TEMPO Interaktif, Yogyakarta:Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) versi muktamar II Semarang, Muhaimin Iskandar menyatakan tidak akan mengikuti nasehat Sholahuddin Wahid yang meminta dirinya mundur dari jabatan ketua umum PKB. Menurut dia, nasehat pamanya itu cukup bagus tapi hanya sebatas wacana. "Gus Sholah tidak masuk dalam jajaran PKB. Nasehat beliau cukup bagus tapi itu sebatas wacana dan saya kira tidak akan mengikuti nasehat yang itu," kata Muhaimin saat bertandang ke kediaman KH Zamahsyari pengasuh Pondok Pesantren Plosokuning Yogyakarta, Minggu (8/5). Apapun yang terjadi, kata dia, DPP PKB harus tetap berjalan dan tidak boleh terganggu oleh masalah-masalah kecil. Karena itu DPP PKB tidak akan menanggapi kekecewaan yang dialami segelintir orang. “Yang kecewa paling hanya 15 orang, sementara yang mendukung jumlahnya jutaan,” kata Muhaimin yang didampingi Ketua DPW PKB DIY, Agus Wiyarto. Tentang islah dengan kubu Alwi Shihab, ia menyatakan sebenarnya tetap terbuka. Kelompok Alwi Shihab mestinya bisa memanfaatkan kesempatan yang masih ada tersebut. “Tapi kalau kondisinya seperti ini, tentu kami juga memikirkan sanksi kepada mereka,” kata Muhaimin. Sehari sebelumnya, Sabtu (7/5), Ketua Umum DPP PKB versi MLB 2002 Yogyakarta, Alwi Shihab berkunjung ke Ponpes Assalimiyah Yogyakarta. Pada kesempatan itu Alwi meminta agar Muhaimin mematuhi nasehat Sholahuddin Wahid yang meminta mundur dari jabatannya sekarang. Sebab jika tidak turun, kata dia, risiko yang harus ditanggung sangat besar.”Petuah Gus Sholah mestinya ditaati karena risikonya memang terlalu besar. Itu bisa dilihat, hampir semua kiai di Jawa tidak setuju dengan acara di Semarang kemarin,” kata Alwi. Syaiful Amin