Kementerian Agama Minta Maaf Salah Cetak Buku MTs  

Reporter

Rabu, 17 September 2014 17:06 WIB

Siswa Siswi membaca buku ajaran baru di sekolah SD 01 Menteng Jakarta, 14 Agustus 2014. Sejak Di mulainya kurikulum baru 2013 ditetapkan, siswa siswi menggunakan buku mata pelajaran yang difotocopy karena keterlambatan distribusi oleh kemendikbud. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Direktorat Jenderal Pendidikan Madrasah Kementerian Agama menyesal atas kesalahan cetak dan meminta maaf atas isi buku pegangan guru untuk pelajaran sejarah kebudayaan Islam kelas VII madrasah tsanawiyah terbitan Kementerian Agama cetakan pertama tahun 2014 halaman 14.

"Saya atas nama pribadi bersedia bertanggung jawab," kata Direktur Pendidikan Madrasah Nur Kholis Setiawan pada pertemuan pers di Kementerian Agama, Rabu, 17 September 2014. Nur mengaku sama sakali tidak bermaksud menyakiti organisasi masyarakat, umat Islam, bahkan agama lain. (Baca: ISNU Jombang Protes Buku Pelajaran Sejarah Islam)

Tulisan-tulisan yang sempat mematik kecaman adalah "Berhala dilakukan oleh agama selain Islam, yaitu Hindu dan Budha", "Berhala sekarang adalah makam wali", dan "Istilah dukun berubah menjadi paranormal atau guru spiritual".

Kalimat-kalimat tersebut direvisi menjadi "Berhala dilakukakan oleh kepercayaan lain", "Berhala sekarang adalah kuburan yang dianggap keramat", dan "Istilah dukun berubah menjadi paranormal".

Nur mengatakan kesalahan terjadi lantaran waktu perngerjaan yang amat singkat. "Kami hanya memiliki waktu dua bulan," ujar Nur. Tidak hanya itu, Dirjen juga mengerjakan total 54 buku dengan tender delapan percetakan. "Kami harap tidak ada kelasahan seperti ini lagi kedepannya." (Baca: Buku Bercap 'Milik Negara' Diperjualbelikan di Indramayu)

Nur menegaskan bahwa kesalahan pada buku ini bukan tindakan yang disengaja. "Buku ini dimaksudkan dapat digunakan oleh seluruh umat Islam di Indonesia," katanya.

Sebelumnya, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama mengkritik pedas buku itu. PBNU mengecam pernyataan buku yang mengatakan makam wali adalah berhala. "Di mana letak pemberhalaan ziarah kubur?" ujar Rias Syuriah KH Saifuddin Amsir. PBNU meminta Kementerian Agama mengeluarkan klarifikasi dan pernyataan permohonan maaf secara terbuka atas keteledorannya.

ANDI RUSLI

Baca juga:
Ini Daftar Kandidat Kuat Pengisi Kabinet Jokowi
Bimbim Slank Demen Bila Ahok Marah
Jokowi Siapkan 2 Pos Menteri untuk Partai KMP
Koin Logam 5.200 SM Ditemukan di Gunung Padang
Di Twitter, Wanita ISIS Ini Pegang Kepala Buntung

Berita terkait

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

5 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

23.000 Visa Jemaah Haji Reguler Indonesia Sudah Terbit

14 hari lalu

23.000 Visa Jemaah Haji Reguler Indonesia Sudah Terbit

Kementerian Agama sedang menyiapkan dokumen dan memproses visa jemaah haji regular Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kemenag Bentuk Tim Percepatan Pengembangan Zakat dan Wakaf

15 hari lalu

Kemenag Bentuk Tim Percepatan Pengembangan Zakat dan Wakaf

Tim ini dibentuk sebagai upaya Kemenag dalam mengoptimalkan pemanfaatan potensi besar yang terdapat dalam zakat dan wakaf.

Baca Selengkapnya

Idul Fitri 1445 H, Kapolri Singgung soal Toleransi

26 hari lalu

Idul Fitri 1445 H, Kapolri Singgung soal Toleransi

Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengucapkan selamat Idul Fitri 1445 H. Ia menyinggung tentang toleransi.

Baca Selengkapnya

Simak Perbedaan Metode Hilal dan Hisab Penentu 1 Syawal Hari Idul Fitri atau Lebaran 2024

27 hari lalu

Simak Perbedaan Metode Hilal dan Hisab Penentu 1 Syawal Hari Idul Fitri atau Lebaran 2024

Menentukan 1 syawal Idul Fitri atau lebaran terdapat metode hisab dan rukyatul hilal. Apa perbedaan kedua sistem itu?

Baca Selengkapnya

Sidang Isbat Menjelang Lebaran, Diadakan pada 9 April 2024 hingga Pemantauan Hilal di 120 Lokasi

28 hari lalu

Sidang Isbat Menjelang Lebaran, Diadakan pada 9 April 2024 hingga Pemantauan Hilal di 120 Lokasi

Sidang isbat akan diawali dengan Seminar Pemaparan Posisi Hilal oleh Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama

Baca Selengkapnya

Jemaah Masjid Aolia Gunungkidul Sudah Rayakan Idul Fitri, Begini Asal Usul Jemaah Mbah Benu

29 hari lalu

Jemaah Masjid Aolia Gunungkidul Sudah Rayakan Idul Fitri, Begini Asal Usul Jemaah Mbah Benu

Jemaah Masjid Aolia di Panggang, Gunungkidul, Yogyakarta telah merayakan Idul Fitri. Bagaimana asal usul jemaah asuhan Mbah Benu ini?

Baca Selengkapnya

BPJPH Tegaskan Tidak akan Menunda Pelaksanaan Wajib Sertifikasi Halal

32 hari lalu

BPJPH Tegaskan Tidak akan Menunda Pelaksanaan Wajib Sertifikasi Halal

Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) menolak permintaan Menteri Teten Masduki terkait penundaan wajib sertifikasi halal.

Baca Selengkapnya

Juli 2024, Kemenag Wajibkan Calon Pengantin Ikut Bimbingan Perkawinan

37 hari lalu

Juli 2024, Kemenag Wajibkan Calon Pengantin Ikut Bimbingan Perkawinan

Kemenag mewajibkan calon pengantin ikut bimbingan perkawinan. Jika tidak, pengantin tak bisa mencetak buku nikah.

Baca Selengkapnya

Ditjen Bimas Hindu Bahas Peradilan Agama Hindu dengan PPTKHI

46 hari lalu

Ditjen Bimas Hindu Bahas Peradilan Agama Hindu dengan PPTKHI

Tercapai tiga rekomendasi yang disepakati 13 PTKH.

Baca Selengkapnya