Hujan Buatan Kurangi Titik Api di Sumatera  

Reporter

Senin, 22 September 2014 07:42 WIB

Penaburan garam dari cerobong pesawat saat membuat hujan buatan di langit Dumai, Riau, (1/7). Penyemaian garam ke awan terus dilakukan untuk membuat hujan di Riau mengingat masih ditemukan beberapa titik api dalam kebakaran lahan gambut. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan operasi hujan buatan yang terus dilakukan telah menghasilkan hujan jatuh di beberapa tempat dalam dua hari terakhir di Sumatera dan Kalimantan.

Hujan buatan juga telah mempercepat jatuhnya hujan dan meningkatkan intensitas hujan. Hotspot di Sumatera berkurang drastis. Jarak pandang juga meningkat. Berdasarkan pantauan satelit Modis (Terra dan Aqua) pada Ahad, 21 September 2014, hotspot tersebar di Sumatera Selatan (Sumsel) 35 titik, Lampung (tujuh), Kalimantan Barat (Kalbar, 86), Kalimantan Tengah (Kalteng, 451), Kalimantan Selatan (Kalsel, 75), dan Kalimantan Timur (Kaltim, 132).

"Tidak ada hotspot atau nihil di Riau dan Jambi," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan kondisi terkini cuaca di daerah tersebut melalui rilisnya yang dikirim Ahad malam, 21 September 2014.

Sedangkan pantauan satelit NOAA-18 pada Minggu (21-9-2014), hotspot berada di Sumsel 31, Kalbar 45, Kalteng 25, dan Kaltim tiga. (Baca: Hujan Buatan Kembali Dibuat di Kalimantan Tengah)

Hotspot di Sumsel ada di Ogan Komering Ilir (34) dan Lubuk Linggau (satu). Kebakaran berada di perkebunan dan lahan dekat permukiman yang mengindikasikan bahwa hal ini dibakar.

Kombinasi antara illegal logging serta pembakaran hutan dan lahan merupakan modus yang banyak dilakukan di Sumsel. Sebaran 451 hotspot di Kalteng terdapat di Kotawaringin Barat sebanyak tiga hotspot, Kotawaringin Timur 47, Kapuas 96, Barito Selatan 48, Barito Utara 13, Sukamara enam, Seruyan sepuluh, Katingan 110, Pulangpisau 59, Gunungmas delapan, Barito Timur 15, Murung Raya empat, dan Palangkaraya 32.

Upaya penanggulangan bencana asap akibat karhutla masih terus dilakukan melalui operasi darat, operasi udara, penegakan hukum, sosialisasi dan kesehatan masyarakat. Kepala BNPB Syamsul Maarif menyatakan bahwa BNPB akan terus memperkuat pemerintah daerah untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan. "Penegakan hukum harus dikedepankan karena lebih efektif untuk pencegahan," ujar Syamsul Maarif.

Saat ini BNPB mengerahkan sembilan helikopter pemboman air yang tersebar di Sumsel (empat unit), Riau (satu unit), Kalbar (satu unit), dan Kalteng (tiga unit). Hujan buatan dengan pesawat Hercules C-130 TNI AU telah dioperasikan dengan menaburkan NaCl 4 ton di Sumsel pada Minggu (21-9-2014) pukul 14.00 Wib. Hujan turun di Kota Palembang dan sekitarnya.

SUPRIYANTHO KHAFID

Terpopuler:
Fahri Hamzah: Jokowi Kayak Enggak Pede
Bengkak Habis Operasi, Hendropriyono Membaik
J. Kristiadi: Trah Keluarga Bikin Parpol Busuk
Menteri Agama Tak Setuju Perubahan Nama
Sabet Dua Perak, Indonesia Sementara Peringkat 10


Berita terkait

Prakiraan Cuaca BMKG: Cuaca Jakarta Waspada Potensi Hujan Disertai Petir

2 hari lalu

Prakiraan Cuaca BMKG: Cuaca Jakarta Waspada Potensi Hujan Disertai Petir

Prakiraan cuaca BMKG memperkirakan cuaca Jakarta hari ini cerah berawan dan hujan ringan. Sebagian wilayah waspada potensi hujan disertai petir.

Baca Selengkapnya

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

4 hari lalu

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Barat memprakirakan 52,1 persen wilayah berkategori hujan rendah.

Baca Selengkapnya

Curah Hujan Tinggi Penyebab Longsor di Garut, 3 Orang Tertimbun Ditemukan Meninggal

9 hari lalu

Curah Hujan Tinggi Penyebab Longsor di Garut, 3 Orang Tertimbun Ditemukan Meninggal

Selain korban jiwa, beberapa bangunan dan satu unit fasilitas beribah rusak berat akibat bencana longsor.

Baca Selengkapnya

Banjir Dasyat Setinggi Leher Terjang Guangdong Cina, 11 Orang Hilang

14 hari lalu

Banjir Dasyat Setinggi Leher Terjang Guangdong Cina, 11 Orang Hilang

Sebelas orang hilang di Guangdong akibat banjir dasyat di provinsi selatan Cina itu pada Senin 22 April 2024

Baca Selengkapnya

Usai Banjir Lahar Dingin, Warga Gunung Marapi Dibayangi Bencana Hidrometeorologi Akibat Curah Hujan Tinggi

17 hari lalu

Usai Banjir Lahar Dingin, Warga Gunung Marapi Dibayangi Bencana Hidrometeorologi Akibat Curah Hujan Tinggi

Jika curah hujan untuk sepekan ke depan meningkat, maka potensi bencana susulan serupa bisa saja terjadi.

Baca Selengkapnya

Banjir di Dubai, Dipicu Curah Hujan Terderas di UEA dalam 75 Tahun Terakhir

19 hari lalu

Banjir di Dubai, Dipicu Curah Hujan Terderas di UEA dalam 75 Tahun Terakhir

Banjir besar di Dubai dipicu hujan terderas dalam 75 tahun terakhir di Uni Emirat Arab.

Baca Selengkapnya

Waspada Potensi Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Apa Saja Penyebabnya?

20 hari lalu

Waspada Potensi Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Apa Saja Penyebabnya?

Sejumlah fenomena atmosfer dikhawatirkan memicu cuaca ekstrem selama sepekan ke depan.

Baca Selengkapnya

Hujan Mengguyur Jawa Timur di Hari Kedua Idul Fitri, BPBD Mengimbau Pemudik Waspada

25 hari lalu

Hujan Mengguyur Jawa Timur di Hari Kedua Idul Fitri, BPBD Mengimbau Pemudik Waspada

BPBD Kota Surabaya mengimbau masyarakat, terutama para pemudik, berhati-hati terhadap potensi hujan di Jawa Timur pada hari kedua Idul Fitri.

Baca Selengkapnya

Lebaran Dirundung Hujan di Sumatera Selatan, BMKG Imbau Potensi Banjir

27 hari lalu

Lebaran Dirundung Hujan di Sumatera Selatan, BMKG Imbau Potensi Banjir

Malam takbiran dan hari Lebaran di Sumatera Selatan, seperti Palembang dan sekitarnya bakal dirundung hujan dengan intensitas ringan hingga sedang.

Baca Selengkapnya

Banjir Jakarta Merendam 40 RT dan Lima Ruas Jalan, Puluhan Orang Mengungsi

32 hari lalu

Banjir Jakarta Merendam 40 RT dan Lima Ruas Jalan, Puluhan Orang Mengungsi

Curah hujan tinggi dan luapan sungai memicu banjir Jakarta. Permukiman dan ruas jalan di Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Jakarta Barat terendam.

Baca Selengkapnya