HRW Tuntut Jokowi Wujudkan Kebebasan Pers di Papua  

Reporter

Jumat, 17 Oktober 2014 10:23 WIB

Valentine Bourrat (kiri) dan Thomas Dansois, dua wartawan Prancis yang ditahan di Papua. Istimewa/Reporters Without Borders

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti hak asasi manusia Human Rights Watch, Andreas Harsono, meminta Joko Widodo yang akan dilantik menjadi presiden pada 20 Oktober 2014 mengakhiri tindakan isolasi peliputan media di Papua. "Joko Widodo wajib menunjukkan komitmennya terhadap kebebasan pers dengan membuka akses ke Papua bagi jurnalis asing dan organisasi internasional," katanya lewat siaran pers yang diterima Tempo, Jumat, 17 Oktober 2014.

Menurut dia, pembatasan peliputan media di Papua berlebihan. Pelarangan kerja jurnalistik di Papua yang pernah diterbitkan Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa tak berdasar. Lebih-lebih, pemerintah kerap menghubungkan kerja jurnalistik dengan liputan Organisasi Papua Merdeka. Meskipun media lokal boleh meliput di Papua, keandalan informasi patut diragukan. "Ada campur tangan militer dalam proses kerja jurnalistik media lokal yang meliput di Papua," Andreas menjelaskan. (Baca: Jokowi-JK Unggul Jauh di Papua)

Kebebasan pers, kata dia, sangat penting untuk mengawasi penyalahgunaan kekuasaan pada provinsi paling timur di Indonesia itu. Penyalahgunaan, Andreas menambahkan, bisa memicu pelanggaran hak asasi. Maka, pers wajib diberi ruang untuk menginformasikan kepada publik bila terjadi penyalahgunaan kekuasaan di Papua. "Ekses peliputan oleh media bisa pula mendesak pelanggaran hak asasi dihentikan, penjahat diadili, dan korban dapat menuntut ganti rugi." (Baca: Salahi Izin, Jurnalis Prancis Ditangkap di Papua)

Kemajuan kebebasan pers di Papua, kata Andreas, sangat ironis. Sebab, ujar dia, pemerintah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tak memberi kontribusi berarti pada perwujudan kebebasan pers di Papua. Human Rights Watch pernah berkorespondensi dengan Wakil Presiden Boediono yang memimpin rekonsiliasi pemerintah di provinsi ini. Human Rights Watch, Andreas menambahkan, meminta Wapres untuk mengakhiri isolasi media di Papua, tapi tak ada jawaban yang diterima.

Menurut dia, realita isolasi peliputan di Papua adalah paradoks. Sebab, kata Andreas, Indonesia telah meratifikasi Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia dan Kovenan Internasional tentang Hak Sipil dan Politik pada 2005. Terlebih, dia melanjutkan, konstitusi Indonesia menjamin kebebasan untuk mengekspresikan pendapat secara lisan dan tertulis.(Baca: Dua Jurnalis Prancis di Papua Jadi Tersangka)

"Dipertajam lagi bahwa konstitusi menjamin hak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi, dan selanjutnya bisa mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi itu," dia menjelaskan.

RAYMUNDUS RIKANG

Baca juga:
Pria Ini Tak Punya Peralatan Elektronik
Dahlan Iskan Pangkas 20 Persen Jabatan di BUMN
Luis Suarez Siap Ladeni Real Madrid
60 Hektare Hutan Gunung Ijen Terbakar

Berita terkait

Harta Kekayaan Megawati, SBY, dan Jokowi Saat Akhir Menjabat Presiden RI, Siapa Paling Tajir?

34 hari lalu

Harta Kekayaan Megawati, SBY, dan Jokowi Saat Akhir Menjabat Presiden RI, Siapa Paling Tajir?

Harta kekayaan Jokowi Rp 95,8 miliar selama menjabat. Bandingkan dengan harta kekayaan presiden sebelumnya, Megawati dan SBY. Ini paling tajir.

