Deteksi ISIS, Polisi Akan Ketuk Pintu Rumah Warga

Reporter

Selasa, 30 September 2014 02:56 WIB

Anggota Densus 88 menggeledah rumah kos terduga anggota jaringan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di Palu, Sulawesi Tengah, 15 September 2014. ANTARA/Basri Marzuki

TEMPO.CO , Lumajang: Kepolisian Resor Lumajang memerintahkan ratusan personelnya aktif mengunjungi rumah-rumah warga guna mendeteksi ancaman gangguan keamanan ketertiban masyarakat. "Tujuannya multifungsi termasuk mendeteksi ISIS," kata Kepala Kepolisian Resor Lumajang, Ajun Komisaris Besar Singgamata, saat meluncurkan program Perpolisian dari Rumah ke Rumah (door to door police) di Pendopo Kabupaten Lumajang, Senin, 29 September 2014.

Singgamata mengatakan program Perpolisian dari Rumah ke Rumah ini sebenarnya sudah dilakukan namun masih secara parsial. Karena itu, menurut Singgamata, deklarasi dilakukan supaya gerakannya masif. (Baca juga: Menlu Marty: RI-Tak Pernah Dilobi AS Soal ISIS)

Singgamata mengatakan program tersebut sebagai langkah percepatan menuju pelayanan prima. Menurut dia, sebagian kalangan masyarakat masih takut dengan polisi. Dengam program ini, Singgamata berharap hubungan polisi dengan masyarakat bisa cair.

Dalam program ini, petugas Bhabinkamtibmas akan mendatangi rumah warga dari pintu ke pintu. "Yang jelas pertama untuk berkenalan dengan masyarakat," kata dia.

Dari perkenalan tersebut, kata dia, akan terjalin persahabatan antara polisi dan masyarakat. Sehingga kata dia, berbagai permasalahan sosial yang bisa mengganggu kemanan dan ketertiban masyarakat bisa segera diantisipasi.

Termasuk, kata dia, deteksi dini penyebaran paham-paham yang dilarang tumbuh kembangnya di Indonesia termasuk ISIS. Dalam pelaksanaannya di lapangan nanti, polisi akan tetap mengenakan seragam namun dilengkapi dengan rompi.

Singgamata juga mengatakan telah menyiapkan sejumlah perwira yang akan melakukan uji petik terhadap kegiatan kunjungan door to door police itu. "Ada buku mutasi yang harus diisi petugas yang melakukan kunjungan," kata dia.

Singgamata mengatakan ini program yang dampaknya tidak bisa segera nampak. "Ini program jangka panjang," katanya. Namun, dia mengatakan, setidaknya setiap polisi bisa mengcover 10 ribu orang dalam tiga tahun.

DAVID PRIYASIDHARTA

Berita lain:
Relawan Jokowi Gantikan Amien Rais Jalan Kaki
Koalisi Prabowo Usulkan Pilpres oleh MPR Lagi
Sesuai Target, Hendra/Ahsan Sabet Medali Emas



Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

8 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

28 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

29 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

37 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

38 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

40 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

40 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

40 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

40 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

41 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya