Pedagang Desak Wali Kota Risma Ambil Alih PasarTuri

Reporter

Rabu, 24 September 2014 13:34 WIB

Seorang pekerja mengaso, karena aktivitas pengerjaan pembangunan Pasar Turi, Surabaya, dihentikan Kamis (28/3). Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, jika pembangunan pasar ini tidak sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati bersama, berarti investor telah menzalimi pedagang. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Surabaya - Para pedagang Pasar Turi mendesak Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini segera memutus kontrak PT Gala Bumi Perkasa selaku pengembang pasar grosir tersebut. "Secepatnya Pemerintah Kota harus mengambil alih," kata salah seorang pedagang Pasar Turi, Ainur Rofiq, kepada Tempo di Balai Kota Surabaya, Rabu, 24 September 2014.

Ratusan pedagang mendatangi Balai Kota untuk menemui Wali Kota Risma. Mereka siap mengawal keputusan Wali Kota untuk memutus kontrak kerja sama PT Gala Bumi Perkasa, sekaligus meminta Pemerintah Kota mengambil alih pembangunan Pasar Turi setelah terbakar tujuh tahun lalu. (Baca berita sebelumnya: DPRD Surabaya Kawal Pembangunan Pasar Turi)

Pedagang juga meminta Pemkot mengaudit PT Gala Bumi Perkasa dan menuntut perusahaan itu agar mengembalikan hak-hak para pedagang, seperti pembayaran kios, sertifikat, bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB), bunga denda, dan biaya pengambilan kunci.

Menurut pedagang, pada perjanjian 2012, mereka hanya diminta membayar biaya kios yang dibeli sesuai dengan luasannya. Rinciannya, setiap pedagang diminta membayar uang pendaftaran pemesanan kios sebesar Rp 5 juta, undian kios Rp 5 juta, dan uang muka pembelian kios sebesar 20 persen dari harga yang diangsur lima kali secara bulanan terhitung dari tanggal undian.

Adapun sisa harga kios dibayar dengan dua pilihan. Jika dibayar tunai, harus sudah lunas tiga bulan sebelum serah-terima kunci. Sedangkan jika diangsur, harus sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan bank. (Baca: Risma Janjikan Pasar Turi Beres Sebelum Puasa)

Namun kenyataannya, para pedagang masih dimintai tambahan biaya. Menurut Ainur Rofiq, pedagang masih diharuskan membayar tambahan Rp 25 juta dengan alasan kios yang dibeli tipe L. Ainur sendiri harus membayar bunga 2 persen per bulan sebesar Rp 28,15 juta plus denda Rp 9,52 juta dengan alasan keterlambatan pembayaran. "Bulan ini juga ditelepon, disuruh nambah Rp 20 juta karena kios saya disekat jadi dua."

Pedagang lainnya, Muhammad Arif, juga mengaku dimintai tambahan biaya meski sudah membayar uang muka 20 persen dan melunasi keseluruhan biaya kios. Masing-masing pedagang juga dikenai denda rata-rata Rp 20 juta hingga RP 40 juta. Bahkan untuk mengambil kunci pun pedagang ditarik lagi biaya Rp 7,5 juta dari total Rp 15 juta.

"Itu belum lagi dana buat plafon Rp 10 juta, blower Rp 10 juta per kios," ujarnya. Padahal, menurut pedagang, tambahan-tambahan biaya itu tidak tertuang dalam perjanjian.

Tri Rismaharini mengatakan akan mengambil alih pembangunan dan pengelolaan Pasar Turi. Berdasarkan kajian Badan Pemeriksa Keuangan Provinsi Jawa Timur, kata dia, Pemkot akan mengambil alih pada 14 Oktober 2014. "Statement saya sudah jelas, enggak akan berubah," kata Risma, yang langsung disambut gembira para pedagang. (Baca juga: Risma Ancam Ambil Alih Pasar Turi)

AGITA SUKMA LISTYANTI




Baca juga:
Dukung Pilkada di DPRD, Patrialis Akbar Disentil
Ayah Ade Sara Sempat Tak Kenali Jenazah Anaknya
Muhammadiyah Pastikan Idul Adha 4 Oktober
Pengamat: Kasus IM2 Ancam Industri Jasa Internet
Tahir Jadi Penasihat TNI, Endriartono: Imbal Jasa







