Jokowi Dituntut Tak Kompromi dengan Partai  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Senin, 29 September 2014 06:02 WIB

Sejumlah aktivis berfoto bersama presiden terpilih Jokowi saat acara Pertemuan Nasional Aktivis 98 di Denpasar, 27 September 2014. TEMPO/Johannes P. Christo

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti Indonesia Public Institute, Karyono Wibisono, mengatakan presiden terpilih Joko Widodo dapat mengandalkan relawan yang mendukungnya untuk mengatasi politik transaksional. Cara ini, menurut Karyono, efektif bagi Jokowi untuk menerapkan prinsip Trisakti dalam menjalankan pemerintahan.

"Jokowi seharusnya bisa bersikap nonkompromistis dan nonkooperatif bagi pihak-pihak yang datang untuk menawarkan kepentingan tertentu. Ia bisa mengandalkan relawan," kata Karyono dalam sebuah diskusi di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Ahad, 28 September 2014. (Baca: Jokowi: Pilih Menteri Hak Prerogatif Presiden)

Selama ini, kata Karyono, relawan Jokowi hanya menjadi "herder" bagi kebijakan yang diusung mantan Wali Kota Solo tersebut. Karyono mencontohkan, dalam proses pengesahan Undang-Undang Pemilihan Umum Kepala Daerah, relawan Jokowi turut berdemo untuk mendukung pemilihan kepala daerah langsung.

Adapun Trisakti adalah konsep kebangsaan yang dicetuskan oleh presiden pertama Indonesia, Sukarno. Trisakti mencakup tiga prinsip pokok, yakni berdaulat secara politik, mandiri secara ekonomi, dan berkepribadian yang berkebudayaan. (Baca: Susunan Kabinet Jokowi Bakal Pengaruhi Pasar)

Perlawanan Jokowi terhadap politik transaksional dapat dilakukan dengan menolak semua usul pejabat partai atau pengusaha yang berlawanan dengan kepentingan masyarakat. Nantinya, Jokowi dapat meminta usulan dari relawan mengenai kabinet yang ia pilih atau kebijakan yang diambil dalam pemerintahan.

Namun, menurut pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Pandu Yuhsina Adaba, penggunaan relawan oleh Jokowi dalam mengambil kebijakan mustahil dilakukan. Relawan yang mendukung Jokowi, tutur Pandu, bersifat parsial, sehingga hanya mendukung isu-isu tertentu saja.

"Contohnya isu reformasi agraria yang dibawa oleh Sekretariat Nasional Tani, atau isu pengarus utamaangender yang dibawa oleh Sekretariat Nasional Perempuan. Semuanya terfragmentasi," kata Pandu. (Baca: Rombak Kabinet, Jokowi bak Perbaiki Pesawat Sambil Terbang)

Pandu juga memprediksi kebijakan Jokowi tidak bisa lepas dari kepentingan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Sebabm Jokowi tidak mempunyai pengaruh besar di partai seperti Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. (Baca: Ini Kriteria Menteri Versi Jokowi)

Jokowi, kata Pandu, juga dikelilingi ketua umum partai pendukung, seperti Wiranto (Partai Hati Nurani Rakyat); Muhaimin Iskandar (Partai Kebangkitan Bangsa); dan Surya Paloh (Partai NasDem). "Jika Jokowi tidak bersandar pada publik, kekuatan partai dan kepentingan lainnya akan terus merongrong," ujar Pandu.

ROBBY IRFANY





Topik terhangat:
Koalisi Jokowi-JK | Kabinet Jokowi | Pilkada oleh DPRD | Parkir Meter | IIMS 2014

Berita terpopuler lainnya:
UU Pilkada Tak Berlaku di Empat Daerah Ini
PPP Sebut 3 Kesalahan Vital Koalisi Jokowi-JK
Istri Gus Dur: Nikah Beda Agama Lebih Baik dari...

Ketua MPR: Agenda Reformasi Dibajak Wakil Rakyat!

Berita terkait

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

53 menit lalu

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

Adapun rencana membentuk Presidential Club diungkap oleh juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Baca Selengkapnya

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

1 jam lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

1 jam lalu

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

Siapa pemilik merek sepatu Bata yang pabriknya tutup di Purwakarta?

Baca Selengkapnya

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

1 jam lalu

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

Prabowo disebut memiliki keinginan untuk secara rutin bertemu dengan para presiden sebelum dia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

1 jam lalu

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan 242 juta masyarakat melakukan perjalanan mudik lebaran tahun ini.

Baca Selengkapnya

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

2 jam lalu

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

Dahnil menilai Prabowo punya kemampuan untuk menghubungkan mereka.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

2 jam lalu

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

Wacana presidential club yang sebelumnya disampaikan Juru Bicara Prabowo mendapat respond dari Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

3 jam lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

5 jam lalu

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 sesuai dengan program pembangunan yang telah direncanakan

Baca Selengkapnya

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

6 jam lalu

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

Presiden Jokowi menyayangkan daerah kepulauan maupun daerah terpencil dia tak menemukan tenaga dokter spesialis.

Baca Selengkapnya