Inilah Rute 4 WNA Terduga ISIS Sampai ke Poso  

Reporter

Senin, 15 September 2014 06:50 WIB

Kapolri Jendral Sutarman dan Kepala Badan Intelijen Negara Letjen TNI (Purn.) Marciano Norman, memberikan keterangan kepada wartawan, di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, 22 Agustus 2014. Sebanyak 46 orang mendapatkan perawatan intensif akibat tembakan gas air mata dan water cannon. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Polri Jenderal Sutarman mengatakan empat warga negara asing (WNA) yang ditangkap di Poso dan bekerja sama dengan tiga warga negara Indonesia (WNI) yang diduga terlibat jaringan teroris Santoso masuk ke Indonesia melalui Malaysia. Dari Negeri Jiran mereka ke Jakarta, kemudian ke Surabaya. Dari Surabaya, mereka menuju Makassar dan kemudian melalui jalur darat ke arah Poso.

"Indonesia harus waspada. Polri terus melakukan pengamanan dan pemantauan terhadap gerakan separatis dan pemantauan di Indonesia," kata Sutarman di Surabaya, Ahad siang, 14 September 2014.

Keempat WNA yang awalnya diduga berasal dari Turki itu ditangkap di Poso, Sulawesi Tengah, Sabtu, 13 September 2014, sekitar pukul 02.00 waktu Indonesia tengah. "Masih terus dilakukan penyelidikan," kata Sutarman sambil menyebutkan keempatnya adalah warga Turki.

Namun belakangan keterangan asal kewarganegaraan keempat orang itu dikoreksi. Juru Bicara Polri Ronny F. Sompie menyatakan mereka berasal dari Turkistan, kawasan di Asia Tengah di dekat Cina. (Baca: Bukan Turki, 4 WNA yang Ditangkap Asal Turkistan)

Sampai saat ini, Sutarman belum bisa memastikan apakah keempat WNA tersebut berkaitan dengan ISIS atau tidak. Tapi kepolisian mencurigai mereka ada kaitannya dengan ISIS, karena Santoso beberapa pekan lalu mendeklarasikan dukungan terhadap gerakan ISIS.

Keempat WNA ini, kata Sutarman, datang ke Indonesia untuk bekerja sama sekaligu mengikuti latihan militer dengan kelompok teroris pimpinan Santoso, yang saat ini diduga masih berada di pegunungan dan menjadi target pengejaran polisi. "Mereka baru masuk ke Indonesia," ujarnya.

Sabtu, 13 September 2014, Densus 88 menangkap tujuh terduga teroris. Empat di antaranya adalah WNA. Sedangkan tiga orang lainnya adalah WNI.

Sebelum melakukan penangkapan, Densus menguntit mereka keluar dari sebuah tempat kos di Jalan Banteng, Touwa, Palu. Polisi menduga mereka sedang melakukan perjalanan ke Poso. Densus mencokok mereka ketika mobil yang ditumpangi mereka berada di Toboli.

Dari penangkapan tersebut, polisi menyita satu mobil Avanza merah, satu paspor atas nama Ahmed Bozoglan, kompas, dan peralatan makan.



EDWIN FAJERIAL






Terpopuler:
7 Serangan Ahok yang Bikin Lulung Geram

Alvin Lie: PAN Didirikan untuk Kedaulatan Rakyat

Densus 88 Tangkap Empat Warga Asing di Poso

Ahok Minta Lulung Diam, tapi Ada Syaratnya

Costa Hat-trick, Chelsea Bungkam Swansea City 4-2

Berita terkait

Wahyu Widada Jadi Kabareskrim, Intip Jejak Kepala Bareskrim Kemudian Menjabat Kapolri

28 Juni 2023

Wahyu Widada Jadi Kabareskrim, Intip Jejak Kepala Bareskrim Kemudian Menjabat Kapolri

Kapolri Listyo Sigit Prabowo tunjuk Komjen Wahyu Widada sebagai Kabareskrim. Berikut daftar beberapa Kabareskrim yang kemudian menjadi Kapolri.

Baca Selengkapnya

Suap Tambang Ilegal Ismail Bolong

23 November 2022

Suap Tambang Ilegal Ismail Bolong

Ismail Bolong, mantan anggota polisi Kepolisian Resor Samarinda mengaku acap menyetor miliaran uang kepada para jenderal di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Brigadir J dan Peran Ferdy Sambo Dibongkar di DPR Besok, Kapolri Dipanggil

23 Agustus 2022

Pembunuhan Brigadir J dan Peran Ferdy Sambo Dibongkar di DPR Besok, Kapolri Dipanggil

Bambang Wuryanto memastikan rapat Komisi III DPR dengan Kapolri, Rabu besok, berlangsung terbuka, bahas pembunuhan Brigadir J dan peran Ferdy Sambo.

Baca Selengkapnya

Pakar Hukum Sebut Ferdy Sambo Bisa Dijerat Pasal Berlapis di Kasus Brigadir J

9 Agustus 2022

Pakar Hukum Sebut Ferdy Sambo Bisa Dijerat Pasal Berlapis di Kasus Brigadir J

Peran Irjen Ferdy Sambo dalam kasus tewasnya Brigadir J diungkap oleh ajudannya Bharada E dalam Berita Acara Pemeriksaan

Baca Selengkapnya

Daftar Kepala Bareskrim yang Lanjut Jadi Kapolri, Listyo Sigit hingga Bambang Hendarso Danuri

2 Agustus 2022

Daftar Kepala Bareskrim yang Lanjut Jadi Kapolri, Listyo Sigit hingga Bambang Hendarso Danuri

Kapolri Listyo Sigit Prabowo pernah menjadi Kepala Bareskrim, begitupun beberapa Kapolri sebelum itu. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

Jelang Ramadan, Kapolri Minta Kapolda Cek Stok Minyak Goreng di Pasar

26 Maret 2022

Jelang Ramadan, Kapolri Minta Kapolda Cek Stok Minyak Goreng di Pasar

Pengawasan dan pemantauan dari kepolisian untuk memberikan kepastian kepada masyarakat bahwa stok minyak goreng curah terjamin dan harga penjualannya sesuai HET.

Baca Selengkapnya

Kapolri Tinjau Stok Minyak Goreng Curah di Jawa Timur

26 Maret 2022

Kapolri Tinjau Stok Minyak Goreng Curah di Jawa Timur

Kapolri menegaskan kepada pihak distributor untuk segera mendistribusikan bahan pokok tersebut untuk memenuhi kebutuhan dari masyarakat.

Baca Selengkapnya

Listyo Sigit Temui AHY Menjelang Fit and Proper Test Calon Kapolri

19 Januari 2021

Listyo Sigit Temui AHY Menjelang Fit and Proper Test Calon Kapolri

Listyo Sigit sebelumnya juga berkunjung ke sejumlah mantan Kapolri. Minta dukungan dan wejangan.

Baca Selengkapnya

Ada yang Korupsi Dana Bansos, Kapolri : Saya Sikat

16 Juni 2020

Ada yang Korupsi Dana Bansos, Kapolri : Saya Sikat

Jangan korupsi dana bantuan sosial, Kapolri Jenderal Idham Azis bakal menindak tegas.

Baca Selengkapnya

Dewan Pers: Jurnalis Indonesialeaks Punya Jam Terbang Tinggi

13 Oktober 2018

Dewan Pers: Jurnalis Indonesialeaks Punya Jam Terbang Tinggi

Ketua Dewan Pers akan mengundang wartawan yang tergabung dalam Indonesialeaks yang mengungkap kasus dugaan suap untuk petinggi Polri.

Baca Selengkapnya