Jurnalis Metro TV Diteror, Polisi Diminta Bersikap  

Reporter

Jumat, 3 Oktober 2014 18:34 WIB

Metro TV. metrotvnews.com

TEMPO.CO, Kediri - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kediri meminta Kepolisian Daerah Jawa Timur turun tangan menyelidiki rentetan teror yang menimpa kontributor Metro TV Ngawi, Wulan Suci Tabitanti. Teror muncul saat Wulan meliput penggerebekan tempat sapi gelonggongan, yakni tindakan menggelontor air ke mulut sapi agar tubuhnya bertambah gemuk.

Sekretaris AJI Kediri Agus Fauzul mengatakan teror yang dialami Wulan sudah mengancam kerja jurnalis dalam menyampaikan informasi ke masyarakat. Padahal, Undang-Undang Pers telah melindungi pekerjaan wartawan demi informasi yang dibutuhkan masyarakat. "Kalau masalah itu tidak diberitakan, masyarakatlah yang menjadi korban sindikat sapi gelonggongan," kata Agus kepada Tempo, Jumat, 3 Oktober 2014. (Baca berita lainnya: Direktur Novanto Center Ancam Wartawan Tempo)

Berdasarkan pengakuan korban, munculnya teror berawal saat ia bersama sejumlah wartawan media cetak dan elektronik mengikuti penggerebekan tempat yang diduga menjadi praktek menggelonggong sapi, Kamis malam, 25 September. Penggerebekan yang dilakukan bersama-sama Bupati Ngawi ini memergoki praktek pengisian air ke dalam tubuh sapi untuk menambah berat badan.

Seusai melakukan peliputan, Wulan sering diteror. Salah satunya dikejar oleh sebuah mobil dan dipepet hingga terjatuh dari sepeda motor. Meski tak disertai tindak kekerasan, teror tersebut tak ayal membuat korban ketakutan. Selain dialami Wulan, sejumlah orang tak dikenal juga mengambil gambar rumah jurnalis TVRI, Yon Setyo, yang juga ikut penggerebekan.

AJI Kediri tengah berkoordinasi dengan beberapa pihak di Ngawi untuk meminta Polda Jawa Timur turun tangan menyelidiki kasus itu demi menjaga independensi. "Bukannya mencurigai polisi Ngawi, tapi mengantisipasi kalau ada oknum yang terlibat," kata Agus. (Baca juga: Bupati Lembata Diduga Utus Preman Ancam Wartawan)

Dia juga meminta media tempat korban bekerja berkoordinasi dengan polisi untuk memberikan jaminan keselamatan kontributornya di lapangan. Sebab apa yang mereka lakukan adalah demi kepentingan perusahaan media pula. Apalagi hingga kini perlindungan perusahaan kepada kontributor masih sangat memprihatinkan.

Jurnalis Metro TV Biro Jawa Timur, Rangga Umara, meyakini teror yang dihadapi Wulan berkaitan dengan pemberitaan penggerebekan sapi gelonggongan. Sebab, kata dia, teror tersebut muncul setelah berita itu ditayangkan. "Yang bersangkutan sudah tiga kali diteror," katanya.

Menurutnya, teror ketiga yang menimpa Wulan sudah mengarah untuk mencelakai. Saat itu, kata dia, sebuah mobil membuntuti Wulan yang tengah naik sepeda motor. Karena khawatir, Wulan sempat belok ke markas kepolisian sektor.

Namun saat melanjutkan perjalanan, mobil itu muncul lagi di belakangnya. Dengan kecepatan tinggi mobil tersebut berusaha menabrak Wulan. Namun korban berhasil menghindar dan terjatuh dari sepeda motor. Setelah itu peneror tersebut kabur.

Metro TV
perwakilan Jawa Timur, kata Rangga, meminta Wulan membuat kronologi kejadian itu dan melaporkan secara resmi ke polisi. "Saya juga meminta dia menjauhi isu itu sementara ini dan tidak pulang setelah magrib. Kami juga meminta ia selalu memberi tahu posisinya kepada keluarga," ujar Rangga. (Baca juga: Pemilik Media Harus Jamin Keselamatan Wartawan)

HARI TRI WASONO


Terpopuler
Anulir UU Pilkada, SBY Teken Perpu
Lawan Koalisi Kapak Merah, Warga Yogya Buka Posko
KPK Gerah Setya dan Fahri Jadi Pimpinan DPR
Dahlan Iskan Pernah Diancam Anaknya

Berita terkait

Dewan Pers Ungkap Kronologi Penganiayaan Jurnalis oleh TNI AL: Dipukul hingga Dicambuk Selang

31 hari lalu

Dewan Pers Ungkap Kronologi Penganiayaan Jurnalis oleh TNI AL: Dipukul hingga Dicambuk Selang

Dewan Pers mengungkap motif penganiayaan oleh 3 anggota TNI AL itu. Korban dipaksa menandatangani 2 surat jika penganiayaan ingin dihentikan.

