Suryadharma Merasa Dijegal Jadi Capres dari PPP
Editor
Dwi Wiyana Majalah
Minggu, 14 September 2014 14:01 WIB
TEMPO.CO, Surakarta - Suryadharma Ali, Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan yang dilengserkan oleh rapat pengurus harian DPP PPP, mengaku kecewa dengan tindakan sejumlah pengurus partai yang menjegal pencalonannya sebagai presiden pada pemilu presiden lalu. Menurut dia, ada sebagian pengurus yang tidak menghendaki dirinya maju sebagai capres PPP.
“Lalu saya dijegal,” katanya di Surakarta, Ahad, 14 September 2014. Hari ini, Suryadharma mengumpulkan pengurus Dewan Pimpinan Wilayah dan Dewan Pimpinan Cabang PPP se-Jawa Tengah. (Baca: Kubu Suryadharma Segera Temui Kiai Maimun Zubair)
Kala itu, Suryadharma melanjutkan, ada 26 Dewan Pimpinan Wilayah yang siap mendukungnya sebagai capres dari PPP. Namun, saat Musyawarah Kerja Nasional ke-2 di Bandung pada 7-8 Februari 2014, terjadi perubahan sikap pengurus.
“Keputusannya, capres diumumkan setelah pemilu legislatif. Dan, tidak hanya satu capres, tapi beberapa orang yang punya elektabilitas tinggi,” ucapnya. Suryadharma mengaku sejatinya ingin mendeklarasikan diri sebagai capres dari PPP pada 9 Februari 2014. (Baca: KH Maimun Minta PPP Tetap di Koalisi Prabowo).
Pada akhirnya, PPP menyodorkan beberapa nama sebagai capres. Selain Suryadharma, ada Joko Widodo, Jusuf Kalla, Isran Noor, Khofifah Indar Parawansa, Moeldoko, Abraham Samad, dan Din Syamsudin.
“Ternyata, itu akal-akalan untuk menjegal saya (sebagai capres),” katanya. Buktinya, Suryadharma sama sekali tidak dilibatkan saat kampanye pemilu legislatif di daerah. “Saya merasa disingkirkan saat kampanye,” katanya. (Baca: Pecat Suryadharma, Elite PPP Sowan ke Kiai Maimun).
Suryadharma mengklaim selama ini dirinya bekerja siang-malam untuk PPP. Saat menjabat Menteri Agama, dia mengaku sama sekali tidak melupakan PPP. “Apa yang saya lakukan untuk kepentingan PPP,” ujarnya.
UKKY PRIMARTANTYO
TERPOPULER
Fadli Zon Ingin Basmi Kutu Loncat seperti Ahok
Kapolri Tahu Misteri Penyebab Hilangnya MH370
Jokowi Pesan 10 Setel Pakaian, Berapa Harganya?
Ini Nominasi Film Terpuji Festival Film Bandung