TEMPO.CO, Pekanbaru - Korban pelecehan seksual Gubernur Riau, Annas Maamun, WW, 38 tahun, bersyukur ketika mendengar kabar Annas ditangkap petugas Komisi Pemberantasan Korupsi. "Ini patut disyukuri bahwa Allah mendengarkan doa orang yang terzolimi," kata WW, saat dihubungi Tempo, Kamis malam, 25 September 2014. (Baca: Heboh Tweeps Soal Penangkapan Annas Maamun)
"Ini adalah skenario Allah yang tidak kita ketahui. Saya tidak menyangka dia akan terhukum dengan kezaliman yang dilakukan. Dia berani bersumpah atas nama Allah atas sesuatu yang dilakukan, dan dampaknya luar biasa seperti saat ini," ujarnya. (Baca juga: Mahasiswa Tolak Amplop Pemberian Gubernur Riau)
KPK menangkap Gubernur Riau Annas Maamun di Jakarta, Kamis malam, 25 September 2014. Gubernur yang didukung Partai Golkar itu tertangkap tangan terkait dugaan suap alih fungsi lahan. Saat ini Annas masih diperiksa di kantor KPK, Jakarta. KPK juga menyita sejumlah mobil, termasuk mobil berpelat Riau. (Baca: Annas Maamun, dari Suap hingga Skandal Asusila)
WW tidak mau berkomentar banyak ihwal penangkapan tersebut. Sebab kata dia, KPK belum memberikan keterangan resmi terkait penangkapan sang gubernur. Namun menurut dia, KPK tidak akan main-main dalam menangani apa pun kasus yang disangkakan kepada Annas. (Baca: Gubernur Riau Terlapor Tindak Asusila Dibekuk KPK)
Sebelumnya, WW yang merupakan anak mantan anggota Dewan Perwakilan Daerah, Soemardhi Thaher, melaporkan Annas ke Badan Reserse Kriminal Mabes Polri atas tuduhan pelecehan seksual pada 27 Agustus 2014. Annas diduga melakukan pelecehan seksual terhadap WW di rumah pribadi Annas saat hendak membicarakan proposal pengajaran bahasa Inggris kepada pejabat di Riau.