Baca Selengkapnya

Jurnalis Dianiaya 3 Anggota TNI AL, Dewan Pers Desak Tiga Hal

31 hari lalu

Jurnalis Dianiaya 3 Anggota TNI AL, Dewan Pers Desak Tiga Hal

"Dewan Pers akan memantau betul peristiwa ini, memastikan proses hukumnya berjalan, dan memastikan korban dalam perlindungan," ujar Arif Zulkifli.

Baca Selengkapnya

Anggota TNI Diduga Siksa Jurnalis di Halmahera Selatan, KontraS: Tak Manusiawi

32 hari lalu

Anggota TNI Diduga Siksa Jurnalis di Halmahera Selatan, KontraS: Tak Manusiawi

Danlanal Ternate meminta maaf atas insiden kekerasan terhadap wartawan yang terjadi di Bacan, Halmahera Selatan.

Baca Selengkapnya

AJI Kecam Penyerangan Wartawan dengan Air Keras di Bangka Belitung

27 November 2023

AJI Kecam Penyerangan Wartawan dengan Air Keras di Bangka Belitung

AJI mendesak kepolisian untuk segera mengungkap kasus ini dan menangkap pelaku

Baca Selengkapnya

Kekerasan Jurnalis saat Kericuhan di Dago Elos, Polisi Bandung Bungkam

17 Agustus 2023

Kekerasan Jurnalis saat Kericuhan di Dago Elos, Polisi Bandung Bungkam

Dua jurnalis mendapat kekerasan saat meliput di Dago Elos. Dipukul di bagian pundak, perut, paha, tangan, rambut dijambak, dan kepala dipentung.

Baca Selengkapnya

Wartawan Diserang saat Liput Diskusi tentang Golkar, Dewan Pers Dampingi Pelaporan ke Polisi

29 Juli 2023

Wartawan Diserang saat Liput Diskusi tentang Golkar, Dewan Pers Dampingi Pelaporan ke Polisi

Sejumlah wartawan diserang saat meliput diskusi tentang Partai Golkar di Restoran Pulau Dua, Senayan

Baca Selengkapnya

Polda Metro Terima Laporan Dugaan Penganiayaan Jurnalis di Acara Diskusi soal Golkar

27 Juli 2023

Polda Metro Terima Laporan Dugaan Penganiayaan Jurnalis di Acara Diskusi soal Golkar

Sejumlah jurnalis diserang saat meliput diskusi tentang Partai Golkar

Baca Selengkapnya

Jurnalis Diserang saat Diskusi tentang Golkar, AJI Jakarta Desak Polisi Tangkap Pelaku

27 Juli 2023

Jurnalis Diserang saat Diskusi tentang Golkar, AJI Jakarta Desak Polisi Tangkap Pelaku

Sejumlah jurnalis menjadi korban penyerangan saat meliput diskusi Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) di Restoran Pulau Dua, Senayan

Baca Selengkapnya

Baru Dieksekusi ke Rutan, 2 Polisi Penganiaya Jurnalis Tempo Dibawa Lagi ke Mapolda Jatim

6 Juni 2023

Baru Dieksekusi ke Rutan, 2 Polisi Penganiaya Jurnalis Tempo Dibawa Lagi ke Mapolda Jatim

Pemindahan dua tahanan penganiaya jurnalis Tempo ini dikhawatirkan sebagai upaya mengulur masa penahanan.

Baca Selengkapnya

Laporan Yayasan Tifa: Kekerasan terhadap Jurnalis di Level Mengkhawatirkan

21 Mei 2023

Laporan Yayasan Tifa: Kekerasan terhadap Jurnalis di Level Mengkhawatirkan

Jumlah kasus kekerasan terhadap jurnalis per tahun masih di atas 40 kasus.

Baca Selengkapnya