Kapolri Jenderal Pol Sutarman (kedua kiri) bersama Wakapolri Komjen Pol Badrodin Haiti (kiri) dan jajaran Polri memegang barang bukti narkotika jenis shabu, saat merilis pengungkapan sindikat internasional narkotika jenis shabu di Mabes Polri, Jakarta, 10 Oktober 2014. TEMPO/M IQBAL ICHSAN
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Markas Besar Kepolisian Jenderal Sutarman berencana akan membuat langkah khusus bagi polisi yang mengawasi kegiatan ekspor dan impor barang. Sebab, kata Sutarman, menjelang pemberlakuan pasar bebas ASEAN pada 2015 mendatang, penyelundupan narkoba diprediksi semakin marak.
"Kegiatan impor, termasuk juga ekspor, akan kami beri perhatian khusus dari hulu sampai ke hilir untuk mengawasi peredaran narkoba," kata Sutarman di Mabes Polri, Jumat, 10 Oktober 2014. (Baca: Perwira Polisi Tertangkap Bawa Narkoba di Malaysia)
Sebelumnya, Sutarman mengakui polisi belum mempunyai alat pendeteksi narkoba berteknologi canggih untuk mengawasi impor barang. Sebagian besar penangkapan narkoba di pintu masuk wilayah Indonesia, kata Sutarman, hanya bermodalkan insting.
Padahal, modus penyelundupan narkoba semakin beragam. Mulai dari penyelundupan dalam mesin kompresor hingga ke dalam perut bayi yang sudah mati. "Kami memang punya alat deteksi, tapi alat tersebut belum canggih untuk mengetahui apakah di setiap bungkus ada narkoba," tutur Sutarman. (Baca: Ini Musabab Puluhan Polisi Pakai Narkoba)
Sutarman menyatakan peredaran narkoba di Indonesia dewasa ini tidak hanya pada sektor konsumsi dan distribusi, melainkan juga produksi untuk kebutuhan ekspor. Dia mencontohkan polisi yang mengungkap adanya laboratorium narkoba di daerah Batam, Kepulauan Riau, dan Tangerang, Banten.
Nantinya, kata Sutarman, ekspor akan diawasi, mulai dari pengepakan barang, pengiriman ke pelabuhan, hingga ke luar negeri. Dalam program ini polisi akan bekerja sama dengan kepolisian di negara-negara lain.
Polisi pada 23-29 September lalu mengungkap penyelundupan narkoba jenis sabu dari Hongkong ke Jakarta. Sabu sebanyak 70,5 kilogram diselundupkan dalam dus berisi manisan kulit jeruk. Namun modus tidak diketahui dari pemeriksaan, melainkan dari keterangan salah satu tersangka.
TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali
1 hari lalu
TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali
TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.