SBY: Kemarahan Rakyat Mestinya Dibagi Dua  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Jumat, 10 Oktober 2014 13:35 WIB

SBY didampingi Boediono beri keterangan pers penerbitan Perpu UU Pilkada di Istana Negara, Jakarta, 2 Oktober 2014. Tolak Pilkada Lewat DPRD, SBY Tanda Tangani 2 Perpu. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Denpasar - Setelah voting DPR yang meloloskan RUU Pilkada, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengaku menjadi sasaran kemarahan rakyat. Padahal, dia sudah berusaha mencegah hal tersebut terjadi. "Mestinya kemarahan rakyat dibagi dua dengan mereka yang memang mengusulkan perubahan," kata SBY usai membuka acara Bali Democracy Forum VII di Nusa Dua, Bali, Jumat, 10 Oktober 2014. (Baca: Anulir UU Pilkada, SBY Teken Perpu)

SBY kembali mengungkapkan secara pribadi dia meyakini pemilihan kepala daerah secara langsung adalah pilihan yang lebih baik dibanding pemilihan melalui perwakilan atau DPRD. Sebabnya, pilkada langsung akan mendekatkan rakyat dengan pemimpinnya. "Tapi, ya, sudahlah, mungkin mereka berpikir presiden bisa melakukan segalanya," kata SBY, yang juga Ketua Umum Partai Demokrat itu.

Berdasarkan survei dan jajak pendapat sejak 2010, kata SBY, sekitar 90 persen rakyat lebih menyukai pilkada langsung. Survei setelah dikeluarkannya Perpu Pilkada pun memperlihatkan dukungan 75 persen rakyat Indonesia. "Saya hanya menekankan perlunya melakukan perbaikan-perbaikan untuk menekan eksesnya, seperti politik uang dan munculnya pemimpin yang kurang kompeten," ujar SBY. (Baca: Tagar #WelcomeMrLiar Beredar, Ini Kata Istana)

SBY sengaja mengungkapkan masalah kontroversi RUU Pilkada di hadapan peserta BDF yang berasal dari 85 negara. Tujuannya agar negara-negara lain dapat belajar dari pengalaman Indonesia dalam melakukan penataan lembaga demokrasi. Masalah tersebut, ujar SBY, juga menunjukkan perlunya kepekaan seorang pemimpin dalam menangkap dan mendefinisikan keinginan rakyatnya.

Presiden SBY meneken Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah yang baru disahkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat, Rabu, 1 Oktober 2014. Pada saat itu juga SBY meneken dua peraturan pemerintah pengganti undang-undang untuk menganulir beleid yang menghapus pemilihan kepala daerah secara langsung itu. “Alhamdulillah perpu sudah rampung. Sudah saya tanda tangani dan segera saya kirim ke DPR ,” kata SBY. (Baca: SBY Pahami Walk-Out Demokrat)

ROFIQI HASAN

Berita Terpopuler


Novel FPI Menyerahkan Diri ke Polda Metro Jaya
Seusai Geger MPR, Mega-SBY Kunci Stabilitas Politik
FPI: Ahok Tak Akan Bisa Bubarkan Kami
Nazaruddin: Ibas Terima Duit Korupsi Wisma Atlet
Bantah Jokowi, KSAD Pamer Leopard Tak Rusak Jalan

Berita terkait

Harta Kekayaan Megawati, SBY, dan Jokowi Saat Akhir Menjabat Presiden RI, Siapa Paling Tajir?

34 hari lalu

Harta Kekayaan Megawati, SBY, dan Jokowi Saat Akhir Menjabat Presiden RI, Siapa Paling Tajir?

Harta kekayaan Jokowi Rp 95,8 miliar selama menjabat. Bandingkan dengan harta kekayaan presiden sebelumnya, Megawati dan SBY. Ini paling tajir.

