Djubir Usman Yakin Anaknya Tidak Terlibat ISIS  

Reporter

Rabu, 17 September 2014 21:37 WIB

Densus 88 menggiring warga negara asing asal Turki terduga Teroris yang terlibat Jaringan Islamic State o Iraq and Syiriah (ISIS) di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, 14 September. Keempat terduga terorisdiamankan ke Markas Korps Brimob Kelapa Dua, Depok. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat.

TEMPO.CO, Palu - Djubir Usman, ayah Saiful Priatna alias Ipul, 29 tahun, salah seorang terduga anggota Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang ditangkap Detasemen Khusus 88 Antiteror bersama enam rekannya di wilayah Kabupaten Pari Moutong pada Sabtu, 13 September 2014, yakin anaknya tidak terlibat kelompok radikal apa pun. (Baca:Polri Gandeng Imigrasi Ungkap WNA Terduga Teroris )

“Itu tidak benar. Saya yakin anak saya tidak terlibat kelompok-kelompok itu,” kata Djubir kepada Tempo saat dihubungi, Rabu, 17 September 2014.

Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia menyebutkan tiga warga yang ditangkap pada Sabtu lalu adalah Saiful, M. Irfan (21), dan Yudit Chandra alias Ichan (28). Tiga warga Tawaeli, Kota Palu, Sulawesi Tengah, tersebut membawa empat warga negara Cina pemegang paspor Turki yang diduga terlibat jaringan kelompok teroris Santoso di Poso. Mereka juga disebut sebagai anggota jaringan ISIS yang kini sudah mengubah diri menjadi Negara Islam (IS). (Baca:4 Warga Turki Masuk ke Indonesia Secara Ilegal)

Djubir yakin anaknya selama ini merupakan anak baik dan tidak menunjukkan aktivitas yang berkaitan dengan kelompok-kelompok garis keras di Indonesia. Selama ini Saiful diketahui sebagai guru honorer di salah satu sekolah luar biasa di Kecamatan Tawaeli, Kota Palu. “Kegiatan utama anak saya hanyalah guru honorer. Saya orang tuanya, jadi saya tahu persis anak saya itu,” ujarnya.

Ayah dua anak ini menambahkan, anak sulungnya ini tidak pernah terlibat masalah apa pun. Saiful yang dilahirkan pada 21 November 1984 di Kelurahan Lambara, Kecamatan Tawaeli, dan sekolah di Sekolah Dasar Negeri Center 2 Tawaeli; kemudian Pondok Pesantren Istiqomah Ngatabaru, Kelurahan Petobo, Palu Selatan, Kota Palu; lalu Madrasah Aliyah di Tebuireng, Jawa Timur, itu tak pernah bergabung dengan kelompok garis keras.

“Sebagai warga NU, kami tidak yakin kalau anak saya itu terkait dengan jaringan ISIS atau kelompok radikal lainnya,” ucapnya.

AMAR BURASE

Baca juga:
Ini Daftar Kandidat Kuat Pengisi Kabinet Jokowi
Bimbim Slank Demen Bila Ahok Marah
Jokowi Siapkan 2 Pos Menteri untuk Partai KMP
Koin Logam 5.200 SM Ditemukan di Gunung Padang
Artidjo: Luthfi Lakukan Korupsi Politik

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

10 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

29 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

30 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

38 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

39 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

41 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

41 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

41 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

42 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

42 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya