TEMPO.CO , Jakarta:Aktifis Penggerak Manusia Merdeka dan Setara, Romo Benny Susetyo, mengatakan nasib pemerintahan Joko Widodo mendatang berada di tangan Komisi Pemberantasan Korupsi. Hal ini terkait dengan hasil audit ke-43 nama menteri yang dilakukan KPK. (Baca: KPK-PPATK Selesai Telusuri Para Calon Menteri)
"Ada satu saja menteri yang cacat, habis sudah," katanya ketika menjadi pembicara dalam Acara Pemberantasan Korupsi dan tantangan Pemerintahan Jokowi-JK di Gedung Joeang, Jakarta, Minggu, 19 Oktober 2014.
KPK, kata Benny, harus sangat teliti dalam menelusuri rekam jejak nama-nama yang diajukan Jokowi. KPK juga didorong untuk tetap menjunjung tinggi indepensensinya dalam menelisik nama-nama tersebut. "Kalau bisa KPK mengumumkan juga ke publik," ujarnya.
Benny menggarisbawahi tindakan Jokowi meminta KPK dan PPATK untuk menulusuri rekam adalah sebuah tindakan yang proaktif melawan korupsi. "Kabinet yang bersih adalah senjata yang sangat ampuh untuk mengimbangi parlemen yang notebene dikuasai oleh oposisi," kata Benny.
"Selain itu rakyat juga akan mengawasi betul karena sangat berhadap terhadap pemerintahan (Jokowi)," ujarnya.
Sebelumnya, Tim Transisi menyerahkan 43 nama calon menteri pilihan Jokowi ke KPK dan PPATK Jumat, 17 Oktober lalu. KPK dan PPATK diminta untuk mencari rekam jejak harta dan korupsi para calon menteri.
Rencananya, hari ini, KPK dan PPATK akan memberikan laporan tersebut ke pada Jokowi. Apabila bersih sudah hampir dipastikan nama-nama tersebut didapuk menjadi menteri kabinet. Sayangnya, KPK dan PPATK begitu menutup rapat informasi nama-nama yang tertera di dalamnya. (Baca: KPK: Telusuri Calon Menteri Jokowi Cukup 1 Hari)
ANDI RUSLI
Terpopuler
Pesan Yenny Wahid ke Jokowi: Istana Banyak Hantunya
Siapa Lebih Banyak Punya Gelar, SBY atau Sukarno?
Yenny Wahid Ingin Jokowi Teruskan Tradisi Gus Dur
Romy Temui Jokowi, Laporkan Hasil Muktamar PPP