Prabowo, Suhardi, dan WC Jongkok

Reporter

Editor

Budi Riza

Sabtu, 20 September 2014 12:33 WIB

Ketua Umum Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto (tengah), didampingi Ketua Umum Gerindra, Suhardi (kiri), melakukan kampanye terbuka untuk pemilihan umum legislatif 2014 di Lapangan Gading, Gunungkidul, Yogyakarta, Sabtu 29 Maret 2014. Suhardi meninggal dalam usia 62 tahun. TEMPO/Suryo Wibowo

TEMPO.CO, Bogor - Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya Prabowo Subianto mengaku mengagumi ketua umum partainya yang telah meninggal, Suhardi. Menurut dia, Suhardi adalah orang yang sangat sederhana.

Prabowo terkesan ketika pertama kali berkunjung ke rumah Suhardi di Yogyakarta.

"Waktu awal ke rumah beliau, WC (water closet) di kamar mandinya WC jongkok. Padahal beliau guru besar, bekas direktur jenderal, hidupnya sangat sederhana layaknya rakyat biasa," kata Prabodow saat membuka Kongres Luar Biasa Gerindra di Nusantara Polo Club, Cibinong, Bogor, Sabtu, 20 September 2014.

Prabowo berpesan kepada kader-kadernya untuk bisa mencontoh kesederhanaan Suhardi dalam kehidupan sehari-hari. "Beliau berjuang untuk hidup hanya dari gajinya saja yang sah dari negara," kata rival Joko Widodo dalam pemilihan presiden 2014 itu.

Suhardi, kenang Prabowo, selalu naik sepeda dari rumahnya untuk mengajar di Universitas Gadjah Mada. Prabowo juga bercerita tentang idealisme Suhardi, yakni tidak mau makan gandum dan lebih memilih ubi-ubian.

"Beliau konsekuen melaksanakan setiap tahun. Menurut pandangan beliau, gandum itu belum mampu diproduksi dalam negeri, sehingga memperberat beban impor," kata Prabowo. (Baca: Tiba di Lokasi Kongres Gerindra, Prabowo: Kok Sepi )

Dia juga membandingkan kehidupan Suhardi dengan gaya hidup masyarakat Indonesia saat ini. "Yang kita bangga-banggakan di kehidupan modern ini adalah nilai-nilai materialisme dan konsumerisme. Nilai-nilai uang yang menjadi Tuhan," kata Prabowo.

Menurut Prabowo, kepribadian Suhardi merepresentasikan nilai-nilai bangsa Indonesia dan berbeda dengan gaya hidup kebanyakan yang dianut masyarakat. "Itu kami sungguh merasa kehilangan, tetapi kami lepas beliau dengan penuh kesadaran, keikhlasan, dan penghormatan," ujar Prabowo.

Gerindra mengadakan kongres luar biasa untuk memilih ketua umum pengganti Suhardi yang wafat pada 28 Agustus lalu. Prabowo belum mau mengungkapkan nama calon terkuat pengganti Suhardi. (Baca: Datang ke Hajatan PDIP, PPP Tak Izin Prabowo)

Acara yang dihadiri fungsionaris Gerindra di seluruh Indonesia tersebut berlangsung tertutup. Seusai kongres luar biasa, Prabowo menggelar pertemuan dengan para kader partainya yang terpilih menjadi anggota legislatif dari tingkat kabupaten/kota hingga pusat.

LINDA TRIANITA








Berita Terpopuler
Jokowi Kaget Biaya Perjalanan Pemerintah Rp 30 T
Demokrat Merapat, JK Siapkan Kursi di Kabinet
Pria Saudi Wajibkan iPhone 6 sebagai Mas Kawin
|
5 Hal Berubah jika Skotlandia Lepas dari Inggris

Berita terkait

Mengenal Fungsi Oposisi dalam Negara Demokrasi

4 hari lalu

Mengenal Fungsi Oposisi dalam Negara Demokrasi

Isu tentang partai yang akan menjadi oposisi dalam pemerintahan Prabowo-Gibran kian memanas. Kenali fungsi dan peran oposisi.

