Cirebon Minta Pengangkutan Batu Bara Pakai Kereta

Reporter

Editor

Eni Saeni

Rabu, 1 Oktober 2014 06:10 WIB

Seorang warga mengambil tumpahan minyak mentah kelapa sawit usai terjadi tabrakan truk tangki pengangkut minyak dengan truk pengangkut batu bara di Jalan Trans Sulawesi, Ma'rang, Pangkep, Sulsel, (24/4). TEMPO/Fahmi Ali

TEMPO.CO, Cirebon - Wali Kota Cirebon Ano Sutrisno mendesak pengangkutan batu bara tidak lagi menggunakan truk. Kapasitas jalan saat ini tidak memungkinkan. "Pengangkutan batu bara dari Pelabuhan Cirebon menuju Bandung maupun Jakarta harus secepatnya menggunakan kereta api," katanya dalam workshop Sistem Manajemen Keselamatan Lalu Lintas di Cirebon, Selasa, 30 September 2014.

Menurut dia, saat ini kondisi lalu lintas semakin padat. Perjalanan mobil sering terhambat lantaran truk-truk batu bara berjalan lambat dan bahkan beriringan. Batu bara yang diangkut pun sering melebihi beban yang ditentukan. "Jalan jadi cepat rusak sekalipun berkali-kali sudah diperbaiki. Kalau begini terus, rakyat pengguna jalan yang juga menjadi korban," kata Ano.

Karena itu, Ano mendesak pengangkutan batu bara ke sejumlah pabrik baik di Bandung, Jakarta, maupun daerah lain di Jawa Tengah segera dilakukan dengan menggunakan kereta.

Direktur Keselamatan Transportasi Darat Gede Pasek Suardika menyatakan persetujuannya atas usul Wali Kota Ano. "Justru ini akan meningkatkan efisiensi beban biaya angkutan barang," kata Pasek.

Menurut dia, penyelenggaraan angkutan barang di Indonesia belum efisien, yaitu masih 30 persen lebih. Angka ini sangat tinggi dibanding Jepang, misalnya, yang efisiensi penyelenggaraan angkutan barangnya sudah mencapai 8 persen.

Pasek juga berharap setiap penyelenggara angkutan barang mulai menerapkan sistem manajemen keselamatan dalam setiap penyelenggaraan angkutan barang. Penerapan sistem ini diharapkan bisa meningkatkan efisiensi penyelenggaran angkutan barang. "Dengan menerapkan sistem ini, diharapkan beban biaya transportasi barang bisa ditekan hingga 15 persen," kata Pasek.

Dengan turunnya biaya operasional, daya saing industri nasional akan meningkat. Harga barang pun akan lebih kompetitif. Saat ini, lanjut Pasek, ada sekitar 5 juta angkutan barang dan 2 juta bus. Angkutan barang ini mengangkut berbagai jenis komoditas, seperti hasil bumi dan hasil tambang. "Angkutan barang inilah yang merupakan tulang punggung perekonomian nasional saat ini," kata Pasek.
IVANSYAH

Terpopuler:
Koalisi Merah Putih Targetkan Revisi UU KPK
Kejutan, Maria Londa Rebut Emas Asian Games
SBY Mau Batalkan UU Pilkada, Mahfud: Itu Sia-sia
MK Tolak Gugatan Uji Materi UU MD3

Berita terkait

Tambang Ilegal Lewati Jalan di Desa Lumbung Padi Kalimantan Timur Sejak 2019, Sebabkan Warga Kesulitan Air Bersih

19 jam lalu

Tambang Ilegal Lewati Jalan di Desa Lumbung Padi Kalimantan Timur Sejak 2019, Sebabkan Warga Kesulitan Air Bersih

Aktivitas tambang ilegal batu bara di Desa Sumbersari, Kutai Kartaanegara, Kalimantan Timur berdampak buruk bagi warga.

Baca Selengkapnya

2024, PTBA Yakin Target Produksi 41,3 Juta Ton Batu Bara Tercapai

3 hari lalu

2024, PTBA Yakin Target Produksi 41,3 Juta Ton Batu Bara Tercapai

PT Bukit Asam Tbk (PTBA) optimistis mampu memproduksi batu bara sebesar 41,3 juta ton di tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Cerita Pemilik Tanah di Paser Kaltim Terdampak Tambang Batu Bara: Kebun Sawit Tidak Bisa Dipanen

4 hari lalu

Cerita Pemilik Tanah di Paser Kaltim Terdampak Tambang Batu Bara: Kebun Sawit Tidak Bisa Dipanen

Akibat aktivitas tambang batu bara, kebun sawit warga di Paser Kaltim berubah menyerupai pulau. Tak lagi bisa dipanen.

Baca Selengkapnya

Walhi: Rencana Izin Usaha Pertambangan Bagi Ormas Bisa Perparah Kerusakan Lingkungan

5 hari lalu

Walhi: Rencana Izin Usaha Pertambangan Bagi Ormas Bisa Perparah Kerusakan Lingkungan

Walhi mengkritik rencana pemberian izin usaha pertambangan kepada ormas keagamaan bisa picu kerusakan lingkungan lebih berat

Baca Selengkapnya

Wali Kota Cilegon Siap Tunjukkan Pengelolaan Co-Firing TPSA Bagendung

11 hari lalu

Wali Kota Cilegon Siap Tunjukkan Pengelolaan Co-Firing TPSA Bagendung

Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon siap tunjukan proses pengelolaan sampah menjadi Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP) di Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Bagendung.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Kritik Pameran Kendaraan Listrik, Sebut Ada Kepentingan Bisnis Elit

12 hari lalu

Faisal Basri Kritik Pameran Kendaraan Listrik, Sebut Ada Kepentingan Bisnis Elit

Faisal Basri mengkritisi promosi kendaraan listrik yang selama ini tak mengungkap adanya dampak negatif lantaran masih mengandalkan batu bara

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

13 hari lalu

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

Terpopuler: Perjalanan bisnis sepatu Bata yang sempat berjaya hingga akhirnya tutup, kawasan IKN kebanjiran.

Baca Selengkapnya

Massa Aksi Desak Bank Setop Beri Pendanaan Buat Energi Kotor Seperti Batu Bara, Mengapa?

13 hari lalu

Massa Aksi Desak Bank Setop Beri Pendanaan Buat Energi Kotor Seperti Batu Bara, Mengapa?

Energi kotor biasanya dihasilkan dari pengeboran, penambangan, dan pembakaran bahan bakar fosil seeperti batu bara.

Baca Selengkapnya

Koalisi Desak Perbankan Setop Investasi ke Energi Kotor dan Segera Beralih ke EBT

13 hari lalu

Koalisi Desak Perbankan Setop Investasi ke Energi Kotor dan Segera Beralih ke EBT

Koalisi organisasi masyarakat sipil mendesak agar kalangan perbankan berhenti memberikan dukungan pendanaan energi kotor seperti batu bara.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

14 hari lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya