TEMPO.CO, Jakarta - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, setelah melaksanakan tugasnya pada 2015, dia ingin menjadi guru. Risma mengaku senang mengajar anak-anak. (Baca: RUU Pilkada, Risma Pasrah kepada Tuhan)
Namun, ujar dia, bukan pelajaran matematika atau lainnya yang dia ajarkan. "Tapi pelajaran semangat menjalani kehidupan agar tak mudah menyerah," ujar Risma di Gedung Energy di bilangan Sudirman, Kamis, 25 September 2014.
Menurut dia, beberapa tahun lalu, ada sekitar 300 anak Surabaya yang berprestasi. "Tahun ini, ada ribuan," tuturnya mengklaim. (Baca juga: Prostitusi Online, Risma: Bukan karena Dolly Tutup)
Risma juga mengaku tak tertarik menawarkan diri menjadi menteri di kabinet Joko Widodo-Jusuf Kalla. "Saya punya prinsip: jabatan enggak boleh diminta," katanya. Menurut dia, jabatan itu adalah alat untuk menyejahterakan warga. "Bukan karena memenuhi ambisi," ujarnya. Dia menilai ambisi seseorang justru akan menjadi beban saat melangkah. "Ambisi membuat saya takut dinilai orang."
Kalau tanpa beban, tutur dia, bekas Kepala Dinas Pertamanan Kota Surabaya ini bebas bicara apa pun yang diyakini benar. Jadi, kata Risma, tak usah memikirkan apa dampak omongan ceplas-ceplosnya. "Karena, dalam setiap kebijakan, pasti ada orang yang senang dan tidak."
Saat ditanya ihwal banyaknya warga Surabaya yang ingin Risma menjadi wali kota lagi, dia hanya tersenyum. "Tuhan yang menentukan," ujarnya. (Baca: Wali Kota Risma Pilih Pakai Line ketimbang Rapat)
MUHAMMAD MUHYIDDIN | AGITA SUKMA LISTYANTI
Topik terhangat:
Koalisi Jokowi-JK | Kabinet Jokowi | Pilkada oleh DPRD | Parkir Meter | IIMS 2014
Berita terpopuler lainnya:
'Jangan Ada Pemberlakuan Jilbab untuk Non-Muslim'
Parkir Meter, DKI Raup Rp 120 miliar Setahun
Dolmen Ditemukan di Semak-semak Gunung Padang
RUU Pilkada, Kubu Jokowi Merasa Dibohongi Demokrat
Era Pilkada Langsung Akhirnya Tamat
Berita terkait
Masuk Bursa Cagub Jakarta, Risma: Saya Takut dan Tak Punya Uang
5 hari lalu
PDIP sebelumnya mengusulkan Menteri Sosial Tri Rismaharini hingga Menpan RB Abdullah Azwar Anas sebagai cagub Jakarta.
Baca SelengkapnyaBantu Desain Ulang Kemasan, Upaya Kemensos Keluarkan Pelaku UMKM dari Kemiskinan
6 hari lalu
Sebanyak 11 ribu orang telah keluar dari kemiskinan. Di bulan ini, ada sekitar 4.000 orang keluar dari kemiskinan
Baca SelengkapnyaTermasuk Nama Potensial di Pilkada Jakarta, Mengapa Anies Baswedan Belum Terpikir Maju?
12 hari lalu
Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan enggan menanggapi pertanyaan wartawan apakah akan maju lagi pada Pemilikan Kepala Daerah DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaPengamat Klaim 3 Tokoh Ini Punya Modal Popularitas untuk Maju Pilkada Jakarta
12 hari lalu
Pengamat Politik Karyono menyebut ada tiga tokoh yang memiliki modal popularitas untuk maju Pilkada Jakarta. Siapa saja?
Baca SelengkapnyaPengamat Sebut Tri Rismaharini Menjanjikan untuk Maju Pilkada Jakarta
13 hari lalu
Menurut sejumlah pengamat politik, Menteri Sosial Tri Rismaharini memiliki nama besar di Jakarta.
Baca SelengkapnyaRisma Dikabarkan Maju di Pilkada Jakarta, Begini Respons PDIP
16 hari lalu
Ketua DPP PDIP Djarot Saiful merespons kabar jika Tri Rismaharini atau Risma maju di Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaPDIP Masih Menjaring Nama untuk Pilkada Jakarta 2024: Banyak Tokoh Potensial
16 hari lalu
Untuk Pilkada Jakarta 2024, Ketua DPP PDIP Djarot Saiful mengatakan partainya saat ini masih menjaring nama.
Baca SelengkapnyaMensos Risma dan Dubes Mohamad Oemar Berlebaran di KBRI Paris
18 hari lalu
Lebaran di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Paris tahun ini dihadiri sedikitnya 150 orang Diaspora dan Warga Bangsa yang kuliah maupun bekerja dan tinggal di sekitaran Perancis.
Baca SelengkapnyaFaisal Basri Blak-blakan Kritik 3 Menteri Jokowi di Sidang Sengketa Pilpres: Mereka Hanya Baca Pidato Kenegaraan
18 hari lalu
Faisal Basri menanggapi kesaksian empat menteri Presiden Jokowi dalam sidang sengketa Pilpres 2024. Tiga di antaranya disebut hanya membaca pidato.
Baca SelengkapnyaMensos Jelaskan Program Pena kepada Direktur OECD
19 hari lalu
Direktur OECD membuka peluang program Pena dapat menjadi contoh untuk negara anggota lainnya.
Baca Selengkapnya