Pimpinan DPD RI, Irman Gusman (tengah), bersama Farouk Muhammad dan GKR Hemas menerima palu sidang dari Pimpinan sementara DPD Aidil Fitrisyah usai dilantik di sidang pemilihan pimpinan DPD RI di Gedung Nusantara V, Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, 2 Oktober 2014. TEMPO/Frannoto
TEMPO.CO, Jakarta -Koalisi partai pendukung presiden terpilih, Joko Widodo-Jusuf Kalla, sepakat mencalonkan wakil dari Dewan Perwakilan Daerah sebagai calon Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat. Keputusan itu diambil setelah wakil pimpinan partai koalisi bertemu di rumah kediaman Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa, Megawati Soekarno Putri. "Kami sepakat mendorong dan mendukung DPD jadi Ketua MPR," ujar Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa, Muhaimin Iskandar, Ahad, 5 Oktober 2015. (Baca : Kumpul di Rumah Mega, Koalisi Jokowi Konsolidasi)
Pertemuan kali ini merupakan tindak lanjut atas keinginan DPD yang menawarkan jalan tengah untuk menentukan calon pimpinan MPR dengan mekanisme musyawarah mufakat. DPD mengusulkan agar Ketua MPR diisi wakil mereka dan empat kursi wakil dibagi rata untuk Koalisi Merah Putih dan Koalisi Indonesia Hebat. Usulan itu diharapkan mampu mengurai ketegangan di antara dua kubu koalisi. (Baca: DPD Jadi Mediator Koalisi Prabowo dan Jokowi)
Menurut Muhaimin, koalisi pendukung Jokowi mendukung ide tersebut. "Kami mendukung persidangan yang baik dan kondusif. Kami sepakat tidak ada kubu-kubuan seperti yang terjadi pada saat sidang paripurna DPR kemarin," katanya. (Baca: Koalisi Prabowo Beri Kursi MPR ke Demokrat dan PPP)
Ia pun berharap cara itu bisa diterima kubu Prabowo tanpa harus mengedepankan mekanisme pemungutan suara. "Dengan keadaan ini diharapkan teman-teman di kelompok Prabowo dan di sini bisa duduk bersama agar bisa mengambil keputuan dengan musyawarah mufakat," katanya.