Advertising
Advertising

Berita terkait

Kemensos Lakukan Asesmen Biopsikososial Terhadap 284 ODGJ

3 jam lalu

Kemensos Lakukan Asesmen Biopsikososial Terhadap 284 ODGJ

Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Sumba Timur, untuk memastikan penanganan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)

Baca Selengkapnya

Masuk Bursa Cagub Jakarta, Risma: Saya Takut dan Tak Punya Uang

6 hari lalu

Masuk Bursa Cagub Jakarta, Risma: Saya Takut dan Tak Punya Uang

PDIP sebelumnya mengusulkan Menteri Sosial Tri Rismaharini hingga Menpan RB Abdullah Azwar Anas sebagai cagub Jakarta.

Baca Selengkapnya

Bantu Desain Ulang Kemasan, Upaya Kemensos Keluarkan Pelaku UMKM dari Kemiskinan

6 hari lalu

Bantu Desain Ulang Kemasan, Upaya Kemensos Keluarkan Pelaku UMKM dari Kemiskinan

Sebanyak 11 ribu orang telah keluar dari kemiskinan. Di bulan ini, ada sekitar 4.000 orang keluar dari kemiskinan

Baca Selengkapnya

Termasuk Nama Potensial di Pilkada Jakarta, Mengapa Anies Baswedan Belum Terpikir Maju?

12 hari lalu

Termasuk Nama Potensial di Pilkada Jakarta, Mengapa Anies Baswedan Belum Terpikir Maju?

Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan enggan menanggapi pertanyaan wartawan apakah akan maju lagi pada Pemilikan Kepala Daerah DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pengamat Klaim 3 Tokoh Ini Punya Modal Popularitas untuk Maju Pilkada Jakarta

13 hari lalu

Pengamat Klaim 3 Tokoh Ini Punya Modal Popularitas untuk Maju Pilkada Jakarta

Pengamat Politik Karyono menyebut ada tiga tokoh yang memiliki modal popularitas untuk maju Pilkada Jakarta. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Tri Rismaharini Menjanjikan untuk Maju Pilkada Jakarta

14 hari lalu

Pengamat Sebut Tri Rismaharini Menjanjikan untuk Maju Pilkada Jakarta

Menurut sejumlah pengamat politik, Menteri Sosial Tri Rismaharini memiliki nama besar di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Risma Dikabarkan Maju di Pilkada Jakarta, Begini Respons PDIP

16 hari lalu

Risma Dikabarkan Maju di Pilkada Jakarta, Begini Respons PDIP

Ketua DPP PDIP Djarot Saiful merespons kabar jika Tri Rismaharini atau Risma maju di Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

PDIP Masih Menjaring Nama untuk Pilkada Jakarta 2024: Banyak Tokoh Potensial

16 hari lalu

PDIP Masih Menjaring Nama untuk Pilkada Jakarta 2024: Banyak Tokoh Potensial

Untuk Pilkada Jakarta 2024, Ketua DPP PDIP Djarot Saiful mengatakan partainya saat ini masih menjaring nama.

Baca Selengkapnya

Mensos Risma dan Dubes Mohamad Oemar Berlebaran di KBRI Paris

19 hari lalu

Mensos Risma dan Dubes Mohamad Oemar Berlebaran di KBRI Paris

Lebaran di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Paris tahun ini dihadiri sedikitnya 150 orang Diaspora dan Warga Bangsa yang kuliah maupun bekerja dan tinggal di sekitaran Perancis.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Blak-blakan Kritik 3 Menteri Jokowi di Sidang Sengketa Pilpres: Mereka Hanya Baca Pidato Kenegaraan

19 hari lalu

Faisal Basri Blak-blakan Kritik 3 Menteri Jokowi di Sidang Sengketa Pilpres: Mereka Hanya Baca Pidato Kenegaraan

Faisal Basri menanggapi kesaksian empat menteri Presiden Jokowi dalam sidang sengketa Pilpres 2024. Tiga di antaranya disebut hanya membaca pidato.

Baca Selengkapnya