TEMPO.CO, Yogyakarta - Partai Persatuan Pembangunan Kota Yogyakarta memutuskan tak akan menghadiri dua muktamar, baik yang digelar kubu Suryadharma Ali pada 23-26 Oktober 2014 di Jakarta maupun kubu Emron Pangkapi yang diadakan pada 15-18 Oktober 2014 di Surabaya. (Baca: PPP Yogya Usulkan Penjadwalan Ulang Muktamar)
"Kami tertekan karena konstituen bingung akibat perpecahan elite, sehingga kami putuskan menjadi poros tengah dan tetap menuntut islah," kata anggota DPC PPP Kota Yogyakarta, Sila Rita, kepada Tempo, Selasa, 14 Oktober 2014. (Baca: PPP Jatim Ingin Muktamar Surabaya Dijadikan Momentum Islah)
Keputusan itu disampaikan Sila menyusul beredarnya desakan dari 14 pengurus cabang PPP di Kota Yogya yang meminta kejelasan kebijakan DPC. Sila menuturkan keputusan itu telah disepakati lima DPC kabupaten/kota hingga Dewan Pimpinan Wilayah PPP DIY. (Baca juga: SDA: Saya Kecewa Ditelikung Fraksi PPP)
Sebab, adanya dua muktamar memicu rontoknya elemen-elemen yang selama ini telah melebur dalam tubuh PPP. Di Yogya, PPP terbangun atas banyak elemen, dari kalangan Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, dan unsur sipil lain di luar organisasi kemasyarakatan keagamaan. "Daripada elemen terpecah, maka kami kembalikan muktamar ke aturan mahkamah partai sebagai dasar aturan tertinggi pelaksanaan muktamar," ujarnya.
Menurut Sila, sikap netral tak hanya ditempuh PPP Yogya. DPW DIY sudah menggandeng sebelas DPW lain di Indonesia untuk ikut bersikap netral dan menuntut muktamar diselenggarakan dengan melibatkan perwakilan dari kubu Suryadharma Ali dan kubu Emron Pangkapi.
PRIBADI WICAKSONO
Topik terhangat:
Mark Zuckerberg | Koalisi Jokowi-JK | Kabinet Jokowi | Pilkada oleh DPRD
Berita terpopuler lainnya:
Sri Mulyani Calon Menteri, DPR: Rakyat Dikibuli
Tak Lagi Jubir KPK, Johan Budi Naik Pangkat
Zuckerberg ke Jokowi, Blusukan Itu Apa?
Foto Selfie dengan Warga, Zuckerberg Minta Syarat
Berita terkait
PPP Ajukan Gugatan PHPU ke MK: Sebut Hilang Suara di Sejumlah Dapil dan Keyakinan Sandiaga Uno
37 hari lalu
PPP resmi mendaftarkan PHPU ke MK. Berikut pernyataan Ketua DPP PPP Achmad Baidowi dan keyakinan Ketua Bappilu PPP Sandiaga Uno.
Baca SelengkapnyaAlasan PPP Belum Bersikap soal Hak Angket Kecurangan Pemilu 2024
40 hari lalu
Partai Persatuan Pembangunan menyatakan masih fokus untuk mencermati perolehan suara yang ditengarai terdapat selisih hasil.
Baca SelengkapnyaPartai Persatuan Pembangunan Tidak Lolos Ambang Batas Parlemen
40 hari lalu
Partai Persatuan Pembangunan tidak lolos syarat ambang batas parlemen sebesar 4 persen. Mengapa bisa terjadi?
Baca SelengkapnyaPPP Sebut Hak Angket Pemilu Cuma Wacana di DPR
40 hari lalu
Ketua Fraksi PPP Amir Uksara mengatakan belum ada pergerakan untuk menggulirkan hak angket di DPR.
Baca SelengkapnyaPejuang PPP Dukung Prabowo, Ketua DPP: Kami Solid
30 Desember 2023
Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi atau Awiek menegaskan bahwa partainya solid.
Baca SelengkapnyaSandiaga Uno Sebut Kesamaan Visi dengan Ganjar Pranowo: Ciptakan 4,4 Juta Lapangan Kerja Baru
23 Juli 2023
Sandiaga Uno mengatakan memiliki visi yang sama dengan Ganjar Pranowo yaitu menciptakan 4,4 juta lapangan kerja baru.
Baca SelengkapnyaTokoh yang Pernah Datang ke Ponpes Al Zaytun, dari Moeldoko hingga Suryadharma Ali
27 Juni 2023
Ponpes Al Zaytun tetap eksis sampai hari ini. Pernah didatangi tokoh-tokoh antara lain Moeldoko, Hendropriyono, Suryadharma Ali, hingga Ibas.
Baca SelengkapnyaKisah PPP Memakai Gambar Ka'bah Sebagai Lambang Partai
6 Juni 2023
Partai Persatuan Pembangunan atau PPP telah menggunakan logo bergambar Kabah sejak 1974. Meski sempat diganti pada 1984 hingga 1998. Logo itu kembali.
Baca SelengkapnyaProfil Plt Ketum PPP Muhammad Mardiono dan Kontroversinya
6 Juni 2023
Muhammad Mardiono ditunjuk sebagai Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan atau PPP. Berikut profilnya.
Baca SelengkapnyaPemilu 2024: Inilah Profil Partai Persatuan Pembangunan
4 Juni 2023
Partai Persatuan Pembangunan atau PPP menjadi salah satu peserta pemilu 2024 dengan Nomor Urut 17. Berikut profilnya.
Baca Selengkapnya