Sumatera Selatan Siaga Darurat Asap 10 Hari  

Reporter

Editor

Erwin prima

Jumat, 19 September 2014 19:00 WIB

Kabut asap kembali menyelimuti Kota Palembang, Minggu, (06/09). Kabut asap cukup tebal dan mengganggu jarak pandang di Sungai Musi. Foto: TEMPO/ Arif Ardiansyah

TEMPO.CO, Palembang - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menetapkan Sumatera Selatan sebagai daerah siaga darurat asap. Status ini menyusul semakin tingginya tingkat kebakaran hutan dan semakin pekatnya asap yang melanda sejumlah kawasan di daerah itu. (Baca: Asap di Riau Mulai Menipis, Bandara Normal)

Dengan penetapan itu, Sumatera Selatan mendapat bantuan pendanaan penanggulangan bencana hingga Rp 10 miliar. Kepala BNPB Syamsul Maarif mengatakan dana tersebut untuk membiayai pemadaman dari darat maupun udara. "BNPB akan berupaya memadamkan asap dengan seluruh kekuatan," kata Syamsul seusai rapat koordinasi di Palembang, Jumat, 19 September 2014. (Baca: Tertutup Asap, Pesawat Tertahan di Kualanamu)

Status siaga itu berlaku hingga sepuluh hari mendatang. Jika pada masa tersebut terjadi peningkatan indikator, BNPB akan meningkatkan status ke level yang lebih tinggi. Dengan penetapan status itu pula, Sumatera Selatan akan segera mendapatkan tambahan peralatan pemadam berupa helikopter Kamov dan pesawat kiriman dari Australia. Selain itu, mulai Senin depan, pesawat modifikasi cuaca akan dipindahkan dari Kalimantan ke Palembang. (Baca: Garuda Khawatir Efek Domino Penundaan karena Asap)

"Karena ini bencana akibat ulah manusia, kami minta agar polisi dan penegak hukum yang lain dapat menjalankan fungsinya," ujar Syamsul. Dari pengalaman selama ini, ia memastikan pembakar hutan dan lahan bisa dari kalangan masyarakat maupun perusahaan. (Baca: Asap Hantui Jambi Hingga Akhir September)

Ditemui pada kesempatan yang sama, Kepala Biro Operasi Polda Sumatera Selatan Komisaris Besar Fiandar mengatakan kepolisian berhasil menangkap tiga tersangka pembakar hutan dan lahan dalam dua pekan terakhir ini. Ketiganya merupakan karyawan di perusahaan PTP dan PTNS. Tangkapan tersebut merupakan yang pertama kalinya dalam beberapa tahun terakhir. "Penangkapan ini yang perdana di jajaran Polda Sumsel," ujarnya.

Penangkapan ketiga tersangka berlangsung di area kebun milik PTP di Ogan Ilir dan PTNS di Banyuasin. Saat ini penyidik tengah menggali keterlibatan pemilik atau pimpinan perusahaan tersebut. (Baca: BNPB Gandeng TNI dan Polri Atasi Kebakaran Hutan)

PARLIZA HENDRAWAN



Berita lain
Jokowi Kaget Biaya Perjalanan Pemerintah Rp 30 T
Jadi Menteri Jokowi, Gerindra: Insya Allah, Kami Tolak
Ring Satu Jokowi Ramai-ramai Ajukan Nama Menteri
Kalla: Tak Ada Jatah Menteri untuk Koalisi Merah Putih
Emas Masa Lalu Diangkut dari Situs 'Kapal Emas'







Advertising
Advertising

Berita terkait

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

7 November 2023

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

Malaysia membatalkan rencana usulan rancangan undang-undang polusi asap lintas batas.

Baca Selengkapnya

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

9 Oktober 2023

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), memperpanjang kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat kabut asap.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

7 Oktober 2023

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

Dia mengatakan, ketiga negara saling terkait dalam penanggulangan karhutla tak hanya karena lokasinya berdekatan.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

7 Oktober 2023

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

Asap karhutla, kata dia, sampai ke negara tetangga ketika karhutla sedang mencapai puncaknya.

Baca Selengkapnya

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

2 Oktober 2023

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

Hal itu dilakukan lantaran kabut asap tebal akibat kebakaran hutan dan lahan masih menyelimuti daerah tersebut.

Baca Selengkapnya

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

28 September 2023

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), mengundurkan jam masuk sekolah bagi peserta didik karena dikepung asap.

Baca Selengkapnya

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

29 Agustus 2023

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

Manggala Agni dan TNI masih melanjutkan pemadaman kebakaran lahan dan hutan atau karhutla di Desa Tarai Bangun, Kabupaten Kampar, Riau, yang meluas.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

20 Agustus 2023

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

Walhi menyebut kebakaran hutan di Kalimantan yang terus terulang karena pemerintah tidak serius mengurus Sumber Daya Alam (SDA).

Baca Selengkapnya

Ribuan Penerbangan di Amerika Terganggu Asap Kebakaran Hutan Kanada

8 Juni 2023

Ribuan Penerbangan di Amerika Terganggu Asap Kebakaran Hutan Kanada

Menurut FlightAware, lebih dari 100 penerbangan telah ditunda di Bandara LaGuardia dan 55 telah ditunda di Bandara Newark.

Baca Selengkapnya

Jaksa Dakwa Perusahaan Listrik karena Picu Kebakaran Hutan California

26 September 2021

Jaksa Dakwa Perusahaan Listrik karena Picu Kebakaran Hutan California

Jaksa mendakwa perusahaan listrik Pacific Gas & Electric karena gagal menebang pohon yang jatuh ke kabel listrik dan memicu kebakaran hutan California

Baca Selengkapnya