Baca Selengkapnya

Pendukung Bersorak Setiap Prabowo Sebut Nama Titiek Soeharto, Ini Profil Anak Keempat Presiden RI ke-2

18 Februari 2024

Pendukung Bersorak Setiap Prabowo Sebut Nama Titiek Soeharto, Ini Profil Anak Keempat Presiden RI ke-2

Setiap kali Prabowo menyebut nama Titiek Soeharto, pendukungnya bersorak. Berikut profil pemilik nama Siti Hediato Hariyadi.

Baca Selengkapnya

Masa-masa Akhir Jabatan Presiden RI dari Sukarno hingga Jokowi, Beberapa Berakhir Tragis

13 Februari 2024

Masa-masa Akhir Jabatan Presiden RI dari Sukarno hingga Jokowi, Beberapa Berakhir Tragis

Tujuh Presiden RI miliki cerita pada akhir masa jabatannya. Sukarno, Soeharto, BJ Habibie, Gus Dur, Megawati, SBY, dan Jokowi punya takdirnya.

Baca Selengkapnya

Sejak Kapan Megawati Menjadi Ketua Umum PDIP?

11 Januari 2024

Sejak Kapan Megawati Menjadi Ketua Umum PDIP?

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bisa disebut sebagai ketua umum partai terlama di negeri ini. Sejak kapan?

Baca Selengkapnya

Mengenang Gus Dur: Berikut Profil, Pemikiran, hingga Prosesi Pemakamannya

1 Januari 2024

Mengenang Gus Dur: Berikut Profil, Pemikiran, hingga Prosesi Pemakamannya

Genap 14 tahun kepergian Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Berikut kilas balik profil dan perjalanannya sebagai ulama dan presiden ke-4 RI.

Baca Selengkapnya

Catatan 10 Tahun Terakhir Pertemuan Jokowi - SBY, Terakhir di Istana Bogor

5 Oktober 2023

Catatan 10 Tahun Terakhir Pertemuan Jokowi - SBY, Terakhir di Istana Bogor

Pada 2 Oktober 2023, Presiden Jokowi bertemu Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ini catatan pertemuan mereka.

Baca Selengkapnya

Megawati Haqul Yakin Ganjar Jadi Presiden RI ke-8, Jokowi: Habis Dilantik Besoknya Langsung...

2 Oktober 2023

Megawati Haqul Yakin Ganjar Jadi Presiden RI ke-8, Jokowi: Habis Dilantik Besoknya Langsung...

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden Jokowi meyakini Ganjar Pranowo menang Pemilu 2024 dan menjadi Presiden RI ke-8.

Baca Selengkapnya

Mr Assaat Gelar Datuk Mudo 9 Bulan Pernah Jadi Presiden RI, Tandatangannya Buat UGM Berdiri

19 September 2023

Mr Assaat Gelar Datuk Mudo 9 Bulan Pernah Jadi Presiden RI, Tandatangannya Buat UGM Berdiri

Mr Assaat pernah menjadi acting Presiden RI selama 9 bulan pada 1949-1950. Tanpa kepemimpinannya, Indonesia mungkin saja direbut kembali Belanda.

Baca Selengkapnya

74 Tahun SBY: Presiden Pertama Pemilu Langsung, Pernah Jadi Tokoh Berbahasa Lisan Terbaik

9 September 2023

74 Tahun SBY: Presiden Pertama Pemilu Langsung, Pernah Jadi Tokoh Berbahasa Lisan Terbaik

Hari ini, 9 September 1949 Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY lahir di Pacitan, Jawa Timur. SBY merupakan Presiden Indonesia ke-6 selama 2 periode.

Baca Selengkapnya

Sejarah Pembangunan Jembatan Suramadu, Jembatan Terpanjang di Indonesia

16 Januari 2023

Sejarah Pembangunan Jembatan Suramadu, Jembatan Terpanjang di Indonesia

Selain salah satu ikon Jawa Timur, Jembatan Suramadu juga menyambungkan hidup antara dua pulau. Simak sejarah singkat berdirinya jembatan tersebut.

Baca Selengkapnya