Susilo Bambang Yudhoyono (kanan) menerima laporan dari Ketua Panitia Seleksi (Pansel) Calon Pimpinan KPK Amir Syamsuddin (kiri) di kantor Presiden, Jakarta, 16 Oktober 2014. SBY menerima dua nama calon pimpinan KPK yang telah lolos seleksi yaitu Robi Arya Brata dan Busyro Muqoddas untuk kemudian diserahkan kepada DPR. ANTARA/Prasetyo Utomo
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengirimkan dua nama calon pemimpin Komisi Pemberantasan Korupsi ke Dewan Perwakilan Rakyat hari ini, Kamis, 16 Oktober 2014. Ia mengklaim telah menandatangani surat hasil seleksi yang diserahkan Ketua Panitia Seleksi Pimpinan KPK Amir Syamsuddin.
“Masih ada sekian jam untuk memprosesnya ke DPR. Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto akan memprioritaskan penyerahaannya,” kata SBY saat bertemu Panitia Seleksi Pemimpin KPK, Kamis, 16 Oktober 2014. (Baca: Pansel KPK Serahkan Nama Busyro dan Roby)
SBY menyatakan pertemuan dirinya dengan seluruh panitia terbuka untuk peliputan wartawan. SBY ingin masyarakat mengetahui independensi dan profesionalitas panitia.
Menurut SBY, setiap kali ada seleksi pemimpin KPK, selalu muncul kecurigaan adanya intervensi dari penguasa. Padahal pada era ini, kata SBY, kekuasaan tak hanya milik presiden, tetapi juga parlemen, kelompok masyarakat, dan media.
Panitia seleksi sendiri menyerahkan dua nama dari total 104 calon yang mendaftar dan mengikuti seleksi. Dua nama tersebut adalah komisioner KPK Busyro Muqqodas dan Kepala Bidang Hubungan Internasional Sekretariat Kabinet sejak 2011. Roby Arya Brata. “Dua nama ini tak akan saya ganggu gugat. Obyektivitas seleksi ini akan saya langsung teruskan ke parlemen,” kata SBY. (Baca: Hari Ini SBY Terima Dua Nama Calon Pimpinan KPK)
Berdasarkan laporan Amir, SBY menyatakan tak ada rangking atau urutan antara Busyro dan Robby. Kedua calon memiliki nilai, kompetensi, dan rekam jejak yang setara. Panitia meloloskan keduanya tanpa ada unggulan. "Keduanya punya peluang yang sama," kata SBY.