Sejumlah warga melakukan aksi teatrikal mandi lumpur Lapindo saat peringatan 8 tahun Lumpur Lapindo di desa Siring, Porong, Sidoarjo (29/5). TEMPO/Fully Syafi
TEMPO.CO , Jakarta:Penagihan dana talangan korban Lapindo kembali lagi tertunda. Penyebabnya, Bupati Kabupaten Sidoarjo Syaiful Ilah tidak berada di Sidoarjo. "Sebetulnya sudah siap pertemuan itu, tapi nunggu Pak Syaiful pulang. Pak Syaiful masih jualan di Hongkong," kata Gubernur Jawa Timur Soekarwo sembari tertawa usai menghadiri upacara Hari Perhubungan Nasional di Poltekes Pelayaran Sidoarjo. Rabu, 17 September 2014.
Pakde Karwo menambahkan pada tanggal 24 September 2014 direncanakan Dewan Badan Penanggulangan Lumpur Sidoaorjo (BPLS) bersama dengan perwakilan warga nanti akan bertemu dengan Menteri PU Djoko Kirmanto untuk menagih keputusan pemerintah terkait pencairan ganti rugi untuk para korban Lapindo.(Baca:Soekarwo Tagih Dana APBN untuk Korban Lapindo) Pemprov Jatim sendiri kata Soekarwo telah mengirimkan surat kepada Kementerian PU agar pemerintah pusat segera menalangi ganti rugi untuk korban Lapindo sesuai dengan keputusan Mahkamah Konstitusi beberapa waktu lalu. "Prinsipnya saya ingin solusinya," katanya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, setelah pertemuan antara para korban Lapindo dengan Menteri PU yang direncanakan akan dilaksanakan pada tanggal 9 September 2014 dan 17 September 2014 gagal, akhirnya para korban semburan lumpur Lapindo yang ingin mengadukan macetnya pembayaran ganti rugi kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono gigit jari. Mereka tidak diajak oleh Dewan Pengarah Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) yang akan berangkat ke Jakarta. (Baca:Bupati dan Korban Lapindo Kecewa pada Menteri PU) EDWIN FAJERIAL