TEMPO Interaktif, Yogyakarta: Prof. Dr. Ahmad Syafii Ma'arif menolak dicalonkan kembali menjadi ketua Pengurus Pusat Muhammadiyah. Ia mengaku telah mengembalikan formulir pencalonan kepada panitia muktamar ke-45 Muhammadiyah di Malang."Bahkan saya yang pertama kali mengembalikan formulir, tapi saya coret keterangan bersedia. Artinya, saya tidak bersedia untuk dicalonkan," kata Syafii kepada Tempo, Senin (23/5).Syafii menyatakan tahun ini sudah berusia "kepala tujuh" (70-an). Padahal, ia mengaku ingin terjadi peremajaan pada kepengurusan Muhammadiyah. Ia menilai di Muhammadiyah banyak kader-kader yang lebih muda serta mempunyai kemampuan dan kecakapan untuk membawa Muhammadiyah lebih maju.Ditanya peluang Amien Rais kembali memimpin Muhammadiyah, Syafii menolak memberikan komentar. "Lebih baik saya tidak komentar soal ini. Semuanya terserah pada muktamar nanti. Bagi saya, peremajaan adalah sangat penting," tuturnya.Tentang aktivitasnya setelah tidak memimpin Muhammadiyah, Syafii menyatakan belum memikirkan. "Tujuh hari lagi, saya juga sudah harus keluar dari kampus. Jadi aktivitas saya nanti, saya belum tahu," kata guru besar Ilmu Sejarah Universitas Negeri Yogyakarta itu. Syafii meraih gelar doktor dari Univertas Chicago. Pada 31 Mei, ia genap berusia 72 tahun. Syaiful Amin