Baca Selengkapnya

Pendukung Bersorak Setiap Prabowo Sebut Nama Titiek Soeharto, Ini Profil Anak Keempat Presiden RI ke-2

18 Februari 2024

Pendukung Bersorak Setiap Prabowo Sebut Nama Titiek Soeharto, Ini Profil Anak Keempat Presiden RI ke-2

Setiap kali Prabowo menyebut nama Titiek Soeharto, pendukungnya bersorak. Berikut profil pemilik nama Siti Hediato Hariyadi.

Baca Selengkapnya

Masa-masa Akhir Jabatan Presiden RI dari Sukarno hingga Jokowi, Beberapa Berakhir Tragis

13 Februari 2024

Masa-masa Akhir Jabatan Presiden RI dari Sukarno hingga Jokowi, Beberapa Berakhir Tragis

Tujuh Presiden RI miliki cerita pada akhir masa jabatannya. Sukarno, Soeharto, BJ Habibie, Gus Dur, Megawati, SBY, dan Jokowi punya takdirnya.

Baca Selengkapnya

Sejak Kapan Megawati Menjadi Ketua Umum PDIP?

11 Januari 2024

Sejak Kapan Megawati Menjadi Ketua Umum PDIP?

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bisa disebut sebagai ketua umum partai terlama di negeri ini. Sejak kapan?

Baca Selengkapnya

Mengenang Gus Dur: Berikut Profil, Pemikiran, hingga Prosesi Pemakamannya

1 Januari 2024

Mengenang Gus Dur: Berikut Profil, Pemikiran, hingga Prosesi Pemakamannya

Genap 14 tahun kepergian Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Berikut kilas balik profil dan perjalanannya sebagai ulama dan presiden ke-4 RI.

Baca Selengkapnya

Catatan 10 Tahun Terakhir Pertemuan Jokowi - SBY, Terakhir di Istana Bogor

5 Oktober 2023

Catatan 10 Tahun Terakhir Pertemuan Jokowi - SBY, Terakhir di Istana Bogor

Pada 2 Oktober 2023, Presiden Jokowi bertemu Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ini catatan pertemuan mereka.

Baca Selengkapnya

Megawati Haqul Yakin Ganjar Jadi Presiden RI ke-8, Jokowi: Habis Dilantik Besoknya Langsung...

2 Oktober 2023

Megawati Haqul Yakin Ganjar Jadi Presiden RI ke-8, Jokowi: Habis Dilantik Besoknya Langsung...

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden Jokowi meyakini Ganjar Pranowo menang Pemilu 2024 dan menjadi Presiden RI ke-8.

Baca Selengkapnya

Mr Assaat Gelar Datuk Mudo 9 Bulan Pernah Jadi Presiden RI, Tandatangannya Buat UGM Berdiri

19 September 2023

Mr Assaat Gelar Datuk Mudo 9 Bulan Pernah Jadi Presiden RI, Tandatangannya Buat UGM Berdiri

Mr Assaat pernah menjadi acting Presiden RI selama 9 bulan pada 1949-1950. Tanpa kepemimpinannya, Indonesia mungkin saja direbut kembali Belanda.

Baca Selengkapnya

74 Tahun SBY: Presiden Pertama Pemilu Langsung, Pernah Jadi Tokoh Berbahasa Lisan Terbaik

9 September 2023

74 Tahun SBY: Presiden Pertama Pemilu Langsung, Pernah Jadi Tokoh Berbahasa Lisan Terbaik

Hari ini, 9 September 1949 Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY lahir di Pacitan, Jawa Timur. SBY merupakan Presiden Indonesia ke-6 selama 2 periode.

Baca Selengkapnya

2 Presiden Indonesia yang Kerap Dilupakan: Sjafruddin Prawiranegara dan Mr Assaat

11 Januari 2023

2 Presiden Indonesia yang Kerap Dilupakan: Sjafruddin Prawiranegara dan Mr Assaat

Sjafruddin Prawiranegara dan Mr Assaat adalah dua sosok yang pernag menjadu Presiden Indonesia. Sayang peran keduanya kerap dilupakan

Baca Selengkapnya