peternakan Dinas Kelautan Maros Safrudin mengatakan timnya masih berada di lapangan dan belum ada kesimpulan penyebab kematian enam sapi tersebut. "Semoga hasilnya bisa ketahui besok (hari ini)," ujarnya.
JUMADI
Berita lain:
Jokowi Umumkan Kabinet Siang atau Sore Ini
Kandidat Mendagri, Ini Rekam Jejak Teras Narang
Anak Jokowi Bersaing dengan 2.500 Pelamar CPNS
Berita terkait
Segudang Manfaat Buah Bidara Upas, Penyembuh Radang Usus Buntu hingga Diabetes
4 Juli 2023
buah bidara dipercaya berkhasiat menyembuhkan berbagai penyakit
Baca SelengkapnyaPunya Hewan Peliharaan, Awas Tertular Penyakit Berikut
8 Februari 2021
Punya hewan peliharaan memang menghibur. Tapi awas, mereka juga bisa menularkan penyakit kepada pemiliknya.
Baca SelengkapnyaBanjir Lagi, Waspadai Penyakit Akibat Virus dan Jamur Berikut
8 Februari 2021
Banjir selalu menyisakan berbagai masalah, bukan hanya kotoran dan lumpur tapi juga beragam penyakit akibat virus dan jamur.
Baca SelengkapnyaMengenal Vertigo, Penyakit Penyebab Wafatnya Rektor Paramadina
7 Februari 2021
Rektor Paramadina, Firmanzah, wafat karena vertigo. Penyakit ini banyak dialami orang tapi kurang dipahami bahayanya.
Baca SelengkapnyaCegah Stroke dengan Selalu Gembira dan Aktif
7 Februari 2021
Dokter mengatakan membangkitkan rasa gembira dan bahagia merupakan cara efektif serta mudah yang dapat dilakukan untuk mencegah stroke.
Baca SelengkapnyaHindari Faktor Pemicu Kanker, Dokter Beri Saran
6 Februari 2021
Dokter menjelaskan penyebab penyakit kanker dan faktor pemicu yang sebenarnya bisa dihindari, termasuk memilih gaya hidup sehat.
Baca SelengkapnyaPentingnya Peran Bidan sebagai Garda Terdepan Deteksi Kanker Payudara
2 Februari 2021
Bidan sebagai tenaga kesehatan yang berada di tengah masyarakat dan lini terdepan pelayanan kesehatan pun harus paham deteksi dini kanker payudara.
Baca SelengkapnyaSering Terlambat Terdeteksi, Ini Pesan Pakar tentang Kanker Payudara
2 Februari 2021
Pakar mengingatkan perlunya mengenali gejala kanker payudara lebih dini untuk menurunkan risiko keparahan penyakit dan mempercepat penyembuhan.
Baca Selengkapnya5 Penyakit dengan Kasus Kematian Tertinggi yang Perlu Diwaspadai
25 Januari 2021
Indonesia mengalami kenaikan jumlah prevalensi penyakit tidak menular dan menjadi penyebab kematian tertinggi. Penyakit apa saja itu?
Baca SelengkapnyaRadang Usus Kronis dan GERD Tak Sama, Pakar Jelaskan Bedanya
24 Januari 2021
Jangan samakan GERD dengan radang usus kronis atau IBD meski sama-sama menyerang lambung. Simak penjelasan pakar berikut.
Baca Selengkapnya