Capim KPK, SBY Kirim Nama Busyro dan Roby ke DPR

Reporter

Editor

Anton Septian

Kamis, 16 Oktober 2014 14:21 WIB

Susilo Bambang Yudhoyono (kanan) menerima laporan dari Ketua Panitia Seleksi (Pansel) Calon Pimpinan KPK Amir Syamsuddin (kiri) di kantor Presiden, Jakarta, 16 Oktober 2014. SBY menerima dua nama calon pimpinan KPK yang telah lolos seleksi yaitu Robi Arya Brata dan Busyro Muqoddas untuk kemudian diserahkan kepada DPR. ANTARA/Prasetyo Utomo

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengirimkan dua nama calon pemimpin Komisi Pemberantasan Korupsi ke Dewan Perwakilan Rakyat hari ini, Kamis, 16 Oktober 2014. Ia mengklaim telah menandatangani surat hasil seleksi yang diserahkan Ketua Panitia Seleksi Pimpinan KPK Amir Syamsuddin.

“Masih ada sekian jam untuk memprosesnya ke DPR. Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto akan memprioritaskan penyerahaannya,” kata SBY saat bertemu Panitia Seleksi Pemimpin KPK, Kamis, 16 Oktober 2014. (Baca: Pansel KPK Serahkan Nama Busyro dan Roby)

SBY menyatakan pertemuan dirinya dengan seluruh panitia terbuka untuk peliputan wartawan. SBY ingin masyarakat mengetahui independensi dan profesionalitas panitia.

Menurut SBY, setiap kali ada seleksi pemimpin KPK, selalu muncul kecurigaan adanya intervensi dari penguasa. Padahal pada era ini, kata SBY, kekuasaan tak hanya milik presiden, tetapi juga parlemen, kelompok masyarakat, dan media.

Panitia seleksi sendiri menyerahkan dua nama dari total 104 calon yang mendaftar dan mengikuti seleksi. Dua nama tersebut adalah komisioner KPK Busyro Muqqodas dan Kepala Bidang Hubungan Internasional Sekretariat Kabinet sejak 2011. Roby Arya Brata. “Dua nama ini tak akan saya ganggu gugat. Obyektivitas seleksi ini akan saya langsung teruskan ke parlemen,” kata SBY. (Baca: Hari Ini SBY Terima Dua Nama Calon Pimpinan KPK)

Berdasarkan laporan Amir, SBY menyatakan tak ada rangking atau urutan antara Busyro dan Robby. Kedua calon memiliki nilai, kompetensi, dan rekam jejak yang setara. Panitia meloloskan keduanya tanpa ada unggulan. "Keduanya punya peluang yang sama," kata SBY.

FRANSISCO ROSARIANS

Baca juga:
Lukman Hakim Jadi Bintang di Muktamar PPP
Menantu Hendropriyono Jadi Danpaspamres Jokowi
Dikunjungi Mbah Moen, Jokowi: Sinyal Koalisi Kuat
Perpu Pilkada Bisa Hambat Ahok Jadi Gubernur?
Hamdan Zoelva: MK di Titik Terendah







Berita terkait

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

6 jam lalu

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

7 jam lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

9 jam lalu

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

Nurul Ghufron mengatakan tak hadir dalam sidang etik Dewas KPK karena sengaja meminta penundaan sidang.

Baca Selengkapnya

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

9 jam lalu

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

KPK menyita kantor Partai NasDem di Labuhanbatu, Sumatera Utara, dalam perkara korupsi yang menjerat Bupati Erik Atrada Ritonga.

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

10 jam lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

13 jam lalu

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya

Dewas KPK Tunda Sidang Etik Dua Pekan karena Nurul Ghufron Tak Hadir

16 jam lalu

Dewas KPK Tunda Sidang Etik Dua Pekan karena Nurul Ghufron Tak Hadir

Dewas KPK menunda sidang etik dengan terlapor Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron pada Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kantornya Digeledah KPK, Ini Kasus yang Menyeret Sekjen DPR Indra Iskandar

18 jam lalu

Kantornya Digeledah KPK, Ini Kasus yang Menyeret Sekjen DPR Indra Iskandar

Penyidik KPK menggeledah kantor Sekretariat Jenderal DPR atas kasus dugaan korupsi oleh Sekjen DPR, Indra Iskandar. Ini profil dan kasusnya.

Baca Selengkapnya

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

1 hari lalu

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

Gugatan praperadilan Bupati Sidoarjo itu akan dilaksanakan di ruang sidang 3 Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pukul 09.00.

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

1 hari lalu

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

Modus penyalahgunaan dana BOS terbanyak adalah penggelembungan biaya penggunaan dana, yang mencapai 31 persen.

Baca Selengkapnya