TEMPO.CO, Makassar: Merah, kuning, hijau, biru, dan berbagai warna lainnya menghiasi pekarangan rumah yang terletak di kawasan Kompleks Panakkukang Indah, atau lebih dikenal sebagai Kompleks CV Dewi, di Jalan Abdullah Daeng Sirua, itu selama tiga hari, Jumat hingga Ahad kemarin. Tak seperti biasanya, warna yang melilit di batang pohon dan pagar rumah bukanlah berasal dari cat, melainkan potongan kain. Kreasi yang ditampilkan dari kain itu bervariasi.
Ada yang melilit dengan menyajikan motif sesuka hati, ada pula yang tampil sederhana, sekadar nimbrung dengan para tetangga lainnya. Ada yang ditempatkan di halaman, taman bunga, pohon, tembok, kursi, dan meja. Salah satu yang cukup menarik perhatian adalah jamur buatan yang menempel di bawah batang sebuah pohon mangga. Jamur rajutan berwarna merah ini tampak mencolok di antara tanaman hijau di sekitarnya. Tak hanya pekarangan rumah warga, pagar kantor lurah Pandang juga mendapat “Bom Benang”.
Sejak Selasa hingga Kamis pekan lalu, warga bersama komunitas Qiuqiu berbondong-bondong menghias halaman mereka agar tampak menarik. Tema Bom Benang kali ini adalah 'benang di halaman'. Konsepnya pun terbilang cukup sederhana. Komunitas Qiuqiu selaku pelopor cukup membagikan potongan kain serta benang seadanya.
Warga tampak begitu antusias mengikuti kegiatan ini. Salah satunya adalah Sumiati, yang menyukai ajakan para penggiat dari kawula muda tersebut. Menurut ibu dua orang anak ini, Bom Benang kembali menciptakan suasana kompleks yang jauh dari hiruk-pikuk perkotaan. Meski hanya berlangsung tiga hari, Bom Benang baginya menghadirkan nuansa berbeda daripada biasanya. “Anak muda memang punya banyak ide. Walau hanya dengan potongan kain, warga dapat mempercantik pekarangan rumah masing-masing,” ucapnya.
Sang kurator, Fitriani A. Dalay, mengatakan kegiatan ini memang sengaja melibatkan warga secara aktif. Konsep seni kewargaan yang diusung ini menginginkan warga sadar bahwa kegiatan berseni tidak mesti mengeluarkan dana mahal. “Kami hanya ingin membangkitkan ‘gairah’ lama orang Indonesia, seperti gotong royong,” ujarnya.
Berita terkait
Menjelajah Joyland Festival Bali 2024, Destinasi Wisata yang Inklusif dan Ramah Keluarga
59 hari lalu
Berikut keseruan Joyland Festival Bali 2024 yang insklusif dan ramah keluarga dengan menghadirkan stan White Peacock hingga pilihan panggung musik.
Baca SelengkapnyaButet Kartaredjasa Kritik Pemprov DKI yang Naikkan Harga Sewa Gedung Pertunjukan
15 Januari 2024
Seniman Butet Kartaredjasa mempertanyakan alasan kenaikan harga gedung pertunjukan di DKI Jakarta
Baca SelengkapnyaTak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan dalam Debat Capres-Cawapres, Begini Respons Budayawan dan Pekerja Seni
5 Desember 2023
Lima tema debat capres-cawapres telah disampaikan KPU, tak ada tema soal kesenian dan kebudayaan. Begini respons budayawan dan pekerja seni.
Baca SelengkapnyaDebat Capres-Cawapres Pilpres 2024 Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan, Akmal Nasery Basral: Kerugian Besar Bangsa Ini
5 Desember 2023
Sastrawan Akmal Naseri Basral memberikan catatan tak adanya tema kebudayaan dankesenian dalam debat capres-cawapres pada Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPemerintah Bone dan Aparat Bubarkan Paksa Pementasan Seni Bissu
22 Agustus 2023
Panitia menyebut Gubernur Sulawesi menyekal bissu sehingga penampilan seni monolog "Rindu Bissu" pun dilarang.
Baca SelengkapnyaSejarah Adu Domba Garut, Kesenian Tradisional asal Jawa Barat
4 Juli 2023
Domba Garut yang memiliki ciri khas pada fisiknya sering diikut sertakan dalam kontes atau diadu. Inilah asal usulnya.
Baca SelengkapnyaWM Mann Scholarship, Beasiswa Seni Pertunjukan di Skotlandia Khusus Mahasiswa Indonesia
24 Februari 2023
Royal Conservatoire of Scotland dan WM Mann Foundation menawarkan beasiswa pascasarjana khusus mahasiswa Indonesia di bidang seni pertunjukan.
Baca SelengkapnyaSeniman dan Guru di Bandung ini Gelar Pameran Tunggal Gambar Berjudul Dunia
20 Januari 2023
Dede Wahyudin, memajang 67 gambar ukuran kecil dan empat berukuran besar yang dominan berwarna hitam putih dalam pameran tunggal itu.
Baca SelengkapnyaJadi Ketum LASQI, Gus Jazil Bertekad Gairahkan Kesenian Islami
17 November 2022
Kesenian Islam di Indonesia memiliki potensi yang luar biasa besar
Baca SelengkapnyaMasyarakat Kesenian Jakarta Minta Rencana Acara Musyawarah Versi DKJ Dihentikan
27 Oktober 2022
Masyarakat Kesenian Jakarta (MKJ) menilai musyawarah yang akan dilakukan Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) tidak sesuai dengan Pergub DKI
Baca Selengkapnya