Nazar Amien Rais Berjalan Kaki ke Jakarta Ditagih
Editor
Maria Rita Hasugian
Senin, 29 September 2014 16:31 WIB
TEMPO.CO, Sleman - Giman, 38 tahun, warga Malang, Jawa Timur, berjalan kaki ke Jakarta. Ini nazarnya jika Joko Widodo terpilih jadi presiden. Ia mampir di Yogyakarta. Tepatnya di rumah mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Amien Rais.
Giman ingin mengajak Amien bersama-sama berjalan kaki ke Jakarta. Amien juga bernazar berjalan kaki dari Yogyakarta ke Jakarta jika pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa kalah dalam pemilihan presiden.
Sayangnya, pria empat anak itu kecewa, sebab Amien tidak ada di rumahnya di Pandan Sari, Condongcatur, Depok, Sleman, Senin siang, 29 September 2014. "Sangat kecewa, saya punya nazar dan dia juga punya nazar jalan kaki ke Jakarta," kata Giman. (Baca:Ini Nazar Pesohor jika Jokowi-JK Menang )
Bagi Giman, nazar merupakan sumpah janji yang berhubungan langsung dengan Tuhan. Sebagai muslim, kata Giman, sebaiknya Amien melaksanakan nazarnya. BACA PULA: Amien Rais Serang Ahok, Jangankan Jadi Presiden, Jadi Gubernur pun Tak Pantas
Giman mulai berjalan kaki pada Ahad, 21 September 2014, pukul 10.00 WIB, dan sampai di Yogyakarta keesokan harinya pukul 07.00 WIB. Ia juga sempat mampir di Solo untuk bertemu dengan istri presiden terpilih Joko Widodo, Iriana.
Di depan rumah Amien, ia dihadang tiga penjaga keamanan. Pintu gerbang rumah ditutup sebelum Giman datang. Penjaga keamanan itu menyatakan Amien sudah berangkat ke Jakarta untuk menemani anaknya yang akan dilantik menjadi anggota DPR. Tokoh Koalisi Merah Putih itu berangkat mengunakan pesawat terbang. (Baca:Prabowo Kalah di TPS Amien Rais)
Giman hanya bisa kecewa. Namun es degan yang dia beli dari warung di dekat rumah Amien hanya menghapus dahaganya, bukan niatnya memenuhi nazar yang telah dia ucapkan.
Berangkat dari Malang, ia meninggalkan istri dan empat anaknya. Ia hanya mengantongi uang Rp 100 ribu untuk melaksanakan nazarnya. Pedagang kue putu keliling itu merasa berutang janji kepada Tuhan. Ia berharap jalan kaki lebih dari 1.000 kilometer itu bisa mengkampanyekan misinya. "Semua anak Indonesia harus bersekolah, itu misi saya," katanya.
Ia membawa bendera merah-putih dan bendera bertuliskan "Bara JP" (Barisan Relawan Jokowi President). Dia sempat beristirahat sejenak di rumah temannya untuk mempersiapkan perjalanan berikutnya melalui jalur utara. Sandal jepit yang ia kenakan sudah sepuluh kali berganti. Satu pasang sepatu digantung di tas ranselnya.
Dipo Dwi, Sekretaris Relawan Demokrasi Daerah Istimewa Yogyakarta yang mendampingi Giman, menyatakan Amien yang dianggap sebagai tokoh reformasi justru mengkhianati amanat rakyat. Soalnya, Amien mendukung pemilihan kepala daerah melalui DPRD. "Amien berbohong, padahal dia tokoh. Seharusnya ia memenuhi nazarnya karena utang kepada Allah," katanya.
MUH. SYAIFULLAH
Baca juga:
Demokrat Siapkan Gugatan UU Pilkada ke MK
Marissa Anita, Pernah Anoreksia Saat Remaja
Pertamina Temukan Calon Sumur Minyak Baru di Tuban
Pasar Dunia Ragukan Legalitas Timah Bangka Belitung
Sidang JIS, Dokter Bantah Korban Alami PMS