Para pengungsi korban tsunami bersiap pindah dari barak penampungan di Desa Ulee Lheue, Banda Aceh, (20/1). BRR NAD-Nias memindahkan sebanyak 80 KK dari rumah shelter (sementara) dan 20 KK dari barak ke rumah permanen setelah empat tahun lebih di pe
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika melaporkan telah terjadi gempa bumi berskala 5,6 skala Richter di 31 kilometer barat daya Nias Utara pada pukul 11.53. Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho telah mengkonfirmasi dampak gempa tersebut di sekitar lokasi.
"Gempa terasa sedang hingga kuat selama sekitar lima detik di Nias Selatan dan Nias Utara," ujarnya melalui BlackBerry Messenger, Ahad, 14 September 2014. Pusat gempa, kata Sutopo, di laut pada kedalaman 14 kilometer. Pusat gempa berada pada zona subduksi lempeng Hindia Australia dan lempeng Eurasia di sisi luar dari lempeng Eurasia. "Gempa tidak menimbulkan potensi tsunami." (Baca: Bulan Ini, Sumatera - Selat Sunda Diprediksi Gempa)
Akibat gempa itu, ujar Sutopo, masyarakat sempat panik dan berhamburan ke luar rumah. Dia mengatakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah masih melakukan pendataan.
Menurut dia, dampak gempa tersebut menyebabkan beberapa bangunan rusak di Kabupaten Tanah Datar. Data sementara, 18 rumah rusak sedang, 187 rumah rusak ringan, 3 sekolah rusak sedang, 28 sekolah rusak ringan, 1 puskesmas rusak ringan, dan 6 musala rusak ringan.
"BNPB telah mengirimkan tim reaksi cepat mendampingi BPBD Kabupaten Tanah Datar dan BPBD Kota Padang Panjang melakukan pendataan," ujarnya. Bupati Tanah Datar menetapkan masa tanggap darurat pada 11-24 September 2014.