TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Sutarman mengucapkan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo jika ada dua jenderal polisi yang masuk bursa calon menteri. "Itu tugas mulia untuk membantu Presiden. Sangat luar biasa," kata Sutarman di kantor Kepolisian Daerah Metro Jakarta, Rabu, 22 Oktober 2014.
Menurut Sutarman, sampai hari ini Presiden Jokowi belum membicarakan perihal penunjukan perwira tinggi polisi sebagai menteri. Sutarman bahkan mengaku belum mengetahui informasi tersebut. (Baca: PDIP: PPP Dapat Jatah Menteri KabinetJokowi.)
Meski begitu, Sutarman menyatakan lembaganya tidak bisa melarang jika ada perwira yang ditarik Jokowi untuk masuk ke dalam kabinet. Sebab, kata Sutarman, penunjukan menteri adalah hak prerogatif presiden. "Tentu Presiden memiliki beberapa pertimbangan dari berbagai aspek," ujar Sutarman.
Saat ini beredar kabar ada dua jenderal polisi yang masuk daftar calon menteri Jokowi. Keduanya adalah Kepala Lembaga Pendidikan Polri Komisaris Jenderal Budi Gunawan, dan Inspektur Jenderal Syafrudin, Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan. Belum jelas apa posisi yang ditawarkan Jokowi kepada Budi maupun Syafruddin.
Namun Budi Gunawan masuk daftar calon menteri yang diberi tanda merah oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. Mantan ajudan presiden Megawati Soekarnoputri ini disebut-sebut sebagai perwira tinggi yang memiliki rekening gendut. Kekayaan Budi mencapai Rp 4,6 miliar. (Baca: Kata ICW Soal Seleksi KabinetJokowi Lewat KPK.)
Jelang Ramadan, Kapolri Minta Kapolda Cek Stok Minyak Goreng di Pasar
26 Maret 2022
Jelang Ramadan, Kapolri Minta Kapolda Cek Stok Minyak Goreng di Pasar
Pengawasan dan pemantauan dari kepolisian untuk memberikan kepastian kepada masyarakat bahwa stok minyak goreng curah terjamin dan harga penjualannya sesuai HET.