Baca Selengkapnya

Daftar 16 Partai Politik yang Gugat Sengketa Pileg ke MK, dari PDIP hingga PKN

7 hari lalu

Daftar 16 Partai Politik yang Gugat Sengketa Pileg ke MK, dari PDIP hingga PKN

Sejumlah partai politik mengajukan sengketa Pileg ke MK. Partai Nasdem mendaftarkan 20 permohonan.

Baca Selengkapnya

Mendekati Pilkada 2024, Begini Riuh Kandidat Kuat Sejumlah Parpol

9 hari lalu

Mendekati Pilkada 2024, Begini Riuh Kandidat Kuat Sejumlah Parpol

Mendekati Pilkada 2024, partai-partai politik mulai menyiapkan kandidat yang akan diusung. Beberapa nama telah diisukan akan maju dalam pilkgub.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ingatkan Pentingnya Pembenahan Partai Politik

34 hari lalu

Bamsoet Ingatkan Pentingnya Pembenahan Partai Politik

Partai politik memegang peran penting dalam menentukan arah kebijakan negara.

Baca Selengkapnya

Pilihan Amerika Serikat Hanya Punya 2 Partai Politik, Ini Penjelasannya

35 hari lalu

Pilihan Amerika Serikat Hanya Punya 2 Partai Politik, Ini Penjelasannya

Amerika Serikat sebagai negara demokrasi terbesar di dunia memilih dominasi hanya dua partai politik yaiutu Partai Republik dan Partai Demokrat.

Baca Selengkapnya

Prabowo Dinilai Butuh Koalisi Raksasa Usai Penetapan Pemilu 2024, Berikut Jenis-jenis Koalisi

40 hari lalu

Prabowo Dinilai Butuh Koalisi Raksasa Usai Penetapan Pemilu 2024, Berikut Jenis-jenis Koalisi

LSI Denny JA menyatakan Prabowo-Gibran membutuhkan koalisi semipermanen, apa maksudnya? Berikut beberapa jenis koalisi.

Baca Selengkapnya

8 Parpol ke Senayan Penuhi Parliamentary Threshold di Pemilu 2024, Apa Bedanya dengan Presidential Threshold?

42 hari lalu

8 Parpol ke Senayan Penuhi Parliamentary Threshold di Pemilu 2024, Apa Bedanya dengan Presidential Threshold?

PDIP, Golkar, Gerindra, PKB, NasDem, PKS, Demokrat, dan PAN penuhi parliamentary threshold di Pemilu 2024. Apa bedanya dengan Presidential Threshold?

Baca Selengkapnya

Daftar 8 Parpol yang Lolos ke DPR di Pemilu 2024, 10 Lainnya Gagal ke Senayan

43 hari lalu

Daftar 8 Parpol yang Lolos ke DPR di Pemilu 2024, 10 Lainnya Gagal ke Senayan

Hasil akhir rekapitulasi suara KPU menyebutkan 8 parpol lolos ke Senayan. Sementara 10 parpol lainnya gagal ke DPR di Pemilu 2024. Berikut daftarnya.

Baca Selengkapnya

MK Tolak Gugatan Uji Materil Frasa Gabungan Partai Politik dalam UU Pemilu

44 hari lalu

MK Tolak Gugatan Uji Materil Frasa Gabungan Partai Politik dalam UU Pemilu

Hakim MK mengatakan, keberlakuan Pasal 228 UU Pemilu sesungguhnya ditujukan bagi partai politik secara umum,

Baca Selengkapnya

MK Putuskan Gugatan Mahasiswa soal Pembubaran Partai Politik Tidak Dapat Diterima

44 hari lalu

MK Putuskan Gugatan Mahasiswa soal Pembubaran Partai Politik Tidak Dapat Diterima

Seorang mahasiswa mengajukan permohonan uji materiil Undang-undang tentang Partai Politik ke Mahkamah Konstitusi.

Baca Selengkapnya