Setelah Luthfi dan Anas, Suryadharma Menyusul?

Reporter

Selasa, 23 September 2014 10:13 WIB

Anas Urbaningrum saat penutupan Kongres II Partai Demokrat di Bandung, Jabar (23/5). TEMPO/Aditya Herlambang Putra

TEMPO.CO, Jakarta - Bekas Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum besok, Selasa, 24 September 2014, akan mendengar vonis atas kasus dugaan korupsi Hambalang yang melibatkan dirinya. Jaksa penuntut umum Komisi Pemberantasan Korupsi menuntut Anas dengan pidana 15 tahun dan denda Rp 500 juta subsider 5 bulan penjara. (Baca: Besok, Vonis Anas Urbaningrum Dibacakan)

Anas diduga terlibat melakukan korupsi dan pencucian uang yang berkaitan dengan kasus Hambalang. Hal ini tercium KPK ketika terjadi penggelembungan dana pembangunan Hambalang. Pada awalnya, anggaran pembangunan sarana olahraga tersebut dipersiapkan Rp 125 miliar pada tahun 2005. Anggaran tersebut berubah menjadi Rp 1,2 triliun pada 2010. (Baca: Jaksa Patahkan Kesaksian Mertua Anas Soal Dolar)

Keterlibatan ketua umum partai dalam kasus korupsi bukanlah yang pertama kali terjadi di Indonesia. Sebelum Anas, ada Presiden Partai Keadilan Sejahtera Luthfi Hasan Ishaaq. Berikut daftarnya:

1. Lutfhi Hasan Ishaaq (bekas Ketua Umum Partai Keadilan Sejahtera)

Luthfi divonis hukuman 18 tahun penjara plus dicabut hak politiknya. Luthfi adalah terpidana kasus kuota impor daging sapi pada 2013 lalu. Luthfi yang juga menjadi anggota DPR Komisi XI tertangkap tangan oleh KPK bersama Ahmad Fathanah dengan barang bukti uang Rp 1 miliar.

Sebelumnya, Luthfi sudah divonis 16 tahun penjara oleh Pengadilan Tipikor. Mahkamah Agung justru memperberat hukumannya menjadi 18 tahun. Luthfi dinyatakan bersalah menerima janji pemberian uang sebesar Rp 40 miliar dari pengusaha daging, Maria Elizabeth Liman.

2. Suryadharma Ali (bekas Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan)

Bekas Menteri Agama ini telah ditetapkan KPK sebagai tersangka kasus dugaan korupsi dana haji di Kementerian Agama pada Mei lalu. KPK menuduh Suryadharma melakukan korupsi pengolaan dana haji anggaran tahun 2012-2013. Hingga kini KPK masih menyidik lebih dalam kasusnya.

Karena perbuatannya, Suryadharma harus merelakan kursi Menteri Agama. Partai pengusungnya pun menggulingkan dia dari jabatan Ketua Umum PPP. Namun, hingga kini KPK belum melakukan penahanan atas Suryadharma.

Selain para ketua umum partai, ada lebih banyak lagi daftar pengurus atau petinggi partai selevel wakil ketua, bendahara, atau ketua yang telah atau sedang digarap KPK. Jumlahnya akan lebih besar lagi kalau kita menghitung para politikus partai di daerah, termasuk para kepala daerah yang tersandung kasus korupsi.

ANDI RUSLI



Terpopuler:
Istri AKBP Idha Endri Kuasai Harta Bandar Narkoba
Golkar Terbelah Hadapi Voting RUU Pilkada
Resmi, Demokrat Dukung Pilkada Langsung
Akhirnya, Jokowi Bocorkan Nama Kabinetnya
PDIP: Koalisi dengan PAN dan PPP Sudah Final


Advertising
Advertising

Berita terkait

Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

5 jam lalu

Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

Warga Panama pada Minggu, 5 Mei 2024, berbondong-bondong memberikan hak suaranya dalam pemilihan umum untuk memilih presiden

Baca Selengkapnya

Beredar Video Harvey Moeis Jalan-Jalan Meski Ditahan, Kuasa Hukum: Itu Nyebar Fitnah

1 hari lalu

Beredar Video Harvey Moeis Jalan-Jalan Meski Ditahan, Kuasa Hukum: Itu Nyebar Fitnah

Kuasa hukum Harvey Moeis dan istrinya Sandra Dewi, Harris Arthur Hedar, membantah kliennya berkeliaran di salah satu pusat pembelanjaan di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

2 hari lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.

Baca Selengkapnya

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

3 hari lalu

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

KPK menyita kantor Partai NasDem di Labuhanbatu, Sumatera Utara, dalam perkara korupsi yang menjerat Bupati Erik Atrada Ritonga.

Baca Selengkapnya

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

3 hari lalu

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

3 hari lalu

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

PT Sriwijaya Air didirikan oleh Chandra Lie, Hendry Lie, Johannes Bunjamin, dan Andy Halim pada 28 April 2003.

Baca Selengkapnya

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

3 hari lalu

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

Gugatan praperadilan Bupati Sidoarjo itu akan dilaksanakan di ruang sidang 3 Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pukul 09.00.

Baca Selengkapnya

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

4 hari lalu

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

Meksiko sebelumnya telah mengajukan banding ke ICJ untuk memberikan sanksi kepada Ekuador karena menyerbu kedutaan besarnya di Quito.

Baca Selengkapnya

KPK: Potensi Korupsi di Sektor Pengadaaan Barang Jasa dan Pelayanan Publik di Daerah Masih Tinggi

4 hari lalu

KPK: Potensi Korupsi di Sektor Pengadaaan Barang Jasa dan Pelayanan Publik di Daerah Masih Tinggi

Deputi Bidang Koordinasi dan Supervisi KPK memprioritaskan lima program unggulan untuk mencegah korupsi di daerah.

Baca Selengkapnya

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

5 hari lalu

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

Surat berlogo dan bersetempel KPK tentang penyidikan korupsi di Boyolali ini diketahui beredar sejumlah media online sejak awal 2024.

Baca Selengkapnya