TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia Police Watch mendesak Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Republik Indonesia membuka hasil investigasi bentrokan di Batam secara transparan.
"Tidak ada yang perlu ditutupi untuk melindungi pihak tertentu. Institusi Polri maupun TNI jangan dikorbankan karena ulah oknum yang tidak bertanggung jawab," ujar Ketua Presidium Indonesia Police Watch, Neta S. Pane, dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Senin, 6 Oktober 2014. (Baca: SBY Akan Beri Wejangan Terakhir di HUT TNI Ke-69 )
Neta meminta tim investigasi memaparkan dengan gamblang penyebab terjadinya bentrokan TNI-Polri 14 hari setelah insiden itu terjadi. "Tim juga harus memaparkan, kenapa pangkalan BBM ilegal itu baru digerebek, sementara pangkalan itu sudah berdiri sejak lama di dekat markas Brimob Polda Kepulauan Riau. Tim jangan takut untuk memberi rekomendasi pemecatan dan pencopotan pada pejabat TNI-Polri yang terlibat." (Baca: Panglima Dangdutan dan Sebar Duit Seusai HUT TNI )
Neta mengatakan apa pun penyebab terjadinya bentrokan ini tidak terlepas dari kecerobohan para pejabat TNI-Polri. "Elite TNI dan Polri juga harus diminta pertanggungjawabannya. TNI-Polri harus sepakat menuntaskan konflik Batam ke jalur hukum. Siapa pun yang bersalah harus diadili." (Baca: Soal Tahir Penasihat TNI, Panglima Enggan Menjawab)
Sebelumnya, Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Gatot Nurmantyo memerintahkan pembentukan tim investigasi untuk menyelidiki kasus penembakan empat tentara oleh anggota Brimob di Batam, Kepulauan Riau. "KSAD ingin tim ini nantinya mampu mengurai secara detail kronologi, sebab-musabab peristiwa penembakan tersebut," ujar Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat Brigadir Jenderal Andika Perkasa dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta, Senin, 22 September 2014.
Bentrokan antara anggota TNI dan polisi di Batam terjadi pada 21 September 2014. Empat anggota Batalion 134 Tuah Sakti tertembak dalam peristiwa itu. Satu kendaraan dan bangunan milik Brimob dibakar. Bentrokan di Batam ini merupakan bentrokan keenam TNI-Polri dalam setahun terakhir.
TNI-Polri membentuk tim investigasi gabungan untuk menyelidiki bentrokan tersebut. Namun tim investigasi gabungan ini terlalu lama mengumumkan hasil kerjanya.
AMOS SIMANUNGKALIT
Berita lain:
Jokowi: Tak Ada Jatah Menteri Koalisi Merah Putih
Adian Napitupulu Yakin Dana Kampanye Balik Modal
Ricuh Unjuk Rasa, 21 Anggota FPI Tersangka
Kenali Enam Tanda Wanita yang Butuh Seks
Adian: Anggota DPR Terima Rp 90 Juta per Bulan
Berita terkait
Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum
10 hari lalu
Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengatakan bentrok TNI Vs Brimob di Sorong tak menganggu kondisi keamanan Papua secara keseluruhan.
Baca SelengkapnyaBentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa
10 hari lalu
Menurut Al Araf, TNI dan Polri harus mengubah pola pikir tentang jiwa korsa untuk menghentikan bentrok TNI vs Polri yang kerap terjadi.
Baca SelengkapnyaBentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan
12 hari lalu
Kompolnas menyebut bentrokan antara anggota Brimob dan TNI AL di Sorong, Papua Barat, peristiwa yang memalukan
Baca SelengkapnyaPengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya
12 hari lalu
Polda Papua Barat akan menyelidiki penyebab terjadinya bentrok TNI vs Polri di Sorong.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki
12 hari lalu
Diduga kuat terjadi salah paham antara anggota Brimob dan Pomal TNI AL di Pelabuhan laut Sorong, Ahad lalu.
Baca SelengkapnyaBentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan
12 hari lalu
Komandan Satuan Brimob dan Kepala Unit Propam Polda Papua Barat turun tangan menyelidiki penyebab bentrokan di Pelabuhan Sorong
Baca SelengkapnyaRangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong
12 hari lalu
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merangkul Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto saat ditanya soal bentrok personel Brimob dan TNI AL di Sorong
Baca SelengkapnyaSebut Bentrok Brimob vs TNI AL di Sorong Sudah Selesai, Ini Perintah Kapolda Papua Barat untuk Anggota Polri
13 hari lalu
Kapolda Papua Barat mengatakan penyelidikan bentrok Brimob vs TNI AL akan dilakukan secara utuh untuk memperoleh titik terang asal mula kejadian.
Baca SelengkapnyaAnggota TNI dan Brimob yang Terlibat Bentrok di Sorong Dipastikan Bakal Dihukum
13 hari lalu
Anggota TNI/Polri yang terlibat bentrok di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Ahad pagi, 14 April 2024, akan dihukum sesuai aturan yang berlaku.
Baca SelengkapnyaBentrok TNI AL dan Brimob di Kota Sorong, Polri: Harus Selalu Sinergi
13 hari lalu
Kapolda Papua Barat memastikan kasus bentrok antara anggota TNI AL dan anggota Brimob di Sorong itu akan diselesaikan secara tuntas.
Baca Selengkapnya