Presiden dan Wakil Presiden terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla berjabat tangan seusai melakukan pertemuan tertutup di kediaman Megawati Soekarnoputri, Jakarta, 5 Oktober 2014. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo akan mengevaluasi kandidat menterinya setelah akhir pekan lalu mendapat hasil penelusuran Komisi Pemberantasan Korupsi serta Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan (PPATK) terhadap 43 calon menteri.
"Harus seperti itu (evaluasi). Apa gunanya PPATK dan KPK," katanya di Istana Merdeka, Selasa, 21 Oktober 2014. Namun Jokowi enggan menyebut siapa saja kandidat menteri yang harus dievaluasi. "Tidak mungkin saya sampaikan,” ujarnya.
Pekan lalu, Jokowi menuturkan akan mengumumkan postur dan nama menteri kabinetnya sehari atau dua hari setelah pelantikan. KPK dan PPATK telah menyerahkan hasil pemeriksaan terhadap 43 calon menteri kabinet Jokowi Ahad lalu.
Wakil Ketua KPK Zulkarnain mengatakan catatan KPK didasari dugaan keterkaitan calon menteri itu dalam kasus-kasus yang ditangani lembaganya. Menurut Zulkarnain, calon menteri yang dinilai bermasalah atau berisiko tinggi terlibat kasus korupsi ditandai warna merah pada namanya. Sedangkan calon menteri yang dinilai berpotensi bermasalah ditandai dengan warna kuning.
Sesuai dengan catatan Tempo, sejumlah nama yang tergolong sebagai calon kuat untuk menjadi menteri, seperti yang sudah beredar di masyarakat, pernah disebut dalam sejumlah kasus yang ditangani penegak hukum. Di antaranya adalah Rini Mariani Soemarno, yang disebut-sebut bakal menjadi Menteri Perindustrian dan Perdagangan; Teras Narang, kandidat Menteri Dalam Negeri; dan Muhaimin Iskandar, yang bakal menjadi Menteri Pembangunan Manusia.